TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Game dengan Visual Apik yang Dibuat Menggunakan Frostbite!

Frostbite digunakan untuk membuat game dengan berbagai genre

Battlefield 1 (dok. EA)

Beberapa game harus dibangun menggunakan game engine yang kompeten agar bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Game engine dengan kualitas semacam itu umumnya merupakan game engine in-house yang tidak tersedia untuk publik. Salah satu yang paling populer adalah Frostbite, game engine buatan DICE yang EA pakai untuk hampir semua game mereka. Mulai dari game aksi petualangan, balapan hingga olahraga, berikut 7 game keren yang dibangun menggunakan Frostbite.

1. Dragon Age: Inquisition

Game pertama yang muncul dipikiran ketika berbicara soal Frostbite tentu saja, Dragon Age: Inquisition. Sebenarnya ada banyak game modern garapan BioWare yang dibuat menggunakan Frostbite, namun Inquisition jelas jadi yang terbaik. Game ini mengajak pemain untuk mengikuti perjalanan seorang Inquisitor di tanah Thedas untuk menutup banyak “celah” yang muncul di seluruh dunia. Inquisition merupakan game indah dengan gameplay mengagumkan yang benar-benar memaksimalkan kemampuan Frostbite.

2. Star Wars: Squadrons

Star Wars: Squadrons mengejutkan banyak pemain ketika diluncurkan. Ide di mana pemain menjadi pilot pesawat tempur luar angkasa dengan tujuan untuk mengalahkan musuh memang terdengar biasa dan repetitif, namun game ini secara mengejutkan berhasil mengeksekusi itu dengan baik. Konten single-player mungkin kurang matang, namun secara keseluruhan game ini layak untuk dimainkan. Melalui Frostbite sebagai game engine, Squadrons juga berhasil tampil megah dan memanjakan mata dari segi visual.

Baca Juga: 7 Game Retro Paling Bikin Nostalgia di Android dan iOS

3. FIFA 22

FIFA 17 menandai pertama kalinya Frostbite dipakai sebagai game engine untuk seri game sepakbola garapan EA yaitu FIFA. Yang terbaru yaitu FIFA 22 juga masih menggunakan Frostbite dan bahkan tampil lebih sempurna lagi dibanding pendahulunya. Tidak hanya sekedar pembaruan dari segi transfer pemain, FIFA 22 juga membawa peningkatan dari segi gameplay, fitur dan tentu saja, visual. Sayangnya seperti FIFA 20 dan FIFA 21, FIFA 22 tidak memiliki mode cerita seperti yang sempat ditawarkan FIFA 17, FIFA 18 dan FIFA 19.

4. Need for Speed (2015)

EA sempat melakukan reboot pada seri Need for Speed pada 2015 silam lewat game baru berjudul Need for Speed. Game balapan yang satu ini sempat menuai banyak kritikan karena kebijakan always-online ketika dimainkan, namun perlahan tapi pasti, kritikan itu mulai memudar. Atmosfer kota yang nampak megah di malam hari, ditambah dengan segudang mobil keren dan balapan seru menjadikan Need for Speed benar-benar luar biasa. Tak heran, seperti yang lain di daftar ini, game ini dibangun menggunakan Frostbite.

5. Battlefield 1

Setelah menggunakan perang modern sebagai latar utama di beberapa game terakhir, Battlefield akhirnya beralih ke perang lawas tepatnya Perang Dunia 1 pada Battlefield 1. Game rilisan 2016 ini menakjubkan secara visual dan dilengkapi dengan gameplay luar biasa yang masih bisa dinikmati hingga saat ini, terlebih lewat fakta bahwa game-game terbaru Battlefield gagal memberikan kualitas sepadan. Mode campaign Battlefield 1 mungkin singkat, namun mode multiplayer jadi yang tidak boleh untuk dilewatkan.

6. Need for Speed Heat

Meski beberapa game Need for Speed yang dirilis sejak reboot pada 2015 menuai ulasan yang tidak begitu baik, tidak dapat disangkal jika Need for Speed Heat menempatkan kembali seri Need for Speed di hati para penggemar. Game garapan Ghost Games ini menghadirkan segudang mobil, opsi kustomisasi yang mendalam, balapan seru serta gameplay yang menantang. Karenanya, penggemar seri Need for Speed sangat dipuaskan ketika memainkan game yang dirilis pada 2019 kemarin ini.

Baca Juga: 7 Game yang Butuh Lebih Dari 100 Jam untuk Ditamatkan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya