TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Game yang Ternyata Memiliki Judul Berbeda dengan Negara Lain

Ada Resident Evil, Mega Man hingga Fatal Frame

The Evil Within (dok. Tango Gameworks)

Intinya Sih...

  • Resident Evil dikenal sebagai Biohazard di Jepang karena masalah merek dagang dengan band metal yang memiliki nama yang sama.
  • The Evil Within memiliki judul Psycho Break di Jepang, sesuai dengan genre horor survival yang diusungnya.
  • Mega Man lebih dikenal sebagai Rockman di Jepang karena penggunaan mekanisme batu, gunting, kertas untuk mengalahkan musuh.

Salah satu hal yang kini sudah jarang terjadi namun dulu sering terjadi di industri gaming adalah perbedaan judul game di negara-negara tertentu. Perbedaan semacam itu bisa terjadi karena banyak alasan, mulai dari karena masalah merek dagang dengan sesuatu yang populer di negara terkait atau keputusan internal dari pihak developer/publisher. Berikut 7 di antaranya.

1. Resident Evil – Biohazard

Salah satu contoh perbedaan nama paling terkenal di industri gaming adalah Resident Evil, yang pada awalnya berjudul Biohazard di Jepang. Capcom selaku developer/publisher tidak bisa mematenkan judul Biohazard di Amerika Serikat karena band metal yang memiliki nama yang sama. Resident Evil menjadi judul yang cocok untuk game pertama serinya namun tidak untuk keseluruhan seri, karena tidak semua game berlatar di rumah.

2. The Evil Within – Psycho Break

The Evil Within yang sering dianggap suksesor Resident Evil juga memiliki nama yang berbeda di negara lain. Semua negara kecuali Jepang menggunakan judul The Evil Within yang mana itu pas dengan genre yang diusung game ini yaitu horor survival. Sementara di Jepang, game ini berjudul Psycho Break. The Evil Within memang punya cita rasa horor psikologis, namun secara garis besar game garapan Tango Gameworks ini lebih ke arah horor survival.

3. Mega Man – Rockman

Selanjutnya kembali datang dari seri garapan Capcom yaitu Mega Man. Di Jepang, seri game ini lebih dikenal sebagai Rockman karena penggunaan mekanisme batu, gunting, kertas untuk mengalahkan musuh. Namun untuk sebagian besar orang, judul tersebut tidak masuk akal dan tidak menjelaskan apa itu Mega Man ke pemain luar Jepang di tahun 80-an. Alhasil, Capcom memutuskan untuk menggunakan judul Mega Man.

Baca Juga: 7 Game Terbaik untuk Dimainkan di YouTube Playables

4. Fatal Frame – Project Zero

Untuk Fatal Frame, seri ini tidak hanya punya satu atau dua judul berbeda, tapi tiga. Satu di Amerika Serikat, satu di Jepang dan satunya di Eropa dan Australia. Di Amerika, seri game ini dikenal sebagai Fatal Frame, yang terinspirasi dari mekanisme Fatal Frame di mana pemain mengambil foto tepat sebelum diserang hantu. Di Eropa dan Australia, seri game ini dikenal sebagai Project Zero, dan di Jepang hanya berjudul Zero.

5. Anarchy Reigns – Max Anarchy

Anarchy Reigns merupakan salah satu permata tersembunyi garapan PlatinumGames, yang dikenal sebagai semi-sekuel untuk MadWorld karena menggunakan banyak karakter yang sama. Game ini pertama kali dirilis di Jepang hampir enam bulan sebelum dirilis di negara lain dan dulunya berjudul Max Anarchy. Judul tersebut terdengar lebih menarik, sehingga keputusan perubahan judul yang dilakukan agak membingungkan.

6. Indigo Prophecy – Fahrenheit

Setelah Omikron: The Nomad Soul, game Quantic Dream berikutnya adalah Indigo Prophecy. Game ini berjudul Indigo Prophecy di pasar Amerika Utara, namun di negara lain, game ini punya judul yang lebih biasa yaitu Fahrenheit. Alasan mengapa game ini punya nama berbeda di pasar Amerika Utara adalah karena Atari selaku publisher tidak ingin game ini dikaitkan dengan film dokumenter kontroversial dari Michael Moore yang berjudul Fahrenheit 9/11.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya