TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Mengklik Tautan Mencurigakan

Tetap tenang dan ambil langkah berikut

Hal yang Harus Dilakukan Saat Mengklik Tautan Mencurigakan (pexels.com/Adrienn)

Serangan siber biasanya dilakukan menggunakan phishing, clickbait, dan tautan mencurigakan lainnya. Tautan ini sering kali memiliki URL yang dibuat dengan buruk dan memintamu memasukkan informasi pribadi.

Mengklik tautan mencurigakan mungkin memasang malware, seperti virus, spyware, atau ransomware, di perangkatmu. Ini semua dilakukan di belakang layar sehingga kamu tidak akan menyadarinya. Setelah malware terinstal, malware tersebut dapat mengambil informasi sensitif, mengirimkan lebih banyak pesan phishing ke daftar kontakmu, atau memberikan akses jarak jauh perangkatmu kepada penjahat dunia maya.

Sayangnya, pesan phishing semakin sulit diidentifikasi. Karena penipuan ini semakin canggih, banyak orang pernah tanpa sengaja mengklik tautan phishing.

Jika kamu melakukan kesalahan dengan mengklik tautan phishing atau mengunduh lampiran berbahaya, ikuti langkah-langkah berikut untuk meminimalkan dampaknya.

1. Tutup halaman dan jendela browser

ilustrasi membuka browser (pexels.com/Pixabay)

Kamu tidak boleh bersikap pasif setelah mengeklik tautan yang mencurigakan. Segera tutup semua halaman web dan jendela browser. Ini membantu memutuskan semua kemungkinan koneksi dengan situs web atau tautan yang berpotensi membahayakan. Ini juga mencegah interaksi lebih lanjut dan akses ke informasi yang ada dalam perangkatmu.

2. Putuskan koneksi internet perangkat

ilustrasi jaringan internet pada HP (unsplash.com/@brett_jordan)

Segera putuskan sambungan internet perangkat setelah tanpa sengaja mengklik tautan mencurigakan. Jika kamu menggunakan koneksi kabel, cabut kabel internet dari komputer. Jika kamu terhubung melalui Wi-Fi, temukan pengaturan Wi-Fi di perangkat dan putuskan sambungan. Jika kamu tidak dapat menemukan pengaturan jaringan Wi-Fi di perangkat, langsung buka router Wi-Fi dan matikan.

Cara ini berguna untuk mengurangi risiko penyebaran malware ke perangkat lain di jaringan, mencegah malware mengirimkan informasi sensitif dari perangkat, dan mencegah seseorang mengakses perangkatmu dari jarak jauh.

Baca Juga: Cara Melihat Password di Chrome, Cocok Buat yang Sering Lupa Password

3. Ubah kata sandi

ilustrasi memasukkan kata sandi (pixabay.com/Pexels)

Setelah kembali online, segera ubah kata sandi pada akun-akun yang penting, seperi email, sosial media, hingga akun perbankan. Mengubah kata sandi penting untuk menghindari potensi risiko jika kamu mengeklik tautan yang mengarahkanmu masuk ke situs web yang mencurigakan

Jika kamu terbiasa menggunakan satu kata sandi untuk akun yang berbeda, penyerang siber dapat menggunakan detail dari satu akun untuk mengakses akun pribadi yang lain. Atur ulang kata sandi dan informasi login untuk akun yang terpengaruh dan akun lain dengan kredensial yang sama.

Kamu mungkin tidak perlu mengubah kata sandi jika tidak memasukkan kredensial. Namun, jika ya, kamu harus segera mengubah kata sandi.

4. Jalankan antivirus

ilustrasi antivirus (tomsguide.com)

Menjalankan antivirus adalah langkah penting lainnya untuk membantu melindungi informasi pribadi dan akun dari akses membahayakan. Aplikasi antivirus dan anti-malware berkualitas tinggi membantu mendeteksi dan menghilangkan potensi virus atau malware yang terpasang di perangkat dari mengklik tautan yang mencurigakan.

Untuk mengoptimalkan efektivitasnya, pastikan kamu memperbarui program antivirus atau anti-malware secara berkala.

5. Cadangkan file

ilustrasi file (pexels.com/brett sayles)

Segera cadangkan file yang ada di perangkat. Data dapat dimusnahkan atau dihapus dalam proses pemulihan dari serangan phishing. Jika kamu rutin mencadangkan file menggunakan penyimpanan cloud secara berkala, kamu mungkin hanya perlu mencadangkan file yang dibuat sejak pencadangan terakhir.

Jika kamu belum pernah menyalin file ke perangkat atau program cadangan, salin semua file ke dalam salah satu metode penyimpanan, seperti hard drive eksternal atau cloud.

6. Hubungi bank

ilustrasi menghubungi bank (pixabay.com/Gundula Vogel)

Jika kamu memasukkan detail bank atau kartu kredit atau detail login untuk situs web yang memiliki akses ke kartu, segera hubungi bank. Minta pihak bank membatalkan semua transaksi dari akunmu. Kartu juga dapat diblokir atau dibekukan untuk mencegah penipuan di masa depan.

Ingatlah untuk memeriksa apakah layanan pembayaran memiliki kebijakan pengembalian dana untuk korban penipuan. Cara ini penting untuk meminimalkan kerugian finansial.

Baca Juga: 4 Ciri-Ciri File Phising Bentuk PDF, Jangan Sampai Diklik!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya