TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Kerja Google Translate Menerjemahkan 134 Bahasa dengan Matematika

Ternyata tidak segampang yang dibayangkan!

ilustrasi proses penerjemahan bahasa (pexels.com/cottonbro studio)

Google Translate sebagai salah satu kamus online sering digunakan oleh semua kalangan, baik pelajar maupun pekerja. Layanan yang dimiliki oleh Google ini memang sangat membantu untuk memberi informasi mengenai bahasa asing yang ingin kita ketahui. Meskipun belum terlalu sempurna, Google Translate bisa membantu meringankan pekerjaan manusia agar dapat mengartikan sebuah jurnal ataupun tugas.

Penggunaan Google Translate memang terbilang mudah. Tinggal masukkan tulisan bahasa asing yang ingin diartikan, maka akan terdeteksi bahasa apa tulisan tersebut. Kita juga bisa bebas memilih ingin diartikan ke dalam bahasa apa. Tapi, di balik kemudahan penggunaannya ini, tahukah kamu bahwa prosesnya tidak terlalu simpel? Bahkan cara kerja Google Translate menerjemahkan bahasa rupanya membutuhkan matematika di dalamnya! Lantas bagaimanakah cara kerja Google Translate menerjemahkan hingga 134 bahasa dengan menggunakan bantuan matematika? Yuk, disimak uraian berikut!

1. Awal mula Google Translate

ilustrasi kamus lama (unsplash.com/Joshua Hoehne)

Pada tahun 2006, Google Translate memulai sistem terjemahan berbasis frasa. Versi awal Google Translate ini, bekerja dengan mencocokkan pola. Saat pengguna memasukkan kalimat untuk diterjemahkan, sistem memecahnya menjadi bagian terpanjang yang pernah dilihat sebelumnya dan menyusunnya kembali dalam bahasa tujuan. Sayangnya, metode ini memiliki keterbatasan dalam hal akurasi dan pemahaman konteks.

Kemudian muncul terobosan baru dengan metode model transformer. Cara ini menggunakan matematika dalam prosesnya dan digunakan hingga saat ini. Walaupun dalam prosesnya juga masih terus berkembang.

Baca Juga: Perbandingan Spesifikasi Google Pixel 9 Pro vs Google Pixel 8 Pro

2. Google Translate mengubah kalimat sebuah bahasa menjadi kumpulan vektor

ilustrasi bahasa matematika (pexels.com/Katerina Holmes)

Secara garis besar, inti dari teknologi Google Translate saat ini adalah model transformer. Model ini bekerja dengan mengubah kata (teks bahasa awal yang diinputkan oleh pengguna) menjadi bentuk numerik atau vektor yang dapat dipahami oleh komputer. 

Setiap kata dalam suatu bahasa diberi vektor atau daftar angka. Serangkaian angka dapat merangkum arti dari sebuah kata menggunakan sistem yang memungkinkan melakukan operasi matematika pada vektor untuk menentukan hubungan antarkata.

Misalnya saja kata "King" dituliskan 0.5|0.6, "Man" dalam vektor yaitu 0.6|0.3, sedangkan "Woman" memiliki nilai 0.4|0.3, terakhir "Queen" bernilai 0.3|0.7. Dapat dilihat bahwa "Queen" merupakan hasil dari "King" - "Man" + "Woman".

3. Terjadi proses perkalian matriks dengan kerangka kerja berbasis encoder–decoder

ilustrasi data dalam numerik (pexels.com/Tibe De Kort)

Google Translate menggunakan encoderdecoder dalam menerjemahkan bahasa. Encoder sendiri adalah rangkaian logika yang berfungsi mengubah data yang diinputkan menjadi kode biner pada output-nya. Sedangkan decoder mengubah kode biner menjadi menjadi data asli pada output-nya. 

Prosesnya dimulai dari encoder yang mengubah teks yang diinput (bahasa awal) menjadi vektor. Kemudian dibangunlah sebuah matriks besar yang menangkap bagaimana setiap kata berinteraksi dengan kata lain dalam kalimat. Proses ini dicapai melalui lapisan operasi matematika. Perkalian matriks membantu sistem untuk menghitung serangkaian vektor baru yang mewakili makna keseluruhan kalimat, bukan hanya per kata. Hasilnya akan menghasilkan sebuah kumpulan angka baru yang disebut konteks vektor.

4. Melibatkan bahasa Inggris dalam terjemahan multibahasa

tangkapan layar google transalate (translate.google.co.id)

Langkah berikutnya adalah tugas decoder untuk mengambil konteks vektor dan melakukan operasi sebaliknya. Decoder mengubah representasi numerik menjadi kata-kata dalam bahasa tujuan yang juga melibatkan operasi matematika agar kalimat yang diterjemahkan benar secara tata bahasa dan akurat secara makna.

Kendala yang dihadapi Google Translate dalam menerjemahkan multibahasa adalah bahasa yang tidak berhubungan langsung, misalnya saja bahasa Jepang dengan bahasa Zulu (Afrika Selatan). Kasus ini harus diselesaikan dengan melibatkan bahasa Inggris sebagai perantara. Jadi, bahasa Jepang diterjemahkan ke bahasa Inggris terlebih dahulu. Baru kemudian dari bahasa Inggris ke bahasa Zulu. Proses ini lebih akurat karena sistem sudah terlatih menerjemahkan dari dan ke bahasa Inggris.

Sebagai contoh ingin mengtahui arti dari '若い女性'. Langkah pertama, Google Translate akan melakukan operasi encoder–decoder dari bahasa Jepang ke bahasa Inggris dan diperoleh hasil yaitu 'Young lady'. Karena bahasa tujuan adalah bahasa Zulu, maka proses yang sama berlangsung namun kali ini dari bahasa Inggris menjadi bahasa Zulu yaitu 'ntokazi'. Barulah didapat arti dari '若い女性' dalam bahasa Jepang adalah 'ntokazi' dalam bahasa Zulu.

Verified Writer

Shafira

read and write

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya