TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Harddisk Masih Tidak Tergantikan oleh SSD

SSD lebih baik daripada HDD, apa iya?

ilustrasi tentang HDD dan SSD (freepik.com/freepik)

Bagi kamu yang berencana merakit PC desktop di rumah atau membeli laptop baru untuk kebutuhan bekerja atau sekolah kamu, mungkin pernah ya dibingungkan dengan pilihan mana yang lebih, komputer dengan storage SSD (Solid State Data) atau HDD (Hard Disk Drive)? Mungkin beberapa orang saat ini akan dengan mudah merekomendasikan SSD untuk komputermu, dengan alasan paling banyak adalah soal kecepatan baca tulis datanya lebih cepat. Sehingga nantinya komputer kamu tidak lemot, ya.

Tetapi tahukah kamu, bahwa sebenarnya hal itu tidak selalu benar, lho. Tidak selalu SSD lebih baik daripada HDD. Apa alasannya? Yuk, kita lihat alasan-alasannya mengapa di beberapa kasus HDD masih lebih baik daripada SSD.

1. Teknologi SSD belum dapat digunakan secara luas

ilustrasi komputer lama (freepik.com/freepik)

Mengutip artikel dari wikipedia, SSD diperkirakan ditemukan pada tahun 1980 dan baru dikomersialkan pada tahun 1987 oleh Toshiba. Sedangkan HDD sudah ditemukan IBM sejak tahun 1956 silam. Dengan perbedaan usia yang sebegitu panjangnya, tentu HDD sudah lebih familier dan banyak digunakan di kalangan pengguna komputer awam dibandingkan SSD.

Meskipun memang SSD saat ini mulai meningkat jumlah penggunanya, tetapi HDD masih sering dapat kita temukan penggunaannya pada komputer harian di kantor-kantor, kasir-kasir swalayan, atau bahkan di warnet-warnet sekitar rumahmu jika masih ada.

Lamanya gap penemuan ini juga akan berdampak pada ketersediaan ahli-ahli di bidang HDD yang mungkin akan jauh lebih banyak jumlahnya dibandingkan tenaga ahli yang dapat menangani masalah-masalah pada SSD.

2. Usia SSD yang lebih singkat daripada HDD

ilustrasi tentang penggantian SSD (freepik.com/nmmobile789)

Di dalam perangkat SSD dikenal sebuah istilah TBW, yaitu singkatan dari Terabytes Written. TBW ini singkatnya adalah sebuah istilah untuk menggambarkan seberapa banyak data yang dapat kita masukkan ke dalam SSD. Pabrikan SSD biasanya menggunakan batasan TBW ini sebagai patokan untuk memperkirakan umur sebuah SSD.

Biasanya TBW tertulis di packaging SSD saat kita membelinya. Misal di packagingnya tertulis "TBW 150" itu berarti secara teori, batas data yang dapat kamu isikan ke dalam SSD itu adalah 150 Terabytes. Lalu apakah jika TBW ini telah tercapai SSD langsung tidak dapat digunakan? Jawabannya, tergantung.

Tergantung seberapa baik komponen di dalam SSD-nya. Ada beberapa SSD yang setelah TBW-nya tercapai akan langsung mati, atau tidak dapat diisi data tetapi tetap dapat membaca data-data lama yang sudah ada di dalamnya, atau bahkan ada yang masih bisa menyala tetapi tidak dapat dibaca dan ditulis lagi.

Bandingkan dengan HDD yang tidak memiliki batasan data yang dapat dituliskan ke dalamnya. Berapa banyak pun data yang ingin kamu masukkan, selama komponen di dalamnya masih 'sehat' kamu bisa melakukanya tanpa khawatir adanya batas baca tulis data.

Baca Juga: 5 Keunggulan SSD Dibanding HDD, Lebih Cepat dan Minim Panas?

3. Recovery data yang lebih mudah di HDD

ilustrasi perbaikan HDD (freepik.com/freepik)

Pernah tidak sengaja menghapus file penting di komputer? Atau pernah tidak sengaja memformat drive yang salah? Nah, kalau PC kamu memakai HDD, kamu masih bisa bernafas agak panjang ya, karena data yang kamu hapus itu sebenarnya masih ada di HDD kamu lho. Kamu hanya tinggal mencari aplikasi recovery data yang tepat, dan simsalabim! Data kamu bisa kembali lagi.

Tapi coba bayangkan kalau kamu menghapus data-data yang ada di SSD, mungkin kamu harus bersusah payah untuk mengembalikannya. Karena mekanisme penyimpanan dan penghapusan data di HDD dan SSD itu ternyata berbeda, lho.

Saat kamu menyimpan data ke dalam sebuah HDD, data-data yang kamu masukkan tadi akan dipecah ke dalam beberapa bagian sektor data dan diberikan marker atau penanda. Saat kamu akan menggunakan lagi data itu, maka HDD akan 'memanggil' kembali data-data dengan marker yang sama tadi sehingga menjadi satu file yang utuh untuk dibaca dan ditulis ulang. Ketika kamu melakukan penghapusan data dalam sebuah HDD, ternyata yang dihapus oleh HDD saat itu juga hanyalah marker-marker-nya saja, sedangkan file utuhnya masih ada di dalam HDD tetapi tidak dibaca oleh sistem. Sehingga dengan sebuah tools khusus dan sedikit kesabaran, kemungkinan besar kamu masih bisa mengembalikannya lagi jika kamu membutuhkannya.

Di dalam SSD terdapat sebuah mekanisme 'rutin' penghapusan data-data yang tidak lagi memiliki marker tadi secara terus menerus, yang disebut TRIM. Jadi saat data di dalam SSD sudah dihapus, marker-nya hilang, maka tak lama lagi data itu pun akan segera dimusnahkan oleh mekanisme TRIM ini. Jika sudah begitu, maka secara teori, data-data yang tidak sengaja terhapus akan sulit untuk dikembalikan pada perangkat SSD.

4. SSD tidak cocok untuk penyimpanan jangka panjang

ilustrasi komponen HDD (freepik.com/sergiorojoes)

SSD yang menyimpan data-datanya di NAND Flash sangat tergantung sekali dengan suplai listrik yang didapatnya untuk dapat mengakses data-data di dalamnya. Maka jangan heran jika SSD kamu bisa saja tiba-tiba rusak jika listrik di rumah kamu sering byar-pet. Sering juga ditemukan kasus SSD eksternal tiba-tiba tidak dapat dibuka setelah sekian tahun dibiarkan disimpan di dalam meja kerja.

Berbeda dengan harddisk, yang mana menyimpan data-data kita di dalam sebuah piringan di dalam komponennya. Sehingga meskipun kita lama tidak mengakses atau membuka harddisk-nya, selama piringan dan jarum magnetis di dalamnya tidak rusak, kamu tetap dapat mengaksesnya dengan lancar. Kalaupun terjadi bad sector, sekali lagi jangan khawatir, data kamu yang asli masih ada di dalamnya dan masih mungkin untuk di recovery atau diperbaiki.

Baca Juga: Mengapa Sebaiknya Menghindari SSD Murah? Ini Alasannya!

5. Harga HDD jauh lebih murah

ilustrasi uang rupiah (pexels.com/Ahsanjaya)

Pada poin yang satu ini mungkin HDD mutlak dapat mengalahkan SSD. Dengan jumlah uang yang sama, mungkin kamu akan mendapatkan kapasitas HDD yang lebih besar dibandingkan SSD. Bisa jadi bahkan sampai dua kali lipatnya, lho.

Saat ini harga SSD dengan kapasitas 2 TB ada di kisaran harga 1,5 juta sampai 2,5 jutaan. Bandingkan dengan HDD, dengan kapasitas yang sama kita dapat menemukannya dengan harga di kisaran 450 ribuan sampai 1,5 jutaan untuk yang berkualitas bagus.

Memang, sekarang ini seiring semakin banyaknya orang yang memilih SSD sebagai storage pilihan mereka, harga SSD semakin lama semakin murah. Tetapi jika diperhatikan lagi, SSD dengan harga murah itu merupakan SSD yang secara merk masih bisa dipertanyakan keandalannya.

Berbeda dengan HDD yang sudah lebih dulu ada dibanding SSD, maka pemain-pemain atau brand-brand besar yang sudah lama kita sering dengar tentu banyak yang memproduksi HDD dengan kualitas yang tentunya dapat lebih diandalkan, baik dari segi garansi produknya maupun keamanan data di dalamnya, lagi-lagi dengan harga yang masih terbilang masuk akal.

Writer

Gitakara Ardhytama

Penulis yang nggak bisa ngelukis.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya