TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Game Multiplayer yang Mati Terlalu Cepat, Ada Concord!

Ada yang kurang dari sebulan hidup sudah langsung mati

Concord (dok. Firewalk Studios)

Intinya Sih...

  • Game multiplayer berkembang pesat, menciptakan game sukses seperti League of Legends dan Valorant.
  • Banyak game multiplayer seperti Concord, Marvel Heroes Omega, dan Kill Strain mati terlalu cepat setelah dirilis.
  • Faktor-faktor seperti kurangnya konten baru, kurangnya pemain, dan masalah pengembangan menjadi penyebab utama kegagalan game-game tersebut.

Game multiplayer yang dulunya hanyalah produk niche, kini telah menjelma menjadi salah satu kekuatan terbesar industri gaming, melahirkan banyak game sukses seperti League of Legends, Overwatch dan Valorant. Sayangnya, mengelola game multiplayer tidak semudah mengelola game single-player, karena developer harus terus memberikan konten baru agar game mereka tetap terasa fresh.

Karenanya, tidak mengherankan jika ada banyak game multiplayer yang berakhir dimatikan, dengan banyak diantaranya mati terlalu cepat. Berikut daftarnya.

1. Concord

Concord merupakan game hero shooter yang berharap bisa mengikuti jejak kesuksesan game serupa seperti Apex Legends, lewat berbagai karakter menarik untuk dipilih dan gameplay dengan pace cepat. Sayangnya, terlepas dari fakta bahwa Sony menjadi publisher untuk game ini, Concord tetap tak terhindarkan dari kegagalan. Setelah dirilis pada 23 Agustus kemarin, Firewalk Studios selaku developer mengumumkan bahwa game ini akan dimatikan pada 6 September dan menawarkan refund penuh untuk siapapun yang sempat membelinya.

2. Marvel Heroes Omega

Marvel Heroes Omega merupakan versi konsol dari Marvel Omega yang telah ada di PC sejak 2013. Game ini punya cita rasa seperti World of Warcraft dengan mekanisme multiplayer RPG, skenario berbeda dan mode raid untuk menyelesaikan suatu misi bersama banyak pemain lagi. Naasnya, setelah masalah dengan karyawan dan kurangnya update konten untuk pemain, Disney selaku pemilik Marvel memutuskan untuk berpisah dengan developer game ini. Alhasil, Marvel Heroes Omega langsung mati di tahun perilisannya yaitu 2017.

3. Overkill’s The Walking Dead

Overkill Software mengumumkan Overkill’s The Walking Dead untuk pertama kalinya di Agustus 2014, dengan harapan jika game ini bisa sesukses seri Payday buatan mereka. Hanya saja, alih-alih membobol bank, pemain akan diajak untuk melawan gerombolan zombie mematikan. Kreator Walking Dead yaitu Robert Kirkman juga terlibat dalam proses pengembangan game ini, namun hal tersebut tidak serta merta membuat game ini berhasil. Setelah dirilis pada November 2018, dukungan untuk Overkill’s The Walking Dead langsung dihentikan pada Februari 2019.

Baca Juga: Dinilai Gagal, Ini 7 Game Multiplayer Shooter yang Kini Dilupakan

4. Kill Strain

Kill Strain merupakan game multiplayer yang sangat menarik di mana di game ini, pemain bisa mengubah manusia menjadi monster untuk memperbesar peluang menang tim mereka. Mekanisme menarik itu, yang dipadukan dengan gameplay PvP shooter yang berlatar dunia fantasi, diharapkan bisa memberi pemain pengalaman gameplay yang fresh. Game ini dirilis pada Juli 2016, namun dimatikan pada Desember 2017 karena gagal menarik perhatian pemain seperti yang diharapkan di awal.

5. Infinite Crisis

Dua tahun sebelum kegagalan Marvel Heroes Omega, DC Comics telah terlebih dahulu menjajal peruntungan di pasar game multiplayer lewat game yang akan menampilkan Superman, Batman dan Wonder Woman melawan musuh ikonik mereka. Sayangnya terlepas dari itu semua, game ini disambut dengan tidak begitu baik oleh para pemain. Dengan hanya meraih skor 68% di Metacritic, Infinite Crisis menawarkan gameplay yang tidak lebih baik dari game sejenis seperti League of Legends. Setelah lima bulan hidup, game ini akhirnya dimatikan untuk selamanya.

6. PlanetSide Arena

Menyusul kesuksesan seri PlanetSide, game multiplayer shooter berjudul PlanetSide Arena dirilis di mana game ini menggunakan senjata, latar, kendaraan dan gameplay yang ada di PlanetSide 2. Beberapa mode permainan juga dihadirkan seperti Deathmatch, Capture the Flag dan Battle Royale. Game ini sempat ditunda beberapa kali sebelum akhirnya dirilis pada September 2019. Namun beberapa minggu setelahnya, Daybreak Game Company selaku developer memutuskan untuk mematikan game ini karena jumlah pemain yang terlampau sedikit.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya