Berbagai Tribute Untuk Wenger di Laga Terakhir Emirates Stadium
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa yang paling dirindukan oleh Arsene Wenger setelah mundur sebagai pelatih Arsenal, dan apa saja tribute yang sudah dipersiapkan oleh klub di laga terakhirnya sebagai pelatih Arsenal di Emirates Stadium?
Setelah 22 tahun melatih Arsenal, pelatih berkebangsaan Prancis ini telah memutuskan untuk berhenti dari jabatannya di akhir musim ini.
Jelang laga melawan Burnley yang merupakan laga terakhir The Gunners musim ini di Emirates Stadium, sang pelatih memberikan catatan jelang laga, dan klub pun menyiapkan berbagai tribute kepadanya.
1. Sudah disiapkan beberapa tribute kepada Arsene Wenger
Klub sendiri akan memberikan penghormatan terakhirnya kepada sang pelatih saat laga yang akan berlangsung hari Minggu ini.
Rencananya para pemain dari kedua klub akan memberikan guard of honour kepada pelatih berusia 67 tahun ini sebelum laga berlangsung.
Selain itu para pemain legenda yang pernah bermain untuk Arsene Wenger, seperti Emmanuel Petit dan Martin Keown juga sudah diundang untuk menghadiri perayaan usai laga.
Fans Arsenal diharapkan akan memenuhi seluruh stadion mengenakan kaus bertuliskan 'Merci Arsene', demikian dilansir dari Mirror UK.
2. Yang dirindukannya adalah kompetisi itu sendiri
Arsene Wenger mengakui bahwa dia mungkin akan mengalami kesulitan tidak merasakan lagi atmosfer kompetisi usai tidak melatih Arsenal lagi.
Apa yang paling kurindukan mengenai pekerjaan ini adalah kompetisi itu sendiri.
Perasaan kolektif, berbagi emosi dengan orang-orang yang bekerja bersama setiap harinya, keinginan untuk merasakan sesuatu bersama dan mencapai target di depan.
Saya akan merindukan intensitasnya, karena itulah yang kuketahui sepanjang hidupku.
3. Arsene Wenger membanggakan fisolofi bermain yang dianutnya selama ini
Arsene Wenger tidak lupa menjelaskan filosofi bermain yang diterapkannya selama ini.
Menurutku apa yang menghubungkan semua timku selama bertahun-tahun ini adalah keinginan untuk bermain sebagai sebuah tim yang terhubung, bergerak cepat, dan membantu pemain mencapai sepak bola kolektif.
Itu berarti melibatkan setidaknya tiga pemain di setiap pergerakan, memperlihatkan talenta, dan membuat orang merasa bahwa ketika sepak bola diekspresikan dengan cara kolektif dan dengan saling pengertian yang tinggi, itulah seni.
Laga terakhir di kandang sendiri setelah 22 tahun jelas akan menjadi laga emosional bagi Sang Pelatih dan para pemainnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.