Kenapa Gamer Cenderung Anarkis dalam Game GTA? Ini Alasannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Grand Theft Auto (GTA) adalah waralaba game yang sangat populer. Namun, game ini juga banyak memicu kontroversi hingga dilarang beredar di beberapa negara. Salah satu alasannya adalah banyaknya konten kekerasan dalam game ini yang dikhawatirkan memberi dampak buruk.
Sebenarnya, GTA juga sama dengan game laga lainnya. Hanya saja fitur free roam dalam dunia sandbox dimanfaatkan para gamer untuk melakukan tindakan anarkis, seperti mencuri mobil, baku tembak, bahkan genosida pada NPC. Padahal, hal tersebut sangat opsional dan tidak terkait alur cerita. Kenapa gamer cenderung anarkis dalam game GTA? Yuk, kita bahas!
1. Lebih menyenangkan dari segi gameplay
Sebenarnya, gamer tidak diharuskan bermain seperti maniak. Kamu tidak harus menyetir ugal-ugalan, membunuh setiap NPC yang ditemui, dan baku tembak dengan pihak berwajib. Jika kamu fokus mengikuti misi cerita, sebenarnya para protagonis GTA tidak pernah membuat huru-hara dan hanya menjalankan kejahatan yang terorganisasi.
Hanya saja dari segi gameplay, memacu kendaraan dengan cepat dan bertempur setiap saat jauh lebih asyik dibanding mengikuti alur sesuai preferensi game ini. Tindakan ini juga mempersingkat waktu dan lebih efektif dari segi gameplay. Jujur, deh, buat kamu yang pernah main GTA, apakah pernah sekali saja mematuhi lampu lalu lintas?
2. Adanya cheat code yang bikin gamer merasa tak tersentuh
Bukan GTA namanya kalau gak disertai dengan cheat code. Cheat sudah eksis sejak seri pertama Grand Theft Auto dan masih dipertahankan hingga seri terakhir, yaitu GTA V. Cheat bahkan jadi salah satu daya tarik game ini. Belum lagi sekarang ada plugins/mods untuk memunculkan efek cheat tanpa harus repot menghafalkan kodenya.
Ada banyak efek cheat dalam GTA, mulai dari spawn senjata, spawn mobil, menaikkan dan mematikan Wanted Level, dan mode kebal. Kombinasi dari cheat ini tentunya bikin gamer merasa bak dewa karena sistem Wanted Level yang jadi konsekuensi sudah tidak bisa menghentikan mereka. Pastinya timbul dorongan untuk mencoba setiap efeknya untuk menjawab rasa penasaran.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Kota di GTA Paling Berkesan, Kamu sampai Hafal Jalannya?
3. Gamer kadang hanya menginginkan gameplay full action yang memicu adrenalin
Sadar, gak, masih banyak pemain GTA yang hanya bermain untuk fitur free roam-nya saja? Itulah mengapa game ini sangat populer di tempat rental game sejak era GTA San Andreas. Banyak gamer hanya ingin bersenang-senang tanpa sibuk dengan alur cerita.
GTA menawarkan aksi menegangkan, seperti kejar-kejaran dengan polisi dan baku tembak nonstop. Ditambah lagi, ada dunia yang luas untuk kamu eksplorasi. Game ini bisa menjadi game racing ala Need for Speed ataupun shooter seru ala Call of Duty.
4. Memenuhi kepuasan diri gamer
Ternyata bermain video game dengan banyak konten kekerasan juga berdampak pada psikologis. Berdasarkan jurnal penelitian dari Michael M Kasumovic yang berjudul "Why do people play violent video games? Demographic, status-related, and mating-related correlates in men and women", bermain video games dengan banyak unsur kekerasan dapat meningkatkan kepuasan diri. Hal ini menyebabkan naiknya rasa percaya diri dan self-esteem.
Dari penelitian tersebut, tentunya juga ditemukan sisi negatif, yakni meningkatkan agresi. Merasakan sensasi dominasi dan in control memberikan kesenangan tersendiri, apalagi jika gamer sedang merasa tertekan atau banyak beban pikiran. Relate, gak, nih?
Dari beberapa alasan di atas, simpulan yang paling logis kenapa banyak pemain GTA bertindak anarkis dalam game ini adalah mereka having a blast saat melakukannya. Meski begitu, sebagai gamer yang bijak, kita juga harus menjaga diri agar tidak terpengaruh oleh hal negatif dari game yang kita mainkan. Setuju, gak?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.