Mengapa Kamera HP di Jepang Tidak Bisa Mode Silent?

Selalu ada suara shutter tiap kali mengambil gambar

Pernahkah kamu merasa takut difoto atau direkam diam-diam oleh orang asing lalu diviralkan? Ini sudah banyak terjadi di sekitar kita dan tentunya kita tidak ingin menjadi korban berikutnya.

Dalam hal ini, Jepang selangkah lebih maju. Jepang membuat kamera ponsel mengeluarkan bunyi rana (shutter) saat foto diambil dan fitur ini tidak bisa dinonaktifkan. Sejak kapan ini diterapkan?

1. Diberlakukan sekitar tahun 2000

Pada tahun 1999, Kyocera VP-210 (ponsel berkamera pertama di dunia) yang pertama kali dirilis di Jepang tidak mengeluarkan suara saat kamera digunakan. Namun, sebagian orang menyalahgunakannya untuk memotret area privat perempuan di kereta yang penuh sesak.

Menyikapi fenomena ini, produsen ponsel dan operator seluler membuat suara shutter tidak bisa dinonaktifkan saat pengguna mengambil gambar. Ini tidak hanya untuk melindungi calon korban, tetapi juga memproteksi produsen ponsel dan operator seluler dari tuntutan hukum di kemudian hari.

2. Suara akan tetap muncul walau ponsel di-mute

Mengapa Kamera HP di Jepang Tidak Bisa Mode Silent?ilustrasi ponsel dalam mode silent (IDN Times/Nena Zakiah)

Salah satu TikToker asal Amerika Serikat yang memiliki lebih dari 900.000 pengikut, @zaytashon, membeli ponsel dari Jepang dan memberikan testimoninya.

“Saya tidak mengerti mengapa setiap kali saya mengambil gambar selalu ada suara rana, bahkan saat mode Jangan Ganggu (diaktifkan) dan suaranya di-mute. Ya, anda tidak bisa mematikannya. Saya sudah mencoba,” ungkapnya.

Namun, para penduduk Jepang tidak kehabisan akal. Mereka memilih membeli ponsel dari negara lain atau menggunakan aplikasi kamera dari pihak ketiga, mengutip KTLA 5.

3. Meski begitu, masih banyak orang yang mengambil foto atau video diam-diam di Jepang

Langkah pencegahan telah dibuat. Namun, ini tidak membuat pelaku jera. Menurut Badan Kepolisian Nasional Jepang, ada 5.019 kasus voyeurisme kamera pada tahun 2021.

Terjadi peningkatan drastis dibandingkan tahun 2011 yang “hanya” 1.930 kasus. Lonjakan tersebut dikaitkan dengan semakin meluasnya penggunaan smartphone yang memiliki kamera performa tinggi, dilansir The Mainichi.

Baca Juga: 5 Merek Ponsel Pintar Ini Buktikan Smartphone Asal Jepang Juga Pantas Jadi Rebutan

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya