TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kesalahan yang Dilakukan Banyak Orang saat Menggunakan AI

Termasuk percaya sepenuhnya pada AI untuk membuat konten

Kesalahan yang Dilakukan Banyak Orang saat Menggunakan AI (pexels.com/Hatice Baran)

Alat AI generatif dapat menjadi asisten sehari-hari yang efektif untuk membantumu mengoptimalkan alur kerja. AI dapat digunakan untuk membantu aktivitas menulis, coding, desain, hingga meneliti. Namun, apa pun tujuanmu, penting untuk mengetahui bahwa AI jauh dari sempurna.

Ada banyak hal yang perlu kamu lakukan saat menggunakan AI untuk membuat konten dan mendapatkan hasil terbaik. Kali ini, kita akan membahas apa saja kesalahan yang harus dihindari saat menggunakan AI.

1. Tidak memahami cara kerja AI

ilustrasi bekerja dengan menggunakan AI (Freepik.com/sanivpetro)

Meskipun kamu tidak harus ahli dalam hal teknologi untuk menggunakan alat AI generatif, seperti ChatGPT, Jasper, Copysmith, dan sebagainya, tapi kamu perlu memiliki pemahaman dasar tentang cara kerja AI. Ini membantu kamu bersiap menghadapi keterbatasan mereka dan menemukan cara untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Kendati generator AI memiliki beberapa perbedaan, sebagian besar menggunakan mesin dasar yang sama. Sehingga, mengetahui cara kerja salah satu generator AI dapat memberimu gambaran yang cukup akurat tentang cara kerja generator teks lainnya.

2. Tidak mengevaluasi kualitas konten yang dihasilkan AI

ilustrasi membuat konten menggunakan AI(pexels.com/olly)

AI memang dapat membantu pengguna membuat konten dengan cepat. Namun, kualitas konten mungkin tidak sebaik jika dikerjakan manual.

Karena alasan ini, kamu wajib mengevaluasi konten hasil AI dan melakukan penyuntingan sesuai dengan kebutuhan. Tidak mengevaluasi kualitas konten sebelum dipublikasikan adalah salah satu kesalahan yang paling parah. Dalam jangka panjang, ini akan membuat orang-orang meragukan konten buatanmu.

Baca Juga: 7 Situs ChatGPT Palsu yang Wajib Dihindari, Mengandung Virus!

3. Menganggap AI bisa menggantikan tugas manusia

ilustrasi bekerja dengan menggunakan AI (unsplash.com/sickhews)

Alat AI seharusnya meminimalkan beban kerja. Namun, AI tidaklah sempurna atau setidaknya belum.

Ingatlah bahwa AI bertujuan untuk meringankan beban kerja manusia, bukan menggantikan. Jadi, sangat penting untuk tetap menggunakan kebijaksanaan dan kecerdasan manusia.

Kenapa pembuatan konten berbasis AI tetap memerlukan pengawasan manusia? Sebab, betapa pun cerdasnya alat tersebut, AI bukanlah manusia. AI pembuat konten mungkin tidak selalu menangkap esensi atau emosi yang ingin kamu sampaikan. Lagi pula, menghasilkan konten sepenuhnya dengan AI membuat kontenmu lebih mungkin ditandai oleh pendeteksi konten AI.

4. Terlalu mengandalkan alat AI generatif untuk tugas menulis

ilustrasi bekerja dengan AI (unsplash.com/Mateus Campos Felipe)

Alat penulisan AI dapat membantu kamu membuat berbagai jenis tulisan, mulai dari esai, artikel, copywriting, konten media sosial, dan masih banyak lagi. Namun, terlalu bergantung pada alat AI adalah kesalahan besar.

Ada beberapa alasan mengapa penulis konten tidak boleh mengandalkan chatbot AI untuk tugas menulis sehari-hari. Pertama, AI tidak menjamin keakuratan dan mungkin mengandung kesalahan faktual atau konten yang bias. Kedua, alat penulisan AI ini biasanya menghasilkan konten yang hambar, umum, dan kurang mendalam. Terakhir, ketergantungan yang berlebihan pada AI akan mematikan kreativitas dan membuatmu malas.

Namun, bukan berarti kamu tidak boleh menggunakan AI sama sekali. Alih-alih menulis seluruh konten, AI akan lebih baik jika digunakan untuk melakukan brainstorming judul atau ide konten, meneliti, membuat berita utama yang menarik, dan banyak lagi.

5. Memberikan informasi sensitif pada AI

ilustrasi bekerja dengan menggunakan AI (pexels.com/Burst)

Banyak AI memiliki praktik mengumpulkan data yang membahayakan privasi dan keamanan pengguna. Data yang dikumpulkan lebih dari sekadar informasi akun yang kamu berikan saat mendaftar, tapi juga menyangkut interaksi dengan chatbot dan unggahan file.

Karena alasan ini, kamu tidak boleh memercayai AI dengan informasi rahasia karena dapat jatuh ke tangan yang salah. Bahkan, beberapa negara telah melarang AI dengan alasan merupakan kekhawatiran yang serius, salah satunya terkait pengumpulan data.

Jadi, kamu perlu sangat berhati-hati ketika menggunakan AI dan memastikan kamu tidak memasukkan informasi sensitif atau rahasia.

6. Tidak mengecek fakta hasil tulisan AI

ilustrasi bekerja dengan menggunakan AI (Pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Sama seperti kamu tidak boleh memercayai AI dengan memasukkan informasi sensitif ke dalamnya, kamu juga tidak boleh sembarangan memercayai informasi yang dihasilkan AI.

AI memang sangat hebat dalam membantu menulis apa pun dengan cepat. Namun, informasi yang diberikan belum tentu akurat, meskipun mungkin tampak meyakinkan.

Jadi, kamu wajib memeriksa ulang output-nya untuk memastikan semua informasinya benar. Ingat, AI belum berada pada titik di mana kamu bisa memercayainya menangani tugas-tugasmu tanpa pengawasan.

Baca Juga: 7 Situs ChatGPT Palsu yang Wajib Dihindari, Mengandung Virus!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya