TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kesalahan Umum yang Dapat Rusak Baterai HP, Tablet dan Laptop

Wajib dihindari!

ilustras mengisi daya HP (Unsplash/Onur Binay)

Intinya Sih...

  • Suhu ekstrim dapat merusak baterai, hindari penggunaan HP saat suhu di atas 35 derajat Celcius.
  • Matikan fitur Bluetooth, GPS, dan hindari Wi-Fi lemah untuk menghemat daya baterai jangka panjang.
  • Jangan biarkan perangkat terus terhubung ke charger seharian atau mati dalam waktu lama, dan pilih charger berkualitas tinggi.

Meski natural bagi baterai lithium-ion yang tertanam di HP, tablet dan laptop untuk mengalami penurunan daya tahan seiring berjalannya waktu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperpanjang usia baterai. Salah satu langkah pertama adalah mengetahui apa saja kesalahan umum yang dapat merusak baterai HP, tablet dan laptop. Berikut ulasan lengkapnya.

1. Meninggalkan perangkat di suhu ekstrim

ilustrasi HP (Unsplash/Rodion Kutsaiev)

Sama seperti manusia, baterai lithium-ion juga tidak bisa menahan suhu panas ekstrim maupun dingin ekstrim dengan sangat baik. Suhu optimal dan aman bagi baterai lithium-ion berada di kisaran 0-35 derajat Celcius. Jika kamu kebetulan sedang berada di luar ruangan dengan suhu udara mencapai lebih dari 35 derajat Celcius, usahakan untuk tidak terlalu lama menggunakan HP atau bahkan melakukan pengisian daya.

2. Menyalakan Bluetooth dan GPS ketika sedang digunakan

ilustrasi bluetooth di HP (Unsplash/Brett Jordan)

Ketika berbicara soal fitur seperti Bluetooth dan GPS, keduanya bisa menguras daya baterai dengan cepat, namun tidak jadi ancaman terbesar untuk ketahanan baterai untuk jangka panjang. Kendati demikian, jika kamu tidak sedang menggunakan Bluetooth atau GPS, pastikan untuk langsung mematikannya. Selain itu, hindari Wi-Fi atau jaringan seluler yang lemah karena itu bisa menguras daya HP dengan lebih cepat.

3. Mengisi daya baterai secara berlebihan

ilustrasi mengisi daya HP (Unsplash/Andreas Haslinger)

Sebagian besar laptop, tablet dan HP yang dirilis dalam dua tahun terakhir memang telah memiliki fitur pintar yang akan mematikan daya listrik yang masuk jika baterai sudah penuh, namun sayangnya, fitur semacam itu tidak selalu ada semua perangkat. Jika kamu tidak yakin apakah perangkatmu sudah mendukung fitur tersebut ada baiknya untuk langsung menghentikan pengisian daya ketika baterai HP, tablet atau laptopmu sudah penuh.

Baca Juga: 9 Fakta Penyebab Daya Ponsel Cepat Habis, Yuk Jaga Kesehatan Baterai

4. Sering membiarkan baterai habis sampai 0%

ilustrasi HP (Unsplash/Jamie Street)

Bagi perangkat-perangkat lawas, salah satu saran paling populer adalah membiarkan baterai habis sampai 0% sebelum diisi dayanya lagi. Sayangnya, saran serupa tidak bisa diterapkan di baterai lithium-ion untuk perangkat yang lebih modern. Saat ini, dengan semua kemajuan yang dicapai teknologi baterai lithium-ion selama satu dekade terakhir, waktu terbaik untuk mulai mengisi daya adalah ketika baterai tersisa 20%.

5. Membiarkan perangkat terus terhubung ke charger seharian

ilustrasi mengisi daya HP (Unsplash/Onur Binay)

Membiarkan perangkat terus terhubung ke charger seharian bisa mengurangi usia baterai. Jika sudah seperti itu, baterai perangkat seperti laptop bisa rusak karena overheat dan harus terhubung ke charger tiap kali akan digunakan. Hal semacam itu akhirnya membuat laptop yang awalnya dibuat untuk portabilitas menjadi tidak “portable” lagi karena harus bergantung ke charger.

6. Membiarkan perangkat tetap mati untuk waktu yang lama

ilustrasi HP (Unsplash/Nicolas Thomas)

Selain membiarkan perangkat terus terhubung ke charger seharian, membiarkan perangkat tetap mati untuk waktu yang lama juga sangat tidak disarankan. Apple menyebut jika baterai suatu perangkat yang dibiarkan tetap mati dan tidak diisi dayanya dalam waktu yang lama bisa memasuki kondisi yang disebut “Deep Discharge State”, yang dapat mengurangi kapasitas baterai secara keseluruhan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya