Apakah Black Myth: Wukong Layak Jadi Game of the Year 2024?
Intinya Sih...
- Visual grafik Unreal Engine 5 yang memukau menjadikan Black Myth: Wukong calon kuat GOTY 2024.
- Black Myth: Wukong sukses memopulerkan budaya Tiongkok dengan penjualan 10 juta kopi dalam 3 hari.
- Penerimaan positif dari pemain dan kritikus membuktikan bahwa Black Myth: Wukong merupakan lawan tangguh untuk perebutan titel GOTY.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak perilisannya, game Black Myth: Wukong (2024) sukses menjadi pusat perhatian. Banyak gamer yang menganggap bahwa game garapan developer asal Tiongkok ini layak meraih penghargaan paling bergengsi tahun ini: Game of the Year (GOTY) 2024. Dengan visual yang memukau dan gameplay yang inovatif, banyak yang bertanya-tanya apakah Black Myth: Wukong bisa menjadi calon kuat GOTY di tengah persaingan dengan judul-judul besar lainnya? Simak ulasannya di bawah ini!
1. Visual grafik yang sebanding dengan game papan atas
Visual grafik yang diperlihatkan Black Myth: Wukong menjadi salah satu alasan kuat bagi para gamer untuk menjagokan game tersebut menjadi GOTY 2024. Game ini dikembangkan oleh Game Science dengan software terbaru buatan Epic Games, yaitu Unreal Engine 5. Software ini memudahkan developer untuk mengembangkan lingkungan game yang realistis dan dinamis.
Black Myth: Wukong berhasil mengoptimalkan penggunaan teknologi Nanite dan Lumen yang berguna untuk mengembangkan lingkungan dan elemen game sehingga terlihat sangat nyata. Dikutip dari laman resmi Unreal Engine 5, co-founder dan tech director Game Science, Zhao Wenyong, mengatakan bahwa Unreal Engine 5 memudahkan dirinya dan tim selama bekerja. Tentu saja jika hanya membicarakan dari segi visual, masih banyak kandidat GOTY tahun ini yang tidak kalah bagusnya.
2. Kombinasi budaya dan teknologi yang seimbang
Sampai saat ini, game AAA asal Tiongkok masih bisa dihitung dengan jari. Game RPG buatan miHoYo berjudul Genshin Impact (2020), misalnya, berhasil memadukan sistem gacha yang populer di mobile game dengan grafik indah di konsol. Namun, jika membandingkan dari penyajian visual dan cerita, Black Myth: Wukong jadi game AAA yang berada pada level berbeda.
Game yang merupakan adaptasi novel klasik Journey to the West (1592) ini dianggap berhasil memopulerkan pemandangan dan budaya khas Tiongkok. Dilansir IGN China, Charles Young selaku pemimpin redaksi mengungkapkan bahwa Black Myth: Wukong turut andil dalam mempromosikan budaya Negeri Tirai Bambu ke kancah internasional. Kerja keras Game Science selama bertahun-tahun terbukti tidak sia-sia setelah sukses mengantarkan keuntungan yang luar biasa dari aspek sosial dan budaya.
3. Meraih angka penjualan yang bombastis
Setelah penantian yang cukup lama, Game Science mendapat angka penjualan yang cukup bombastis. Perwakilan Game Science melalui IGN mengumumkan bahwa mereka berhasil menjual 10 juta kopi Black Myth: Wukong dalam waktu 3 hari. Ini mengalahkan rekor yang diraih Elden Ring (2022) dan Hogwarts Legacy (2023).
Angka penjualan itu diraih Black Myth: Wukong setelah 3 hari perilisan perdananya, yaitu Jumat (23/8/2024). Sebelumnya, angka ini dipegang oleh Pokémon Scarlet and Pokémon Violet (2022) dan The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom (2023). Black Myth: Wukong bisa jadi akan meraih angka penjualan yang lebih besar seiring berjalannya waktu.
Editor’s picks
Baca Juga: [REVIEW] Black Myth: Wukong—Ajang Pembuktian Developer Game China
4. Mendapat respons yang memuaskan
Selain keuntungan finansial, Black Myth: Wukong berhasil mengundang pemain baru dalam jumlah yang sangat besar. SteamDB menunjukkan sebuah grafik yang menggambarkan bahwa game ini dimainkan secara serentak olah 37 juta pemain Steam pada Minggu (25/8/2024). Black Myth: Wukong juga mendapat pujian manis dari para gamer.
Steam memberikan rating 95 persen dari 520 ribu pengguna yang membuat game tersebut dikategorikan sebagai Luar Biasa Positif. Halaman resmi Metacritic memberikan skor 82/100 dari 79 ulasan kritikus dan 7,9/10 dari 5 ribu pemain. IDN Times juga memberikan skor sempurna 5/5 untuk review Black Myth: Wukong dengan catatan, "Narasi dan gaya cerita yang epik serta dibalut dengan kisah-kisah mitos yang megah." Catatan-catatan manis ini membuktikan bahwa Game Science merupakan lawan yang tangguh pada perebutan titel GOTY nanti.
4. Kontroversi sempat menghambat pengembangan game Black Myth: Wukong
Perjuangan Game Science dalam mengembangkan Black Myth: Wukong tidak luput dari kontroversi yang terjadi di Negeri Tirai Bambu. Dikutip dari Rolling Stone, beberapa pihak internal Game Science terjerat kasus dugaan komentar seksis dan stereotipe. Menjelang perilisan Black Myth: Wukong, terdapat kejadian yang cukup memancing perhatian publik saat itu.
Selain itu, sebelum mengeluarkan review, para streamer mendapat kiriman surel dari tim internal Game Science yang memberi tahu apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama mengulas Black Myth: Wukong. Mereka terkejut ketika terdapat larangan propaganda feminisme; pembahasan topik karantina, isolasi, dan COVID-19; serta pembahasan kebijakan industri game di Tiongkok. Permintaan ini sontak mendapat kritikan. Sampai saat ini, Game Science belum memberikan keterangan lebih detail mengenai kebijakan tersebut.
5. Kemenangan Black Myth: Wukong sebagai GOTY tidak akan mudah
Dari beberapa poin di atas, Black Myth: Wukong patut dipertimbangkan untuk menjadi GOTY tahun ini. Namun, perjalanan Game Science untuk mendapatkan pencapaian ini tidak akan mudah. Black Myth: Wukong harus bersaing dengan beberapa game papan atas, seperti Final Fantasy VII Rebirth, Dragon’s Dogma II, S.T.A.L.K.E.R. 2: Heart of Chornobyl, Hades II, dan Like a Dragon: Infinite Wealth. Semuanya merupakan kandidat yang kuat.
Menurut kamu, apakah Black Myth: Wukong layak membawa pulang penghargaan GOTY tahun ini? Apa justru game lain ada yang lebih layak? Coba sampaikan pendapat kamu di kolom komentar, ya!
Baca Juga: 5 Game Adaptasi Kera Sakti Terbaik, Terbaru Black Myth: Wukong!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.