5 Alasan Jam Tangan Konvensional Lebih Baik daripada Smartwatch

Konon jam tangan akan digantikan oleh smartwatch. Emang iya?

Rasanya hampir semua orang masa kini di daerah urban mengenal yang namanya smartwatch, sebuah gadget hasil dari pengembangan jam tangan yang saat ini penggunaannya sudah semakin masif. Tidak bisa dimungkiri, fitur-fitur yang ada di smartwatch saat ini dirasa cukup menarik dan berhasil memikat banyak pengguna. Seiring perkembangan dunia teknologi yang semakin mengecil dan kompak, smartwatch pun jadi sebuah alat yang sangat reliabel untuk digunakan menunjang kegiatan sehari-hari.

Namun, di tengah makin masifnya penggunaan smartwatch, ternyata masih banyak juga, lho, pengguna jam-jam tangan konvensional. Nenek moyang dari jam tangan pintar ini ternyata masih memiliki tempat yang spesial di hati para penggemarnya. Lantas apa saja faktor yang membuat benda satu ini masih menjadi primadona di hati banyak penggunanya?

1. Desain yang kuat dan fashionable

5 Alasan Jam Tangan Konvensional Lebih Baik daripada SmartwatchIlustrasi jam tangan fashion (freepik.com/freepic.diller)

Jika membahas desain dari sebuah smartwatch, apa yang terlitas di pikiran kamu? Kalau penulis boleh tebak, pasti tidak akan jauh-jauh dari kotak, bulat, layar kecil dan datar, bahannya mayoritas polycarbonat, strap wana-warni? Desain jam tangan konvensional lebih beragam dari itu semua. Mau yang bentuknya heksagonal? Ada. Mau yang bentuknya kotak persegi panjang atau bahkan jajar genjang? Ada juga.

Jam tangan konvensional mayoritas dibalut dengan casing yang berbahan dasar logam. Bahkan, ada beberapa seri jam tangan konvensional yang sekujur body-nya dilapisi dengan emas dan diberi tambahan butiran-butiran permata atau batuan perhiasan lainnya sebagai dial-nya (angka penunjuk jam). Hal ini menjadikan jam tangan konvensional sebagai collectible item yang sangat berharga dan dapat diwariskan kepada anak cucu mengingat bahan dasar casing-nya kuat dan tahan lama. Selain itu, tambahan-tambahan batu perhiasan tadi menjadikannya sebuah benda yang kuga dapat berfungsi sebagai pelengkap fashion-mu.

Baca Juga: 4 Pilihan Jam Tangan Buatan Jepang, Terjamin Kualitasnya!

2. Baterai yang murah dan tahan lama

5 Alasan Jam Tangan Konvensional Lebih Baik daripada SmartwatchIlustrasi mesin jam tangan (freepik.com/Racool_studio)

Berapa kali kamu biasanya mengisi ulang baterai smartwatch-mu? Apakah kamu tahu kalau baterai di dalam smartwatch-mu itu suatu hari nanti, setelah ribuan kali siklus pengisian ulang, akan rusak dan tidak dapat lagi diisi ulang? Mengutip dari polar.com, usia prima baterai sebuah smartwatch rata-rata adalah 2-3 tahun. Setelah itu, kapasitas baterai ion ini akan semakin menurun hingga akhirnya tidak lagi bisa menampung daya di dalam sel-selnya.

Pada jam tangan konvensional, dengan baterai yang kualitasnya jelek dan harganya murah saja kamu sudah bisa menggunakannya selama 1-2 tahun. Jika kualitas baterai yang digunakan adalah baterai yang baik dan harganya agak sedikit mahal, maka sebuah jam tangan konvensional dapat terus berputar hingga 3-5 tahun. Kalau pun baterainya sudah habis, kamu tinggal datang ke ahli servis jam tangan terdekat, kemudian memilih grade baterai jam baru sesuai budget kamu.

3. Dapat digunakan oleh semua kalangan

5 Alasan Jam Tangan Konvensional Lebih Baik daripada SmartwatchIlustrasi pekerja menggunakan jam tangan (Freepik/8photo)

Dari sekian banyaknya orang yang pernah kamu temui dalam hidupmu, mungkin kamu akan kesulitan menemukan pedagang-pedagang di pasar, tukang-tukang ojek pangkalan, kernet-kernet bis dan angkot, atau pekerja bangunan yang sedang menggunakan smartwatch. Tetapi kamu pasti pernah melihat orang-orang dengan profesi seperti itu yang menggunakan jam tangan konvensional di pergelangan tangan mereka, bukan? Beberapa kalangan usia pun seringkali menganggap smartwatch adalah gadget yang merepotkan dan sulit untuk digunakan, terutama bagi orang-orang tua yang tidak terlalu up to date dengan informasi dan teknologi. Mereka menganggap ponsel yang mereka miliki sudah cukup untuk kebutuhan komunikasi mereka. Jam tangan bagi mereka hanyalah sebuah penunjuk waktu, bukan alat komunikasi.

Hal itu menunjukkan bahwa jam tangan konvensional itu lebih dapat dijangkau dan cocok untuk digunakan semua kalangan usia dan pekerjaan. Mau yang murah, ada. Yang mahal pun ada banyak. Fitur-fiturnya simpel dan fungsional. Fakta itu berbeda dengan smartwatch yang sampai dengan saat ini masih menjadi alat benda yang harganya masih cukup mahal untuk dapat dimiliki oleh orang-orang di beberapa kelas sosial tertentu. Bahkan, tak sedikit kalangan yang menilai jika fitur-fiturnya terkesan useless.

4. Dapat menjadi penanda kelas sosial dan pride seseorang

5 Alasan Jam Tangan Konvensional Lebih Baik daripada Smartwatchilustrasi pria menggunakan jas dan jam tangan mewah (freepik.com/freepic.diller)

Seperti yang sudah disinggung di poin sebelumnya, selain ada jam-jam tangan konvensional yang harganya murah, ada pula jam-jam tangan yang dibanderol dengan harga selangit dan bahkan dibuat versi limited-nya. Karena harganya yang mahal dan langka, alat penunjuk waktu satu ini tidak hanya sebuah collectible item yang berharga saja, tetapi juga sekaligus penanda kelas sosial dan kebanggan bagi seseorang yang memilikinya. Jam-jam tangan dengan kategori ini biasanya dibuat dengan material khusus, warna khusus, atau tambahan pernak pernik khusus di dalam casing-nya.

Hal itu tentu membuat sebuah jam tangan tidak hanya unik, tetapi juga memiliki nilai eksklusifitas yang tinggi. Memang ada juga (bahkan mayoritas) harga smartwatch yang dibanderol tinggi dan juga beberapa dibuatkan edisi khususnya. Namun, jika dibandingkan dengan jam tangan konvensional, value smartwatch rasanya masih sedikit kalah jika dibandingkan jam-jam tangan mewah konvensional.

5. Tak lekang dimakan zaman

5 Alasan Jam Tangan Konvensional Lebih Baik daripada Smartwatchilustrasi jam tangan tua dan cincin (freepik.com/freepic.diller)

Pamor sebuah smartwatch sangat amat terpengaruh dengan hype, update software, dan seri-seri terbaru yang bermunculan setelahnya. Saat sebuah seri smartwatch terbaru diluncurkan, maka smartwatch yang sudah kamu beli tahun-tahun yang lalu akan terasa ketinggalan zaman dan usang jika dibandingkan dengan seri-seri terbarunya. Ini membuat kamu bakal lebih sering gonta-ganti dan membeli lagi smartwatch-smartwatch baru agar terlihat lebih up to date. Selayaknya barang elektronik lainnya, harga jual kembali smartwatch pun akan turun tiap tahunnya.

Lain halnya dengan jam tangan konvensional. Untuk beberapa merek jam tangan yang sudah legendaris, makin ia disimpan selama tahunan, maka harganya pun malah makin mahal. Tidak peduli ada seri terbaru yang rilis di pasaran, harga sebuah jam tangan konvensional yang disimpan lama dan terawat dengan baik akan semakin meningkat. Hal ini menjadikan jam tangan konvensional menjadi sebuah benda investasi yang tidak lekang dimakan waktu.

Secara fitur dan teknologi, jika dibandingkan smartwatch, jam tangan konvensional memang sangat jauh ketinggalan. Akan tetapi, sebuah jam tangan konvensional memiliki sebuah nilai historis tinggi yang akan sangat mahal. Hal itu tidak akan bisa kamu temukan dari smartwatch kekinian. 

Baca Juga: 8 Modifikasi Nyentrik Jam Tangan Rusak yang Mencolok Mata

Gitakara Ardhytama Photo Writer Gitakara Ardhytama

Penulis yang nggak bisa ngelukis.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya