TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Mengevaluasi Performa Iklan Google Ads

Sejauh mana iklan tersebar?

Ilustrasi memerhatikan bisnis (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Intinya Sih...

  • Memahami metrik penting dalam Google Ads
  • Melacak metrik berbasis lalu lintas dan konversi
  • Mengoptimalkan ROI dan ROAS untuk hasil terbaik

Menjalankan pemasaran melalui iklan Google Ads bisa menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan visibilitas dan penjualan bisnis kamu. Namun, agar kampanye ini sukses, kamu harus tahu bagaimana cara mengevaluasi performa iklan yang kamu jalankan. Tanpa pemantauan yang tepat, kamu mungkin tidak bisa mengetahui apakah anggaran yang kamu alokasikan benar-benar memberikan hasil yang diinginkan.

Memahami metrik-metrik penting dalam Google Ads akan membantu kamu menilai efektivitas iklan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Dengan mengevaluasi kampanye iklan kamu secara mendalam, kamu bisa memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan memberikan hasil maksimal.

Berikut adalah tujuh metrik penting yang perlu kamu perhatikan untuk mengevaluasi performa Google Ads kamu.

1. Metrik berbasis lalu lintas

ilustrasi memantau bisnis (pexels.com/Mario Amé)

Untuk mengevaluasi performa kampanye Google Ads, kamu perlu memeriksa metrik berbasis lalu lintas terlebih dahulu. Metrik ini memberikan wawasan tentang seberapa banyak dan bagaimana audiens berinteraksi dengan iklan kamu. Beberapa metrik utama dalam kategori ini, meliputi impresi, klik, dan click-through rate (CTR).

Impresi mengukur jumlah kali iklan kamu ditampilkan, sedangkan klik menunjukkan berapa kali iklan kamu diklik oleh pengguna. CTR, di sisi lain, mengukur persentase klik dibandingkan dengan jumlah impresi. Indikator ini perlu kamu perhatikan untuk membantumu menilai relevansi dan daya tarik iklan yang kamu luncurkan.

Baca Juga: 10 Strategi Online Marketing yang Perlu Diperhatikan

2. Share of impressions (IS)

Ilustrasi memantau bisnis (pexels.com/fauxels)

Share of impressions (IS) adalah metrik yang menunjukkan persentase impresi yang diterima iklan kamu dari total impresi yang memenuhi syarat. IS memberikan gambaran tentang seberapa sering iklan kamu muncul dibandingkan dengan iklan pesaing. Metrik ini penting untuk memahami visibilitas iklan kamu di pasar.

IS yang tinggi menunjukkan bahwa iklan kamu tampil lebih sering dan efektif menjangkau audiens target kamu. Sebaliknya, IS yang rendah bisa mengindikasikan bahwa ada peluang yang terlewatkan. Jika begini, kamu mungkin perlu menyesuaikan tawaran atau anggaran iklan kamu.

3. Metrik berbasis konversi

ilustrasi bisnis (pexels.com/olia danilevich)

Metrik berbasis konversi membantu kamu mengukur seberapa efektif iklan kamu dalam mendorong tindakan yang diinginkan, seperti pembelian atau pendaftaran. Metrik ini mencakup tingkat konversi, biaya per konversi CPC, dan biaya per akuisisi CPA. Tingkat konversi mengukur persentase klik yang berakhir pada konversi. CPC menunjukkan berapa banyak yang kamu bayar rata-rata untuk setiap konversi, sedangkan CPA menghitung biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu konversi. Memantau metrik ini dapat membantu kamu mengoptimalkan iklan untuk hasil yang lebih baik.

4. Biaya per klik (CPC)

ilustrasi analisis bisnis (pexels.com/Vlada Karpovich)

Biaya per klik (CPC) adalah metrik yang menunjukkan berapa banyak kamu membayar untuk setiap klik pada iklan kamu. CPC penting untuk memahami seberapa efisien anggaran iklan kamu dalam menarik perhatian audiens. Dengan memantau CPC, kamu bisa mengidentifikasi kata kunci dan iklan yang memberikan nilai terbaik. Jika CPC terlalu tinggi, kamu mungkin perlu menyesuaikan tawaran atau mengoptimalkan iklan untuk menurunkan biaya sambil tetap mempertahankan tingkat klik yang baik. Mengetahui CPC juga membantu kamu dalam perencanaan anggaran yang lebih efektif.

5. Return on Investment (ROI)

ilustrasi melakukan analisis bisnis (pexels.com/Kampus Production)

Return on investment (ROI) mengukur profitabilitas kampanye iklan kamu dengan membandingkan keuntungan yang dihasilkan dengan biaya iklan. Menghitung ROI membantu kamu menilai apakah pengeluaran iklan kamu menghasilkan keuntungan yang memadai. Jika ROI tinggi, berarti iklan kamu efektif dan menguntungkan. Sebaliknya, ROI negatif mungkin menunjukkan bahwa iklan kamu tidak memberikan hasil yang diinginkan dan memerlukan penyesuaian strategi.

6. Return on ad spend (ROAS)

ilustrasi perencanaan marketing (pexels.com/Yan Krukau)

Return on ad spend (ROAS) mengukur pendapatan yang dihasilkan untuk setiap uang yang dikeluarkan untuk iklan. ROAS memberikan gambaran tentang seberapa baik kampanye iklan kamu dalam menghasilkan pendapatan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Memantau ROAS memungkinkan kamu untuk menilai efektivitas anggaran iklan kamu dan menentukan apakah investasi kamu sebanding dengan hasil yang diperoleh. Dengan ROAS, kamu bisa mengidentifikasi kampanye yang paling menguntungkan dan fokus pada strategi yang memberikan hasil terbaik.

Verified Writer

Muhammad Alfi

Life is a choice

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya