Agate Berikan Pelatihan untuk Guru, Akselerasi Industri Game Lokal

Peningkatan sumber daya manusia di industri gim

Intinya Sih...

  • Agate Academy meluncurkan program Agate Game Course for Teacher untuk mendukung peningkatan sumber daya manusia di industri gim.
  • Kerja sama strategis dengan institusi pendidikan, termasuk SMK Telkom Bandung, untuk program link and match antara SMK dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
  • Pemerintah berencana melibatkan institusi pendidikan dalam melatih 1.200 tenaga kerja pengembang game untuk mengembangkan 3-5 game unggulan berbasis multi pemain.

Agate Academy, bagian dari Agate International (Agate) mengumumkan peluncuran program terbarunya dan kerja sama strategis dengan institusi pendidikan guna memperluas jangkauan dan dampak program-program pelatihan secara holistik.

Program yang mereka maksud adalah Agate Game Course for Teacher untuk para pengajar di Indonesia yang didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Selain itu, perusahaan juga melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) yang diinisiasi oleh SMK Telkom Bandung untuk program link and match antara SMK dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Baca Juga: Agate Umumkan Kolaborasi dengan ZEPETO, Bikin Game Bertema Sekolah

Aturan Presiden untuk percepatan industri gim

Sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional, program-program tersebut diluncurkan untuk mendukung salah satu program yang dicanangkan dalam kebijakan, yaitu peningkatan sumber daya manusia di industri gim.

Pemerintah berencana melibatkan institusi pendidikan untuk melatih 1.200 tenaga kerja, khususnya pengembang game untuk mengembangkan 3 hingga 5 game unggulan berbasis multi pemain.

Selain itu, pemerintah juga tengah mempersiapkan pengenalan kurikulum berbasis permainan di sekolah menengah kejuruan (SMK) dan pendidikan tinggi guna mendukung pertumbuhan industri game dalam negeri.

Pada tahun 2025, proyeksi pendapatan dari industri ini di Indonesia diperkirakan mencapai USD2,5 miliar, setara dengan Rp36 triliun, sesuai dengan aturan baru yang diterapkan.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif, Liz Zeny Merry Kemenko Marves menyambut baik dan mendukung inisiatif Agate, sejalan dengan berbagai upaya yang terus dilakukan oleh Kemenko Marves dan seluruh kementerian/lembaga terkait, khususnya dalam meningkatkan standar pendidikan pengembangan gim di Indonesia melalui kualitas talenta nasionalnya, dalam hal ini para pengajar.

"Industri gim Indonesia masih mempunyai tantangan utama berupa pengembang lokal yang hanya menguasai 0,5 persen pasar nasional. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, dan salah satunya adalah kualitas talenta yang masih belum mencapai standar industri," katanya, dikutip dari rilis resmi Agate.

Maka dari itu, upaya kolaboratif dengan para pengembang lokal dan pemangku kepentingan menjadi kunci untuk mengakselerasi industri gim nasional, terlebih Indonesia yang memiliki potensi sangat besar.

Program untuk pengajar

Agate Berikan Pelatihan untuk Guru, Akselerasi Industri Game LokalCo-Founder dan CEO Agate Shieny Aprilia (dok. Agate)

Sementara itu, Co-Founder dan CEO Agate Shieny Aprilia mengatakan bahwa mereka melihat masih banyak tantangan dan juga peluang yang besar di industri gim Indonesia, khususnya pada kualitas talenta-talenta lokal.

"Maka dari itu, melalui Agate Academy kami terus berusaha berkontribusi dengan secara strategis meningkatkan kapasitas para pengajar, berkolaborasi dengan pemerintah dan institusi pendidikan. Kami percaya bahwa kualitas talenta lokal dapat bersaing di panggung internasional, dengan sudah banyak buktinya yang kita lihat sukses baik di industri lokal maupun global," imbuhnya.

Melalui Agate Game Course for Teacher, para pengajar akan mendapatkan program upskilling/reskilling menggunakan kurikulum yang mengacu pada SKKNI No 18 Tahun 2022, mencakup:

  1. Penggunaan game engine (Game Programming).
  2. Pemodelan dan animasi 3D (Game Art).
  3. Desain mekanik dan level (Game Design).

Pelatihan ini dibagi menjadi dua jenis, di antaranya:

Pelatihan standard: Diadakan secara online selama 5x pertemuan dengan 3 jam per pertemuan dengan minimal peserta 10 orang.

  • Pelatihan Custom: Dilakukan secara online/offline/hybrid dengan durasi dan jumlah pertemuan yang dapat didiskusikan.

Apa saja yang telah mereka lakukan?

Saat ini, Agate Academy telah memiliki lebih dari 2000 alumni, lebih dari 30 studio binaan, dan lebih dari 50 mitra universitas serta secara aktif menjalankan berbagai program pelatihan, termasuk bagi para pengajar.

Sebelumnya, Agate Academy juga telah melakukan beberapa rangkaian pelatihan pengajar berkolaborasi dengan Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) untuk pelatihan 72 guru yang mencakup Metamesta dan 3D art, serta Agate Game Course for Teacher bersama SMK Bina Informatika dan SMKN 11 Semarang dengan materi game programming.

Beberapa program utama Agate Academy pada tahun 2024 mencakup Company Visit dan Agate Speaker guna menumbuhkan minat, program Pelatihan Pemula yang mencakup Agate Game Course dan Kelas Unreal Engine Agate Game Course, Pelatihan Menengah yang mencakup Agate Game Course Portfolio Creation, Studi Independen, dan Agate Internship, serta Pelatihan Lanjutan / Advance yang mencakup Pitch Development Workshop.

Sejak berdiri pada tahun 2009, Agate telah memimpin dan mengukuhkan posisinya dalam industri gim yang berkembang pesat selama satu setengah dekade lebih dan menempuh perjalanan yang luar biasa dalam mengubah lanskap industri gim di Indonesia hingga sukses di kancah global, termasuk dalam meningkatkan kualitas para talenta industri gim Tanah Air. 

Baca Juga: Siap Ekspansi Global, Agate Raih Sertifikasi ISO 27001

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya