TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ciri-ciri Akun Bot di X yang Perlu Diketahui Jelang Pemilu 2024

Hati hati dengan nama akun aneh dan nomor acak

ilustrasi logo X (unsplash.com/Alexander Shatov)

Seiring berakhirnya masa kampanye, akun X masih menjadi perhatian masyarakat dalam konteks Pemilu 2024. Mulai dari debat capres dan cawapres hingga cuitan ringan, semuanya menjadi dinamika politik yang turut mewarnai gegap gempita masyarakat untuk menyuarakan dukungannya ataupun kritik terhadap berbagai isu politik. Meskipun ada kontroversi yang menyertainya, akun X tetap menjadi magnet bagi netizen yang tidak ingin melewatkan untuk mengikuti perkembangan politik dan berinteraksi secara langsung dengan tokoh-tokoh terkait. Tidak dapat dimungkiri bahwa setiap cuitan dan komentar dapat memengaruhi opini publik dan arah perjalanan suatu kampanye politik yang dijalankan masing-masing paslon. Dengan demikian, akun X menjadi representasi dari dinamika politik modern yang semakin terbuka dan terhubung dengan masyarakat secara langsung melalui platform digital.

Meskipun demikian, keberadaan akun bot yang ada dalam media sosial X turut meresahkan pengguna lain ketika mengumbar ujaran kebencian yang turut meramaikan kolom komentar masing-masing paslon. Hal ini menjadi penting bagi masyarakat untuk tidak gampang terpengaruh akan menjamurnya akun-akun bodong yang sengaja mendistorsi informasi dan memanipulasi opini masyarakat sehingga goyah saat menentukan pilihan mereka di bilik suara 14 Februari 2024 nanti. Sebelum telanjur, ada baiknya kamu perlu simak ciri-ciri akun bot di X yang perlu diketahui jelang Pemilu 2024. Jangan-jangan akun bot ini sudah bersarang di akun kamu?

1. Nama akun aneh dan bisa dikenali dengan penggunaan nomor acak

ilustrasi media sosial X (freepik.com/freepik)

Hal pertama yang paling terlihat oleh mata untuk mendeteksi akun bot pada X adalah nama akun yang disertai dengan deretan huruf dan angka secara acak. Misalnya abs024, hug342, dan lain sebagainya. Indikasi ini dapat dikenali dengan mudah karena saat membuat akun X, pengguna biasanya menggunakan nama yang lebih personal (bisa gabungan first name atau last name) maupun nama yang berhubungan dengan identitas mereka secara singkat karena karakternya terbatas. Kalau sudah begini, masyarakat seharusnya bisa mengenali dengan mudah bahwa nama akun aneh disertai dengan nomor acak bisa jadi tanda yang kamu perlu kantongi untuk mendeteksi akun bot.

X memiliki satu algoritma yang disebut auto-handles dimana algoritma ini secara otomatis memantau dan menangani akun-akun yang mencurigakan. Algoritma auto-handles memanfaatkan teknologi machine learning untuk mengidentifikasi pola perilaku yang tidak alami dari akun-akun tersebut. Dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti interaksi, jenis konten yang dibagikan, dan aktivitas harian, algoritma ini dapat membuat penilaian yang akurat tentang apakah sebuah akun mungkin merupakan bot atau bukan. Jika sebuah akun dianggap mencurigakan, algoritma ini dapat mengambil langkah-langkah untuk membatasi atau menghapus akun tersebut, sehingga melindungi pengguna Twitter dari konten yang merugikan atau manipulatif.

Baca Juga: Aplikasi Notion Calendar Resmi Rilis, Apa Saja Keunggulannya?

2. Pola perilaku yang repetitif saat mengirim tweet dalam sehari

ilustrasi netizen sedang memantau pergerakan tweet di media sosial X (unsplash.com/charlesdeluvio)

Indikasi kedua yang perlu kamu curigai untuk mendeteksi akun bot pada X adalah pola perilaku yang repetitif saat mengirim tweet dalam sehari. Namanya juga bot, pasti perilaku tweet dan retweet dilakukan dalam jumlah yang tidak wajar yakni puluhan hingga ratusan kali dalam sehari. Polanya biasanya akan terlihat sangat jelas, di mana akun tersebut secara terus-menerus mengirimkan tweet dengan pesan yang serupa atau bahkan identik secara berulang-ulang dalam waktu yang singkat.

Frekuensi yang tinggi dari tweet dan retweet tersebut juga mencurigakan karena sulit bagi manusia untuk secara konsisten melakukan aktivitas yang sama dalam jumlah yang besar dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, jika kamu menemukan akun yang menunjukkan pola perilaku seperti ini, perlu untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempertanyakan keaslian dari akun tersebut. 

3. Saling serang dan silang pendapat yang tidak terelakkan

ilustrasi kemarahan di internet (unsplash.com/Bermix Studio)

Terkadang kenyataan yang terjadi adalah adanya saling serang dan silang pendapat kala pengguna tidak setuju dengan argumen yang disampaikan. Hal ini terlihat dari adanya bubble chats (interaksi) yang begitu panjang pada media sosial X sehingga menemukan konklusi yang tiada ujungnya. Alhasil orang-orang kerap menuduh akun-akun yang tidak sependapat dengan pemikirannya sebagai bot.

Padahal, keberagaman pendapat adalah hal yang alami dalam sebuah demokrasi. Kadang ada opini yang menemukan kata sepakat, ada pula yang tidak juga kunjung menemukan kata mufakat. Namun, pada saat yang sama, perlu diingat bahwa menyerang pribadi atau mendiskreditkan pendapat orang lain tidaklah produktif. Lebih baik jika kita fokus pada substansi argumen yang disampaikan dan berusaha untuk memahami perspektif orang lain.

Menghadapi perbedaan pendapat dengan sikap terbuka dan menghormati adalah kunci untuk membangun dialog yang konstruktif. Dengan mendengarkan dengan baik dan bertukar informasi secara sehat, kita dapat mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu kompleks yang ada. Ini bukan hanya tentang menang atau kalah dalam debat, tetapi tentang meningkatkan pemahaman bersama dan mencari solusi yang terbaik bagi masyarakat secara keseluruhan.

Verified Writer

Reyvan Maulid

Penyuka Baso Aci dan Maklor

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya