TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Tips Menggunakan Internal Linking untuk SEO

Jangan sampai user bingung dengan kontenmu!

ilustrasi sedang research data untuk konten (Pexels.com/Kindel Media)

Intinya Sih...

  • Internal linking penting dalam SEO untuk memudahkan pengguna menemukan informasi dan membantu Google memahami struktur situs.
  • Penggunaan anchor text yang relevan dan jumlah tautan yang seimbang sangat penting dalam membuat internal linking.
  • Pastikan menggunakan elemen HTML yang tepat, seperti elemen A dengan atribut href, dan hindari penggunaan nofollow link untuk meningkatkan peringkat SEO.

Tautan internal atau internal linking merupakan salah satu elemen penting dalam dunia SEO yang sering kali terlewatkan. Padahal, strategi ini bisa membantu website kamu jadi lebih mudah ditemukan, baik oleh pengguna maupun oleh mesin pencari seperti Google.

Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan internal linking dan bagaimana cara menggunakannya dengan benar? Yuk, bahas bersama melalui artikel berikut!

1. Apa itu internal linking?

ilustrasi sedang merancang susunan web (Pexels.com/Tobias Dziuba)

Secara sederhana, internal linking adalah proses menautkan satu halaman di website kamu ke halaman lainnya yang masih berada di dalam website yang sama. Misalnya, kamu memiliki artikel tentang "Cara Merawat Kucing". Kamu bisa menautkan ke halaman lain yang membahas seperti "Makanan Terbaik untuk Kucing". Tujuan utamanya adalah untuk membantu pengguna menemukan informasi yang mereka butuhkan dengan lebih mudah. Selain itu, Google juga menggunakan tautan ini untuk memahami struktur situs kamu dan bagaimana halaman-halaman tersebut saling terhubung.

Baca Juga: Lupakan SEO, Google Pakai SGE untuk Pencarian, Apa Dampaknya?

2. Gunakan anchor text yang baik agar pembaca dan bots dapat menemukan konten yang terkait pada halaman

ilustrasi sedang membaca artikel (Pexels.com/EVG Kowalievska)

Dalam menautkan halaman, sangat penting untuk menggunakan anchor text yang relevan dan bermakna. Anchor text adalah teks yang bisa diklik dan mengarah ke halaman lain. Umumnya fitur ini berwarna biru atau berwarna terang yang lain. Misalnya, jika kamu menautkan ke halaman tentang "Makanan Kucing", pastikan teks yang digunakan jelas seperti "rekomendasi makanan kucing terbaik" daripada sekadar "klik di sini". Hal ini memudahkan pengguna untuk mengetahui apa yang akan mereka temukan di halaman tujuan selanjutnya.

Penggunaan anchor text pada konten yang kamu buat juga penting untuk Googlebot.  Anchor text akan membantu Googlebot untuk menemukan halaman yang lainnya menggunakan link yang sudah ditautkan pada sebuah situs. Bahkan, anchor text juga akan membantu Googlebot untuk memahami bagaimana halaman saling terkait satu sama lain.

3. Gunakan sewajarnya agar users dan bots mengerti struktur konten yang kamu miliki

ilustrasi sedang membuat konten dengan SEO (pexels.com/Donna Bulika)

Dalam membuat internal linking, penting untuk menjaga keseimbangan. Terlalu banyak tautan di satu halaman bisa membingungkan pengguna dan malah menurunkan kualitas pengalaman mereka di situs kamu. Sebaliknya, terlalu sedikit tautan juga bisa membuat pengguna kesulitan menemukan informasi yang mereka butuhkan. Cobalah untuk menautkan ke halaman yang memang benar-benar relevan dengan konten yang sedang dibahas. Menurut Neil Patel, seorang expert di bidang SEO, umumnya ia merekomendasikan untuk menyertakan 5-10 link per 2 ribu kata.

4. Gunakan tautan HTML yang tepat satu sama lain

ilustrasi sedang menggunakan bahasa pemrograman HTML

Googlebot selalu mencoba untuk menemukan sebanyak mungkin laman yang kamu miliki. Dengan menggunakan URL yang tertera pada laman, Googlebot juga mencoba untuk meng-crawl-nya. Maka dari itu, penggunaan HTML yang tepat penting untuk memperjelas kepada Googlebot dan pengguna bahwa itu adalah suatu tautan.

Pastikan kamu menggunakan elemen HTML yang benar untuk membuat tautan. Elemen A dalam HTML adalah elemen yang seharusnya digunakan untuk membuat tautan. Agar elemen A menjadi tautan yang tepat, elemen tersebut harus memiliki URL dalam atribut href-nya. Ini bisa berupa URL relatif atau absolut.

Beberapa pengembang web kadang mencoba menggunakan elemen lain, seperti  “span”, “div”, atau “button” untuk membuat tautan. Namun, ini bukanlah praktik yang baik. Menggunakan elemen A dengan atribut href yang mengarah ke URL yang relevan adalah cara terbaik untuk memastikan tautan berfungsi dengan baik, baik untuk pengguna maupun mesin pencari.

Verified Writer

Kelvin Alexsander

Nenek atletis joget di genteng. Enggak nulis, enggak ganteng

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya