TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jenis-jenis Redirect HTTP yang Perlu Kamu Tahu agar SEO Tidak Ambyar

Cek spesifikasi tiap redirect agar audiensmu tidak pergi

ilustrasi mengelola website (freepik.com/rawpixel.com)

Intinya Sih...

  • 301 redirect digunakan untuk pemindahan halaman secara permanen, menjaga peringkat website di hasil pencarian dan meneruskan link equity dari URL lama ke URL baru.
  • 302 redirect cocok untuk pengalihan sementara tanpa mengubah URL permanen, namun Google kini memperlakukannya seperti 301 jika berlangsung cukup lama.
  • 307 redirect mempertahankan metode HTTP asli saat melakukan pengalihan, penting saat ada pemeliharaan sementara yang melibatkan formulir atau server.

Mengelola website adalah tugas yang sulit dan membosankan, terutama saat menghadapi perubahan URL. Kadang, halaman yang awalnya ada tiba-tiba dipindahkan ke lokasi baru. Nah, di sinilah peran redirect sangat penting. HTTP redirect ialah instruksi dari server yang otomatis mengarahkan pengguna dari satu URL ke URL lain.

Redirect membantu pengguna tetap menemukan halaman yang mereka cari meski alamat URL-nya berubah. Tapi, tahukah kamu kalau ada beberapa jenis redirect yang bisa digunakan masing-masing dengan fungsinya sendiri? Setiap jenis redirect membawa pengaruh berbeda. Jadi, penting untuk memahami kapan harus menggunakan yang mana. 

Yuk, simak lebih lanjut tentang berbagai jenis redirect dan bagaimana memilih jenis yang tepat untuk kebutuhan website kamu!

1. 301 moved permanently: ketika URL lama harus dilupakan

ilustrasi menganalisis (pexels.com/MART PRODUCTION)

301 redirect adalah pilihan paling umum jika kamu memindahkan halaman secara permanen. Ketika kamu menggunakannya, mesin pencari seperti Google akan tahu bahwa halaman lama sudah tidak ada. Lalu, semua lalu lintas harus diarahkan ke URL baru. Dalam hal ini, semua peringkat halaman dan link equity dari URL lama akan diteruskan ke URL baru untuk menjaga posisi website kamu di hasil pencarian.

301 redirect biasanya digunakan ketika kamu mengubah nama domain, memperbarui struktur URL, atau menyederhanakan konten duplikat. Tapi, hati-hati karena hal ini bersifat permanen. Setelah kamu mengimplementasikan 301 redirect, browser akan mengingatnya dan tidak mudah untuk menghapusnya dari cache. Jadi, pastikan kamu benar-benar yakin dengan perubahan yang kamu lakukan sebelum memilih opsi ini.

Baca Juga: 4 Manfaat Pakai Long-Tail Keyword SEO, Kalahkan Kompetitor?

2. 302 found: ketika perpindahan bersifat sementara

ilustrasi meninjau ulang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kalau kamu hanya ingin memindahkan halaman sementara, 302 redirect adalah pilihan terbaik. Redirect ini memberi tahu mesin pencari bahwa meski halaman dipindahkan, kamu tidak berniat mengganti URL secara permanen. Awalnya, 302 redirect tidak mentransfer link equity, tapi kini Google memperlakukannya sama seperti 301 jika redirect berlangsung cukup lama.

Contoh penggunaannya termasuk pemeliharaan situs atau eksperimen A/B testing. Kamu juga bisa menggunakan 302 redirect untuk mengarahkan pengguna berdasarkan lokasi geografis atau perangkat yang mereka gunakan. Meski bisa berguna untuk pengalihan sementara, jika perubahan menjadi permanen sebaiknya kamu beralih ke 301 redirect.

3. 307 temporary redirect: redirect sementara dengan aturan ketat

ilustrasi menganalisis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

307 redirect mirip dengan 302, tetapi ada satu perbedaan penting. 307 mempertahankan metode HTTP asli saat melakukan pengalihan. Ini sangat berguna untuk situasi di mana POST request perlu dipertahankan, misalnya saat mengelola formulir online atau transaksi penting. Jadi, kalau kamu mengalihkan URL yang menerima data dari pengguna, pastikan menggunakan 307 redirect agar permintaan asli tidak hilang.

Redirect ini biasanya digunakan saat ada pemeliharaan sementara yang melibatkan formulir atau server yang menjalani peralihan. Meski bersifat sementara, 307 redirect memberikan solusi yang aman untuk menjaga alur permintaan pengguna tetap terjaga. Ini sangat penting untuk website kamu agar terkontrol dengan baik.

4. 308 permanent redirect: redirect permanen dengan metode yang konsisten

ilustrasi menganalisis (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kalau 301 redirect bekerja untuk pengalihan permanen GET request, maka 308 redirect dikhususkan untuk permintaan POST atau jenis lainnya. Ini memastikan bahwa metode permintaan tetap sama saat halaman dialihkan. Jadi, jika kamu memindahkan halaman yang menggunakan formulir atau API secara permanen, 308 redirect adalah pilihan yang paling aman. Misalnya, ketika website kamu menjalani migrasi besar-besaran dan kamu perlu memastikan bahwa data yang dikirim pengguna tetap utuh, 308 redirect menjaga agar permintaan tersebut tidak berubah. Semua link equity juga tetap diteruskan ke URL baru tanpa mengubah metode HTTP.

Verified Writer

Muhammad Alfi

Life is a choice

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya