TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Concord Jadi Aib dari Kegagalan Sony Membuat Game FPS

Hanya bertahan selama 2 minggu

karakter Roka di game Concord (dok. Firewalk Studios/Concord)

Sony adalah salah satu perusahaan video game terbesar dan tersukses di dunia. Mereka dikenal karena telah menerbitkan banyak game pemain tunggal populer, seperti God of War, Horizon Zero Dawn, Ghost of Tsushima, dan The Last of Us.

Pada 2024 ini, Sony melakukan gebrakan dengan merilis sebuah game first person shooter (FPSmultiplayer berjudul Concord. Sony sepertinya ingin ikut meramaikan tren game FPS bertema hero shooter yang menampilkan banyak karakter dengan berbagai kemampuan unik.

Siapa sangka, baru dirilis, game mereka gagal total. Gamer dan kritikus memberikan ulasan yang buruk terhadap Concord. Sony pun mengumumkan untuk menghentikan seluruh operasional dan penjualan Concord karena sepi peminat.

Berkat kegagalan ini, Concord bisa dibilang jadi aib terbaru Sony. Lantas, kenapa game FPS ini bisa gagal? Berikut kiprah singkat Concord di kancah dunia game modern.

1. Sony mengakuisisi developer Concord pada 2023

gameplay Concord (dok. Firewalk Studios/Concord)

Concord dikembangkan Firewalk Studios, sebuah studio pengembang video game asal Amerika Serikat. Sony kemudian mengakuisisi Firewalk Studios dari perusahaan induknya, ProbablyMonsters, pada 2023. Dilansir The Verge, tujuan Sony mengakuisisi Firewalk Studios adalah untuk membantu mereka menciptakan game AAA multipemain orisinal.

Ternyata, game multipemain yang dimaksud adalah Concord. Firewalk Studios mengumumkan dan memperkenalkan game itu kepada publik dalam acara PlayStation Showcase pada 24 Mei 2023. Sebuah teaser trailer dari Concord dirilis bersama pengumuman di sana. Concord akhirnya dirilis setahun setelah pengumuman tersebut, tepatnya pada 23 Agustus 2024.

2. Concord tampak menyedihkan setelah dirilis

gameplay Concord (dok. Firewalk Studios/Concord)

Sony mengharapkan Concord bisa menjadi salah satu game FPS populer sekaligus menjadi gebrakan baru di kancah game FPS multipemain kompetitif. Mereka ingin bersaing, bahkan menggusur game-game seperti Overwatch, Valorant, dan Apex Legends. Namun, hal itu kini sepertinya hanya angan-angan. Kondisi Concord setelah dirilis sangatlah menyedihkan untuk ukuran game AAA buatan penerbit besar.

Dilansir SteamDB, jumlah pemain terbanyak yang memainkan Concord  dalam waktu yang sama hanya 697 pemain. Itu terjadi pada hari perilisan Concord. Kondisi tersebut tidak menunjukkan peningkatan setelah hampir 2 minggu sejak perilisan. Saat tulisan ini dibuat, Concord sedang dimainkan oleh 29 pemain saja.

Selain jumlah pemain yang sangat sedikit, ulasan yang didapat Concord juga bisa dibilang hancur lebur. Menurut data Metacritic, saat tulisan ini dibuat, Concord hanya mendapat skor ulasan 1,8/10 dari 825 pengguna. Beberapa pengguna Metacritic bahkan memberikan skor 0 untuk Concord.

Dilihat dari jumlah pemain dan nilai ulasannya, Concord bisa dibilang sebagai game yang sangat buruk dan sudah hampir mustahil untuk diselamatkan. Ironisnya, Concord bukanlah game buatan developer antah berantah dengan kemampuan finansial yang terbatas. Concord adalah game milik Sony, sebuah perusahaan video game yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia video game. Mereka juga memiliki dana yang sangat besar untuk mengembangkan game.

Baca Juga: Concord, Game FPS 5v5 Terbaru, Akan Hadir di PC dan PS5

3. Gamer mengungkapkan berbagai kritik

gameplay Concord (dok. Firewalk Studios/Concord)

Kritik untuk Concord mengarah kepada berbagai aspek, mulai dari harga, gameplay, hingga desain karakter. Concord dijual dengan harga sekitar Rp500 ribu. Ketika game-game kompetitor Concord, seperti Overwatch, Apex Legends, dan Valorant bisa dimainkan secara gratis, harga Rp500 ribu ini tentu menjadi hal yang dipertanyakan oleh gamer. Hal ini didukung dengan gameplay Concord yang banyak orang bilang tidak menawarkan hal yang baru.

Concord terasa seperti game FPS multipemain kompetitif lainnya. Mulai dari mode permainan hingga karakternya, tidak ada hal yang membuat para pemain betah untuk memainkannya. Apa yang pemain dapatkan di Concord, kemungkinan besar bisa didapatkan dan dirasakan juga di Overwatch.

Genre game FPS multipemain sudah diisi berbagai game-game populer. Ketika sebuah game tidak menyuguhkan hal baru dan perbedaan yang signifikan dari game yang sudah ada, tetapi dijual dengan harga mahal, tentu saja gamer enggan untuk membelinya. Daripada membayar Rp500 ribu, gamer lebih memilih memainkan Overwatch.

Verified Writer

Anjar Ilham Pambudi

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya