Presiden VIDA Cerita Soal Kepemimpinan Perempuan Hingga Keamanan Siber
Ia jadi salah satu perempuan di C-level
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menurut laporan 'Women in Business 2021' dari Grant Thornton, jumlah perempuan yang memegang posisi manajemen senior di perusahaan secara global mencapai angka 32,4 persen. Jumlah tersebut tak meningkat banyak dari angka di tahun sebelumnya.
Di Indonesia sendiri, disebutkan ada peningkatan jumlah perempuan yang menduduki jabatan sebagai Chief Executive Officer (CEO), menjadi 25 persen dibanding hasil survei tahun sebelumnya sebesar 20 persen. Meski ada kenaikan, namun angka ini belum seimbang jika dibandingkan dengan laki-laki di jabatan yang sama.
Maka dari itu, IDN Times melakukan wawancara khusus kepada Sati Rasuanto selaku Co-founder and President of VIDA, soal pandangannya terhadap kepemimpinan perempuan, khususnya di perusahaan teknologi, mengenai perusahaan yang dipimpin juga menyoal tren keamanan siber.
Jadi presiden sebuah startup
VIDA merupakan startup teknologi yang menyediakan layanan identitas digital dengan memanfaatkan sertifikat elektronik untuk memberikan tanda tangan digital, otentikasi transaksi dan identitas terverifikasi.
Sati mulai masuk ke VIDA sejak 2019. Dia menyadari bahwa perempuan yang duduk di C-level masih minim jumlahnya, terlebih di perusahaan teknologi. Meski begitu, dia bersyukur karena mendapat dukungan dari lingkungan kerja dan keluarga sebagai pemimpin perusahaan.
"Aku gak pernah merasa diperlakukan berbeda atau tidak bisa melakukan sesuatu hanya karena gender. Aku lumayan beruntung karena ada di lingkungan di mana aku bisa eksis dan berkontribusi sesuai dengan apa yang aku bisa," ujarnya.
Meski begitu, Sati berpendapat bahwa keberadaan laki-laki dan perempuan harus setara. Tapi problemnya saat ini adalah masalah diversifikasi, di mana jumlah perempuan tidak tercukupi.
Diversifikasi yang tepat sendiri tergantung pada industrinya. Misalnya, satu perusahaan yang memang memproduksi barang untuk perempuan, yang otomatis membuat keberadaan perempuan lebih banyak di perusahaan tersebut dibanding laki-laki.
Baca Juga: VIDA x Flash Mobile Hadirkan Layanan yang Lebih Baik