Kisah Atlet Esports Counter Strike yang Main Curang dalam Turnamen

Pelakunya tergabung di skuad OpTic India

"Kecurangan yang terjadi dalam game jauh melebihi penggunaan kode curang klasik," begitu kata Josh Dial, Changhai Zhu, dan Riley Bender dalam artikel yang terbit di Dentons.

Pemain dapat melakukan kecurangan dalam permainan apa pun, baik kasual atau profesional. Tujuannya adalah memanipulasi hasil permainan untuk meningkatkan peluang keberhasilan.

Di dunia esports yang kompetitif, keuntungan sekecil apa pun dapat memberikan perbedaan yang begitu berarti. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin terdapat atlet esports yang bermain curang untuk memperoleh hasil terbaik. Salah satu contohnya terjadi pada 2018 silam dan melibatkan dunia esports Counter Strike.

1. Salah satu atlet OpTic India terbukti bermain curang pada turnamen level internasional

https://www.youtube.com/embed/c5CSIf97MTc

Pada eXTREMESLAND 2018 Asia Finals, OpTic India mengirim skuad untuk menjadi yang terbaik di antara 15 tim lainnya. Turnamen ini berlangsung pada 18—21 Oktober 2018 di Shanghai, China, dan berhadiah total 100 ribu dolar yang setara kira-kira Rp1,6 miliar. Dalam turnamen ini, OpTic India menurunkan Marzil, Antidote, forsaken, yb, dan HaiVaan.

Saat OpTic India melawan Revolution dalam pertandingan penyisihan, terjadi peristiwa mengejutkan yang sama sekali tidak diduga-duga. Tim administrator menemukan salah satu pemain OpTic India menggunakan perangkat lunak untuk bermain curang. Nama pelaku ini adalah Nikhil "forsaken" Kumawat.

Penemuan tim administrator berasal dari sistem anti-cheat yang aktif karena mendeteksi aktivitas mencurigakan. Oleh karena itu, administrator memutuskan untuk memeriksa komputer forsaken. Hasilnya, terdapat sebuah program mencurigakan di latar belakang komputer yang ditutup dan dihapus dengan cepat oleh forsaken.

Meski berhasil dipulihkan, program cheat yang digunakan forsaken tidak dapat diaktifkan dan dijalankan kembali. Walau begitu, tim administrator eXTREMESLAND menjatuhkan hukuman diskualifikasi bagi OpTic India. Dengan demikian, tim ini terpaksa mengakui kekalahan dari Revolution.

Setelah kecurangan yang terjadi pada eXTREMESLAND 2018 Asia Finals, ESL India melakukan penyelidikan lanjutan. Hasilnya, diketahui forsaken juga bermain curang pada ESL India Premiership 2018 Fall Finals yang diselenggarakan di Hyderabad, India, dengan mempertemukan empat tim lokal. Turnamen ini berlangsung pada 13—14 Oktober 2018 dan diikuti OpTic India, 2ez, Slaughter Rage Army, serta Brutality.

Baca Juga: 10 Trivia s1mple, Atlet Esports Counter Strike Terbaik di Dunia!

2. Forsaken dijatuhi hukuman larangan bermain selama 5 tahun oleh ESIC

Kisah Atlet Esports Counter Strike yang Main Curang dalam TurnamenCounter Strike 2 (store.steampowered.com)

Atas perilaku tidak sportif, forsaken dilarang berpartisipasi selama 5 tahun dalam kegiatan Koalisi Integritas Esports (ESIC), termasuk ESL India. Pihak ESIC mengungkapkan, mereka mencoba menghubungi forsaken untuk mendiskusikan perilaku curangnya. Namun, atlet esports India ini tidak memberikan tanggapan.

Faktanya, kecurangan pada eXTREMESLAND 2018 Asia Finals membuat forsaken dijatuhi sanksi kedua. Sebelumnya, forsaken mendapatkan sanksi pertama dari ESIC pada 2017 karena memiliki akun bermasalah yang diduga dijual kepada orang lain. Namun, forsaken menegaskan dia bukan pelaku atas kecurangan yang terjadi pada akun itu.

OpTic Gaming sejatinya merupakan organisasi asal Amerika Utara yang mempunyai tim Counter Strike di India. Akan tetapi, organisasi ini membubarkan tim Counter Strike India sekaligus melepas Nikhil "forsaken" Kumawat. Padahal, forsaken baru 66 hari berada di dalam susunan tim India ini.

3. Kepada media, forsaken mengungkapkan penyesalan dan menceritakan segalanya

Kisah Atlet Esports Counter Strike yang Main Curang dalam TurnamenOpTic Gaming (x.com/OpTic)

Setelah peristiwa buruk pada eXTREMESLAND 2018 Asia Finals, forsaken menonaktifkan media sosial dan mematikan ponsel. Dengan begitu, dirinya tidak dapat berkomunikasi selama hampir seminggu. Namun, forsaken akhirnya mengungkapkan segalanya saat melakoni sesi wawancara eksklusif dengan AFK Gaming.

"Saya ingin memulai (pernyataan) ini dengan meminta maaf kepada rekan-rekan setim saya, manajemen OpTic, dan orang-orang yang menaruh kepercayaan kepada saya. Saya merasa sangat bersalah karena telah mencuri kesempatan dari rekan-rekan satu tim saya. Masing-masing dari mereka sangat berbakat dan saya telah menghilangkan kesempatan mereka untuk mendapatkan tempat yang layak.

Saya tidak memiliki tekanan finansial, tekanan keluarga, atau apa pun sebagai alasan untuk berbuat curang. Semuanya adalah (karena) saya sendiri. Itu semua adalah (karena) saya yang ingin memenangkan tiap pertandingan (dan) ingin menjadi sempurna dalam tiap aspek permainan. Saya percaya diri dalam mengambil keputusan, saya percaya diri dalam memahami permainan, dan lain-lain. Namun, saya tidak pernah percaya diri dengan tujuan saya. Jadi, untuk mengompensasi kurangnya kepercayaan diri dalam tujuan, saya harus memilih jalan yang salah," jelas forsaken, sebagaimana dikutip AFK Gaming.

Forsaken mengaku merasa hancur, tetapi menyadari dia harus menanggung dampak dari perilaku buruk yang dilakukan. Dia memahami kariernya sebagai atlet esports Counter Strike berakhir prematur. Terlepas dari itu semua, forsaken menegaskan akan memperbaiki kesalahan dan menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.

Kisah Nikhil "forsaken" Kumawat menjadi pengingat bagi atlet esports untuk tidak bermain curang. Bermain curang, apalagi sebagai atlet esports, adalah tindakan yang amat memalukan. Saking buruknya tindakan ini, forsaken sampai kecewa dengan dirinya sendiri.

Baca Juga: 11 Trivia Stewie2K, Atlet Counter Strike Amerika Berdarah Asia

Written by IRIZU Photo Verified Writer Written by IRIZU

IRIZU adalah nama pena seorang remaja yang rajin menulis, tetapi mudah jenuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya