Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jika mendengar nama The Sims, kamu pasti mengenalnya sebagai game simulasi kehidupan. Waralaba ini merupakan hasil pengembangan Maxis dan The Sims Studio serta diluncurkan oleh Electronic Arts (EA). Dalam waktu tak lama lagi, tampaknya The Sims akan menemukan lawan setaranya dalam pasar game simulasi, yakni inZOI. Baru-baru ini, sang developer membagikan gambaran kustomisasi inZOI yang tampak sangat nyata dan realistis dibandingkan The Sims.
1. Game inZOI dikembangkan oleh KRAFTON, developer PUBG
poster PUBG: BATTLEGROUND (dok. KRAFTON/PUBG: BATTLEGROUND) Apa kamu pernah memainkan game PlayerUnknown’s Battleground atau PUBG dan The Callisto Protocol (2022)? Yaps, developer dari kedua game tersebut, KRAFTON, merupakan perusahaan di balik pembuatan inZOI. Developer yang berdiri di Korea Selatan ini ada sejak 2018 dan memiliki berbagai studio game yang menaunginya, seperti PUBG Studios dan Bluehole Studios.
Di sisi lain, waralaba The Sims akan meluncurkan judul terbarunya, yaitu Project Rene yang disebut-sebut akan menjadi The Sims 5. Waralaba simulasi ikonis ini akan menghadapi persaingan yang berat dengan inZOI. Ada beberapa fakta menarik mengenai game keluaran terbaru dari developer asal Korea Selatan tersebut.
2. Game inZOI dibuat dengan Unreal Engine 5
cuplikan game inZOI (dok. KRAFTON/inZOI) Alasan kenapa game keluaran terbaru KRAFTON berhasil menampilkan visual dan grafik yang tampak nyata karena inZOI menggunakan software pengembang game terbaru buatan Epic Games, yaitu Unreal Engine 5. Alih-alih menggunakan Unreal Engine, The Sims menggunakan engine yang mereka kembangkan sendiri. Penggunaan teknologi terbaru oleh KRAFTON inilah yang menjadi daya tarik dalam menyaingi The Sims.
Dikutip dari web resmi Unreal Engine, pengguna Unreal Engine 5 mampu membuat dunia game dengan tingkat kedetailan yang tinggi. Akhir-akhir ini, banyak game yang berhasil menunjukkan performa tinggi dari segi visual dan grafik yang memanjakan mata. Game yang dirilis 20 Agustus lalu, Black Myth: Wukong (2024), merupakan salah satunya dan sukses mendapat pujian dari aspek visual.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Game untuk Penggemar Waralaba Alien, Uji Adrenalin!
3. Mode kustomisasi yang lebih beragam
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
cuplikan fitur Character Studio inZOI (dok. KRAFTON/inZOI) Pada 21 Agustus lalu, KRAFTON meluncurkan demo bertajuk Character Studio yang memungkinkan para pemain untuk mencoba kustomisasi avatar inZOI yang disebut ZOI. Kita dapat melihat beragam pilihan wajah, pakaian, kulit, dan latar belakang yang unik. KRAFTON membolehkan para penggunanya untuk membuat avatar sesuai kreativitas masing-masing.
Daya tarik inZOI yang membuat game ini unggul ialah kemudahan untuk mengendalikan cuaca, bangunan, dan kondisi alam, lho. Fitur ini tentunya mendukung para pemain yang ingin menciptakan dunia yang ideal versi mereka sendiri. Dikutip dari web resmi KRAFTON, inZOI menyimulasikan seolah-olah para pemain adalah dewa.
4. Interaksi karakter yang dinamis dan plot yang imajinatif
interaksi para ZOI (dok. KRAFTON/inZOI) Tak hanya bagus dari segi visual, KRAFTON berhasil mengembangkan karakter inZOI dan menciptakan interaksi yang lebih dinamis dan realistis. Berkat artificial intelligence (AI) yang ditanamkan, para ZOI memberikan respons yang alami terhadap kondisi lingkungannya. Para pemain dapat mengembangkan tingkat emosi berdasarkan interaksi mereka terhadap karakter yang ditemui.
Game inZOI mengisahkan pemain yang sedang bekerja di sebuah perusahaan di bawah pimpinan seekor kucing bernama Pussy Cat. Selain narasi tersebut, para pemain dapat menggunakan fitur yang lebih lengkap dibanding saingannya, salah satunya fitur hewan peliharaan dan telepon. Ini membuat inZOI benar-benar merupakan simulasi dunia nyata yang diaplikasikan ke dalam game. Beberapa momen penting dalam hidup, seperti pekerjaan, percintaan, pernikahan, dan kelahiran dapat kamu buat secara bebas dalam game ini.
