Head of Product Marketing Beberkan Alasan Tak Ada Toko Offline POCO

Mau tahu prioritas POCO saat ini?

Intinya Sih...

  • POCO tidak membuka toko offline karena pertimbangan strategis bisnis
  • POCO belum berencana membuat produk IoT seperti smartwatch dan earbuds
  • POCO fokus pada pengembangan smartphone dengan peningkatan kamera dan performa untuk kebutuhan gaming dan content creating

Jakarta, IDN Times - POCO F6 Series dan POCO Pad resmi diluncurkan secara global di Dubai Exhibition Centre, Dubai, Uni Emirat Arab pada Kamis (23/5/2024) lalu. Usai peluncuran tersebut, tim IDN Times berkesempatan mewawancarai Angus Ng, Head of Product Marketing POCO Global.

Pada kesempatan yang hangat tersebut, Angus membeberkan prioritas POCO saat ini. Ia pun menjawab rasa penasaran publik soal ketiadaan toko offline ketika pelanggan ingin merasakan pengalaman lebih sebelum membelinya. Berikut beberapa rangkuman wawancaranya.

1. POCO tidak memiliki toko offline untuk menyiasati harga agar tetap terjangkau

Head of Product Marketing Beberkan Alasan Tak Ada Toko Offline POCOAngus Ng, Head of Product Marketing POCO Global dalam wawancara eksklusif Peluncuran POCO F6 Series Global di Dubai Exhibition Centre, Dubai, Uni Emirat Arab pada Kamis (23/5/2024). (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Pada awalnya, memang POCO pernah membuka toko pada gerai-gerai resmi Xiaomi. Namun, seiring berkembangnya POCO, hal tersebut tidak lagi dilakukan lagi di Indonesia.

Angus menyatakan bahwa ketiadaan offline store dari POCO lebih pada pertimbangan strategis bisnis. "Sekalinya kamu membuka sebuah toko offline, harganya akan lebih mahal karena itu berarti seketika ada biaya ekstra," katanya. Hal itu berkebalikan dengan prioritas POCO yang ingin harga ponsel pintarnya lebih terjangkau ketika menyajikan ponsel dengan kualitas terbaik.

Pertimbangan ini diambil POCO bukan tanpa alasan. Bagi Angus, mungkin saja POCO membuat pelanggan mencoba gawainya, merasakan pengalaman lebih, dan tahu siapa POCO secara langsung. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ia melihat banyak wilayah dan negara, terutama Asia, memiliki level e-commerce dan belanja online yang sudah cukup matang. 

Ia menambahkan, "Saya pikir, di masa depan, hal ini mungkin berubah untuk wilayah yang berbeda karena beberapa wilayah secara online belum terlalu matang. Tetapi, karena banyak wilayah, khususnya Asia, tingkat e-commerce kami, toko online kami sudah sangat matang, kami beralih ke online. Jadi, itu keputusan terbesar yang kami hasilkan dalam beberapa tahun terakhir."

2. Produk IoT belum menjadi prioritas tinggi

Head of Product Marketing Beberkan Alasan Tak Ada Toko Offline POCOPOCO Buds Pro Genshin Impact Edition Genshin Impact Edition (mi.co.id)

Selain ponsel dan tentu saja tablet POCO Pad yang baru saja diluncurkan, POCO sempat memproduksi smartwatch dan earbuds. Ada POCO Watch dan POCO Buds Pro Genshin Impact Edition yang jadi beberapa koleksi rilisannya.

Hal tersebut mendorong rasa penasaran tim IDN Times untuk bertanya apakah mereka akan membuat produk IoT (Internet of Thing). IoT adalah konsep di mana suatu obyek memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer.

"Kami telah meluncurkan earbuds dan smartwatch sebelumnya. Namun, kami tidak memiliki pemikiran yang jelas bagaimana ini benar-benar dekat dengan smartphone kami. Saya memikirkan (produk TWS dan wearable) ini di masa mendatang, tapi masih dalam diskusi. Akan tetapi, menurut saya prioritasnya tidak terlalu tinggi saat ini," katanya.

Baca Juga: Spesifikasi dan Fitur POCO Pad, Layar Pakai Corning Gorilla Glass 3

3. Belum berpikir ke arah ponsel lipat

Head of Product Marketing Beberkan Alasan Tak Ada Toko Offline POCOAngus Ng, Head of Product Marketing POCO Global dalam presentasi Peluncuran POCO F6 Series Global di Dubai Exhibition Centre, Dubai, Uni Emirat Arab pada Kamis (23/5/2024). (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Setelah Android marak di dunia, harus diakui bahwa masyarakat terbiasa dengan desain ponsel berbentuk persegi panjang. Meski monoton, desain seperti ini memang menunjang fleksibilitas saat mengoperasikan berbagai aplikasi. Namun, belakangan muncul sejumlah merek yang berani menyajikan ponsel Android lipat.

Angus menanggapi, "Ponsel lipat belum selaras dengan brand philosophy. Saya mencobanya beberapa bulan lalu. Ponsel lipat sangat popular dan saya mengerti bagaimana atraktifnya serta kerennya ini. Akan tetapi, saya masih belum membayangkannya."

Ditambahkannya bahwa POCO adalah brand yang masih muda dan masih mencoba beberapa hal agar semakin popular dalam tiga tahun ke depan. POCO tidak menentang adanya ponsel lipat dan punya kemungkinan untuk mengembangkan hal tersebut. Hanya saja, mereka belum siap untuk itu dan merasa ponsel lipat belum cukup bermanfaat pula pada saat yang sama.

4. Smartphone masih jadi prioritas utama

Head of Product Marketing Beberkan Alasan Tak Ada Toko Offline POCOPOCO F6 Pro (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Angus melihat bahwa tren penggunaan gawai masa kini lebih condong pada pembuatan konten untuk media sosial. Di samping itu, penggunaan ponsel untuk gaming pun berkembang pesat. Dibandingkan dengan 10 tahun lalu, turnamen games di masa sekarang sangat menjamur dan menunjukkan bahwa dunia telah bertransformasi. Kedua hal ini menjadi cerminan mengapa POCO masih mengacukan dirinya pada smartphone.

"Sementara, F6 masih pada gaming dan performance. Tapi, jika ada kebutuhan pada kamera dan content creating, F6 bisa level up. Tapi, di luar sana ada banyak pilihan. Jadi, saya tidak akan berkata bahwa ini adalah kamera terbaik, tapi ini adalah pilihan yang bagus untuk dilirik," katanya.

5. POCO Pad diluncurkan karena dianggap paling memiliki kedekatan dengan smartphone

Head of Product Marketing Beberkan Alasan Tak Ada Toko Offline POCOPOCO Pad (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Angus mengisahkan bahwa tablet sudah menjadi obyek yang POCO diskusikan selama ini. "Beberapa tahun terakhir ini, kami memikirkan produk seperti apa yang setara dengan ponsel pintar. Kami ingin fokus pada sesuatu yang paling dekat dengan ponsel pintar," katanya.

Ia dan tim pun melakukan riset pada beberapa produk dari brand lain. Ia melihat smart TV dan smart vacume cukup menarik. Tapi pada akhirnya, mereka tidak ingin segera memulai pembuatan produk tersebut.

"Tablet adalah titik masuk yang bagus bagi kami untuk mulai memperkenalkan produk kami. Bukan berarti kami tidak akan merilis TV dan lainnya dalam 5-10 tahun ke depan atau kapan pun. Kami ingin memulai paling dekat dengan ponsel cerdas. Saya pikir, tablet itu benar-benar bisa disimpulkan dihubungkan ke smartphone sebagai prioritas utama," ujarnya sembari tersenyum.

Demikianlah wawancara tim IDN Times dengan Angus Ng dari POCO Global. Dengan fokus besar pada smartphone, kira-kira kamu tertarik gak buat membeli POCO F6 series atau POCO Pad yang baru dirilis secara global?

Baca Juga: Perbedaan Spesifikasi POCO F6 dan F6 Pro, Andalkan SoC Kelas Atas

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya