Kisah Atlet Esports Counter Strike yang Main Curang dalam Turnamen
Pelakunya tergabung di skuad OpTic India
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
"Kecurangan yang terjadi dalam game jauh melebihi penggunaan kode curang klasik," begitu kata Josh Dial, Changhai Zhu, dan Riley Bender dalam artikel yang terbit di Dentons.
Pemain dapat melakukan kecurangan dalam permainan apa pun, baik kasual atau profesional. Tujuannya adalah memanipulasi hasil permainan untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
Di dunia esports yang kompetitif, keuntungan sekecil apa pun dapat memberikan perbedaan yang begitu berarti. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin terdapat atlet esports yang bermain curang untuk memperoleh hasil terbaik. Salah satu contohnya terjadi pada 2018 silam dan melibatkan dunia esports Counter Strike.
1. Salah satu atlet OpTic India terbukti bermain curang pada turnamen level internasional
Pada eXTREMESLAND 2018 Asia Finals, OpTic India mengirim skuad untuk menjadi yang terbaik di antara 15 tim lainnya. Turnamen ini berlangsung pada 18—21 Oktober 2018 di Shanghai, China, dan berhadiah total 100 ribu dolar yang setara kira-kira Rp1,6 miliar. Dalam turnamen ini, OpTic India menurunkan Marzil, Antidote, forsaken, yb, dan HaiVaan.
Saat OpTic India melawan Revolution dalam pertandingan penyisihan, terjadi peristiwa mengejutkan yang sama sekali tidak diduga-duga. Tim administrator menemukan salah satu pemain OpTic India menggunakan perangkat lunak untuk bermain curang. Nama pelaku ini adalah Nikhil "forsaken" Kumawat.
Penemuan tim administrator berasal dari sistem anti-cheat yang aktif karena mendeteksi aktivitas mencurigakan. Oleh karena itu, administrator memutuskan untuk memeriksa komputer forsaken. Hasilnya, terdapat sebuah program mencurigakan di latar belakang komputer yang ditutup dan dihapus dengan cepat oleh forsaken.
Meski berhasil dipulihkan, program cheat yang digunakan forsaken tidak dapat diaktifkan dan dijalankan kembali. Walau begitu, tim administrator eXTREMESLAND menjatuhkan hukuman diskualifikasi bagi OpTic India. Dengan demikian, tim ini terpaksa mengakui kekalahan dari Revolution.
Setelah kecurangan yang terjadi pada eXTREMESLAND 2018 Asia Finals, ESL India melakukan penyelidikan lanjutan. Hasilnya, diketahui forsaken juga bermain curang pada ESL India Premiership 2018 Fall Finals yang diselenggarakan di Hyderabad, India, dengan mempertemukan empat tim lokal. Turnamen ini berlangsung pada 13—14 Oktober 2018 dan diikuti OpTic India, 2ez, Slaughter Rage Army, serta Brutality.
Baca Juga: 10 Trivia s1mple, Atlet Esports Counter Strike Terbaik di Dunia!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.