TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

13 Platform AI Buatan Indonesia, Wujud Cinta Produk Dalam Negeri

Indonesia juga punya platform AI lho, sudah pada tahu belum?

Prosa.ai (prosa.ai)

Mendengar kata AI (artificial intelligence), pasti yang terlintas di pikiran kamu adalah ChatGPT, Google Bard, Gemini AI, dan kawan-kawannya. Namun, siapa sangka bahwa Indonesia juga punya aplikasi berbasis AI yang mungkin tidak banyak orang ketahui atau bahkan asing di telinga kita. Padahal, sebagai warga negara Indonesia semestinya patut berbangga karena gaung AI ini sudah mulai menggema di seluruh penjuru tanah air melalui hadirnya berbagai aplikasi inovatif yang tidak kalah dengan produk buatan luar negeri.

Melansir HRPods, berdasarkan penelitian dari Mekari Group, 62% perusahaan di Indonesia akan mengadopsi AI. Produk AI buatan Indonesia, mulai dari keuangan, jasa layanan, peternakan, hingga linguistik telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Apakah kamu penasaran dengan apa saja aplikasi atau platform AI buatan Indonesia ini Tanpa basa-basi lagi, yuk, langsung kita bahas!

1. kata.ai (linguistik)

Kata.ai (kata.ai)

Kata.ai adalah perusahaan teknologi kecerdasan buatan yang berdiri sejak tahun 2015. Platform AI ini berfokus pada pengembangan teknologi pemrosesan bahasa alami melalui produk chatbot. Chatbot ini telah membantu lebih dari 100 perusahaan di berbagai industri, termasuk telekomunikasi, keuangan, FMCG, ritel, dan kesehatan. Untuk mendukung sektor bisnis UMKM, Kata.ai kini memiliki produk Kata Omnichat, sebuah teknologi dasbor tunggal yang mengintegrasikan WhatsApp Business Platform dan Instagram. Pada tahun 2021, Kata.ai berhasil memperoleh sertifikat ISO 27001:2013. Sertifikat ini menunjukkan kemampuannya dalam mengelola keamanan data sesuai standar Information Security Management System (ISMS) dari CBQA Global.

Irzan Raditya, CEO & Co-Founder Kata.ai, menjelaskan bahwa Kata.ai memiliki tingkat akurasi tinggi dalam mengenali bahasa Indonesia dengan tingkat ketepatan mencapai 87 persen. Ia juga mengungkapkan bahwa perusahaan startup merupakan pelanggan terbesar kedua Kata.ai setelah segmen perusahaan besar. Berbagai startup ini mencakup sektor e-commerce, edutech, kesehatan, dan fintech. Salah satu alasan banyak startup menggunakan chatbot adalah kebutuhan mereka untuk operasional 24/7 dengan sumber daya dan investasi operasional yang lebih efisien.

Baca Juga: 4 Diskon Game Bertema Superhero Terbaik di Steam Agustus 2024

2. Akulaku (keuangan)

Logo Akulaku (akulaku.com)

Beralih ke bidang finansial, ada Akulaku. Akulaku adalah platform perbankan dan keuangan digital terkemuka di Asia Tenggara yang beroperasi di Indonesia, Filipina, dan Malaysia. Platform ini hadir di pasar negara berkembang untuk memenuhi kebutuhan keuangan sehari-hari bagi pelanggan yang kurang terjangkau oleh layanan perbankan tradisional, pendanaan, dan investasi secara digital, serta layanan broker asuransi.

Selain menyediakan kartu kredit virtual dan platform e-commerce, Akulaku juga mengelola Asetku (platform manajemen kekayaan online) dan Neobank (bank digital seluler yang didukung oleh Bank Neo Commerce). Misi Akulaku adalah melayani 50 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara pada tahun 2025. Akulaku dilengkapi dengan sistem pengenalan wajah yang mampu mendeteksi dan mengumpulkan informasi wajah pengguna secara akurat. Selain itu, Akulaku memiliki fitur E-KYC (Electronic Know Your Customer) yang menyediakan layanan verifikasi identitas pembukaan akun jarak jauh. Fitur E-KYC pada Akulaku dapat mengurangi risiko kecurangan identitas dan aktivitas kriminal lainnya dengan memanfaatkan keamanan canggih seperti otentikasi biometrik dan algoritma machine learning untuk memverifikasi identitas nasabah.

Akulaku juga menyediakan berbagai macam keunggulan yang semua tersaji dalam satu aplikasi. Kamu bisa belanja online dengan memakai produk buy now pay later. Bisa top up pulsa, paket data, pemesanan tiket pesawat, dan voucher hiburan dengan sistem pembayaran cicilan. Kamu juga bisa menyediakan produk pinjaman dengan tenor panjang hingga 12 bulan cukup dengan tiga langkah yakni scan KTP, isi data pribadi, lalu ajukan pinjaman. Kamu juga bisa membayar di mana saja dengan menggunakan metode pembayaran yang fleksibel, termasuk melalui transfer bank, e-wallet, dan minimarket terdekat. Semuanya mudah!

3. Pitik (peternakan)

Pitik (pitik.id)

Mendengar kata "pitik," yang terlintas di pikiran kamu sudah pasti adalah ayam. Benar sekali, produk teknologi yang satu ini memang berkaitan erat dengan dunia peternakan. Pitik Digital Indonesia adalah perusahaan teknologi yang hadir untuk memajukan dan mensejahterakan peternak ayam di Indonesia. Pitik hadir sebagai mitra bagi para peternak dengan membantu mereka mendapatkan kebutuhan sapronak (sarana produksi peternakan) yang lebih baik dan harga yang kompetitif, memberikan akses permodalan, serta memberikan dukungan penjualan.

Didirikan oleh Arief dan Rymax Joehana, Pitik menyediakan layanan teknologi manajemen peternakan fullstack. Mulai dari sistem dan alat berbasis internet-of-things (IoT) hingga produk ayam yang disalurkan kepada konsumen. Berdasarkan data dari Tech in Asia, Pitik telah menggalang pendanaan dari berbagai investor, seperti Alpha JWC Ventures, MDI Ventures, Wavemaker Partners, dan Arise. Perusahaan ini telah mengumpulkan pendanaan Seri A senilai US$14 juta (Rp226 miliar) yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures pada Mei 2022.

4. Sonar (social media)

Sonar Platform (sonar.id)

Sonar Platform adalah platform intelijen media yang terintegrasi, bertujuan menyediakan solusi wawasan dan laporan otomatis yang berguna berdasarkan percakapan di media sosial, digital, dan tradisional. Didirikan pada tahun 2015 oleh Amien Krisna dan M. Ridwan Agustiawan dengan visi awal untuk memanfaatkan data sosial dan media dalam pengambilan keputusan bisnis sehari-hari oleh organisasi-organisasi.

Beberapa solusi berbasis AI yang ditawarkan oleh Sonar meliputi analisis tren, manajemen influencer, dan pemasaran media sosial, menjadikan Sonar salah satu pionir dalam inovasi teknologi. Mereka berhasil mengintegrasikan e-Commerce dan TikTok ke dalam platform mereka. Pada tahun 2022, Sonar resmi membuka kantor baru di Jakarta.

5. Bahasa.AI (linguistik)

Bahasa.AI (chat.bahasa.ai)

Bahasa.ai adalah startup yang mengembangkan teknologi Natural Language Processing/Understanding (NLP/NLU) khusus untuk Bahasa Indonesia yang disajikan melalui Platform as a Service (PaaS). Teknologi dari Bahasa.ai memberikan kemampuan bahasa Indonesia yang lebih sesuai untuk produk kecerdasan buatan.

Dengan fokus pada teknologi “conversational commerce,” Bahasa.ai bertujuan untuk meningkatkan volume transaksi penjualan dan layanan pelanggan melalui pengembangan layanan chatbot. Asisten AI yang ada dalam Bahasa.ai ini juga bisa membantu kamu lebih sat-set dalam pekerjaan, membuat konten, maupun tugas sehari-hari. Buruan langsung coba, gratis!

6. Qlue (pelayanan publik)

Qlue AI (linkedin.com/Qlue AI)

Aplikasi Qlue adalah salah satu komponen dari konsep Jakarta Smart City yang didirikan pada tahun 2014 oleh Rama Raditya dan Andre Hutagalung. Awalnya, Qlue berfungsi sebagai saluran pelaporan bagi warga Jakarta untuk melaporkan masalah terkait layanan publik kepada pemerintah. Misalnya masalah sampah, banjir, kemacetan, jalan rusak, kebakaran dan lain-lain. Setiap keluhan warga dapat dipantau perkembangannya agar semua dapat didengar dan langsung ditindaklanjuti oleh pihak terkait. Melalui platform media sosial Qlue, pengguna dapat berkomunikasi langsung dengan pemerintah atau entitas swasta yang berkepentingan publik.

Pada tahun 2016, Qlue memperkenalkan fitur baru berupa pengaduan masyarakat yang memungkinkan pengguna untuk mengambil foto masalah, menentukan kategori, serta memberikan judul dan penjelasan laporan. Pada tahun 2019, Qlue Smart City App - Jakarta meraih penghargaan Best m-Government Service Award dalam kategori Public Empowerment pada The 7th World Government Summit di Dubai. Qlue berhasil mengungguli lima pesaing lainnya, yaitu New York City (NYC) 311, Pakistan Citizen Portal App, My Safetipin India, Citizen Cop India, dan Smartsafe+ Australia. 

Melalui aplikasi ini, pengguna bisa memantau progress (perkembangan) laporan yang sudah dibuat. Masyarakat bisa melihat tiga indikator warna sebagai penanda tindak lanjut dari proses pelaporan. Pertama, warna merah yang artinya laporan sudah masuk ke sistem dan masih menunggu untuk dieskalasi. Kedua, warna kuning yang berarti laporan sudah mulai diproses. Ketiga, warna hijau untuk melihat detail dari proses pelaporan. Pengguna juga bisa membuat forum diskusi melalui aplikasi Qlue dengan memilih salah satu topik dan mengunggah foto dari galeri HP yang sesuai dengan topik yang ingin didiskusikan khususnya seputar pelayanan publik. 

Baca Juga: Figure 02: Robot Humanoid Terbaru dengan Teknologi AI Canggih

7. Prosa.ai (Linguistik)

Prosa.ai (prosa.ai)

Platform AI buatan Indonesia yang selanjutnya adalah Prosa.ai. Perusahaan ini berfokus pada kecerdasan buatan (AI), khususnya dalam bidang Pemrosesan Bahasa Alami (NLP) untuk Bahasa Indonesia. Sejak didirikan pada awal tahun 2018, Prosa.ai telah berkembang menjadi salah satu startup di Indonesia dengan prospek yang sangat menjanjikan. Misi dari produk-produk yang dikembangkan adalah meniru kemampuan manusia dalam menganalisis teks dan percakapan. Perusahaan ini didirikan oleh Ayu Purwarianti, Dessi Puji Lestari, dan Teguh Eko Budiarto, yang memulai perjalanan mereka dari hasil riset awal. Baru-baru ini, Prosa.ai berkolaborasi dengan Kominfo untuk meluncurkan Chatbot AntiHoaks, yang berfungsi untuk memverifikasi berita, artikel, atau tautan yang dikirimkan masyarakat melalui fitur chat.

Dalam operasionalnya, Prosa.ai menawarkan dua produk utama: Prosa Text dan Prosa Speech. Prosa Text menyediakan layanan melalui API dan aplikasi kustom, mencakup identifikasi berita hoaks, ujaran kebencian, ekstraksi opini, klasifikasi dokumen, ekstraksi informasi spesifik, dan berbagai alat dasar NLP. Sementara itu, Prosa Speech menawarkan layanan pengenalan ucapan dalam Bahasa Indonesia, sintesis ucapan, identifikasi pengucap, serta deteksi maksud dan emosi dari ucapan.

8. Analisa.io (social media)

Analisa.io (g2.com)

Analisa.io adalah perangkat lunak yang menawarkan analisis untuk Instagram dan TikTok. Didirikan pada tahun 2019, Analisa.io memiliki misi untuk menciptakan produk B2B yang memberdayakan berbagai jenis usaha di bidang sosial dan perdagangan. Aplikasi ini dapat digunakan untuk menentukan ratecard, mengevaluasi insight dan engagement, serta memudahkan brand dalam memilih influencer.

Saat ini, Analisa.io merupakan salah satu start-up Indonesia yang telah merambah pasar internasional dengan klien yang tersebar di lebih dari 57 negara. Beberapa brand terkenal yang telah memanfaatkan layanan Analisa.io termasuk Boston Consulting Group, BCA, Warner Media, dan Allianz. Analisa.io menyediakan berbagai fitur untuk membantu pelaku UMKM di seluruh dunia dalam menganalisis dan menemukan influencer yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Adapun fitur-fitur yang tersedia untuk pelaku UMKM ini dibagi dalam beberapa paket. Paket gratis di Analisa.io memungkinkan pelaku UMKM untuk mendapatkan analisis dasar tanpa biaya untuk bisnis mereka.

9. Netray (data science)

Netray (netray.id)

Netray adalah sebuah platform AI yang dikembangkan oleh PT Atmatech Global Informatika, sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia. Platform ini dirancang untuk memantau dan menganalisis konten dari berbagai sumber online, termasuk berita dan media sosial. Dengan memanfaatkan teknologi machine learning dan natural language processing (NLP), Netray mampu memproses serta mengidentifikasi sentimen atau opini publik terkait topik atau merek secara real-time.

Netray memungkinkan perusahaan untuk mengawasi citra merek mereka di media sosial seperti Twitter, Instagram, dan Facebook, serta berita online. Selain itu, platform ini juga berguna bagi instansi pemerintah untuk memantau isu-isu publik dan sentimen masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.

10. Masa AI (pendidikan)

MASA AI (joinmasa.ai)

Dua mahasiswa asal Indonesia berhasil meluncurkan perusahaan teknologi pendidikan berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama MASA AI. Perusahaan ini resmi diluncurkan pada tahun 2023 di Silicon Valley, Amerika Serikat. MASA AI didirikan oleh dua kakak beradik, Davyn Sudirdjo, yang merupakan lulusan master dari Stanford dalam bidang Sistem Simbolik, dan adiknya, Jason Sudirdjo, mahasiswa dari Berkeley. Mereka juga menggandeng Wilson Liang, warga Amerika Serikat yang lulus master dalam Ilmu Komputer dari Stanford dan memiliki fokus pada AI. MASA AI diklaim sebagai perusahaan solusi AI pertama di Indonesia dengan dua unit bisnis yang berbeda, menawarkan teknologi pendidikan dan pengembangan tenaga kerja.

Saat ini, MASA AI memiliki dua produk utama, yaitu Jennie Test dan Jennie Speak. Kedua produk ini dirancang untuk melatih kemampuan TOEFL, IELTS, UTBK, SBMPTN, serta menyediakan tes diagnostik cepat. Jennie Test tersedia dengan harga Rp19 ribu untuk dua minggu, sementara Jennie Speak ditawarkan seharga Rp2.500 per sesi latihan berbicara. Harga ini dikatakan lebih murah hingga 95 persen dibandingkan biaya yang biasanya dikeluarkan untuk kelas zoom, langganan, video pembelajaran, soal-soal ujian, dan buku teks.

11. HARA (pertanian)

HARA (techinasia.com)

HARA adalah solusi digital untuk pertanian yang dikembangkan oleh Dattabot menggunakan platform Predix dari GE. Menurut Dina Kosasih dari Dattabot, HARA berfokus pada tantangan dan masalah yang dihadapi pertanian selama tahap praproduksi dan produksi. HARA merealisasikan visi besar Regi Wahyu, CEO Dattabot, untuk mendukung para petani. Solusi digital ini sejalan dengan keahlian Dattabot dalam analitik big data. Sebelumnya, beberapa alat seperti drone dan satelit telah diuji coba.

HARA mengatasi berbagai masalah yang dihadapi petani. Pertama, platform ini menyelesaikan masalah terkait potensi lahan, terutama dalam memahami nutrisi tanah. Pengetahuan tentang potensi lahan ini berkontribusi pada optimasi pertanian. Selain itu, HARA juga menangani masalah terkait penanganan hama dan penyakit tanaman.

Ada empat cara aplikasi HARA dapat menghubungkan penyedia data (petani, LSM, gapoktan, penyuluh, maupun relawan di lapangan) dengan pengguna data (akademisi, peneliti, pemerintah setempat, individu, maupun pembeli). 

  • Penyedia data memberikan data secara near-time
  • Pengguna data bertugas meninjau dan memverifikasi data
  • Layanan nilai tambah yang mengolah serta menerjemahkan data menjadi laporan
  • Para pengguna data yang membutuhkan data sebagai insight untuk melaksanakan tujuan masing-masing. 

Adapun data yang dihimpun oleh aplikasi HARA agar bisa menyelesaikan permasalahan di bidang pertanian meliputi data umum terkait identitas dan latar belakang petani, hasil geo-tagging seperti luas dan lokasi lahan, aktivitas pertanian, kuantitas panen, komoditas yang ditanam, karakteristik tanah, maupun data pasar, harga, dan transaksi. 

12. Nodeflux (Computer Vision)

Nodeflux, Vision AI (news.microsoft.com)

Nodeflux adalah perusahaan AI vision yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 2016, Nodeflux telah berhasil mengembangkan berbagai produk Computer Vision. Salah satu produk utamanya adalah solusi untuk Smart City yang memanfaatkan CCTV di jalan raya dan area perkotaan untuk meningkatkan pengawasan kota.

Nodeflux juga menyediakan solusi AI untuk pengenalan wajah yang dapat dibandingkan dengan data yang ada, seperti data Dukcapil. Selain itu, mereka menawarkan solusi AI untuk kebutuhan ritel, seperti visual merchandising dan perancangan display barang dagangan (Planogram).

Selain itu, Nodeflux juga mengembangkan beberapa solusi AI untuk mendukung penanganan pandemi COVID-19. Ini termasuk pengawasan kendaraan dan mobilitas manusia untuk membantu pengambilan keputusan pemerintah, aplikasi deteksi penggunaan masker di tempat umum untuk memantau kepatuhan warga, dan aplikasi pencocokan data untuk program vaksinasi COVID-19.

13. JALA (perikanan)

JALA (jala.tech)

Di sektor perikanan, terdapat juga aplikasi AI bernama JALA yang mendukung petambak udang dalam pengelolaan tambak mereka. Menggunakan teknologi sensor dan analisis data, JALA dapat memprediksi kualitas air dan memberikan saran untuk meningkatkan hasil panen. Aplikasi ini telah berkontribusi pada peningkatan efisiensi dan produktivitas bagi banyak petambak udang. Saat ini, lebih dari 18.500 petambak terdaftar di JALA, dengan lebih dari 33.000 kolam yang terdaftar di aplikasi tersebut.

Keberadaan platform AI buatan Indonesia menunjukkan bahwa anak bangsa memiliki segudang potensi dalam mengembangkan teknologi canggih di masa depan. Selain dapat membantu perekonomian negara, keberadaan platform AI buatan Indonesia menjadi penanda akan perkembangan kemajuan teknologi di Tanah Air. Mari sama-sama cintai dan dukung produk AI karya anak bangsa ini agar semakin mendunia. Kalau menurut kamu, dari 13 aplikasi AI buatan Indonesia yang sudah dijelaskan di atas, sudah pernah dengar yang mana, nih? 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Platform AI untuk Bantu Menulis Cerita Fiksi

Verified Writer

Reyvan Maulid

Penyuka Baso Aci dan Maklor

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya