Riccardo Calafiori, Perpaduan Bek Klasik dan Modern Italia di Euro

Kariernya nyaris hancur akibat cedera parah #EURO2024

Pensiunnya Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci dari Timnas Italia meninggalkan lubang menganga di lini pertahanan Timnas Italia. Dua legenda ini merupakan pilar kokoh yang mengantarkan Gli Azzurri menjuarai Euro 2020. Kepergian mereka sempat memicu kekhawatiran publik mengingat Italia terkenal dengan tradisi melahirkan bek-bek tangguh.

Namun, kecemasan itu nampaknya perlahan sirna dengan kemunculan Riccardo Calafiori di Euro 2024. Bek muda berambut panjang dengan ikat kepala ini memancarkan aura klasik bek Italia yang dikenal tak kenal lelah dan pantang menyerah. Penampilan gemilangnya pada matchday ketiga penyisihan Grup B melawan Kroasia menjadi secercah harapan baru bagi lini belakang Gli Azzurri.

1. Karier Riccardo Calafiori nyaris tamat akibat cedera parah yang dialaminya

Riccardo Calafiori, Perpaduan Bek Klasik dan Modern Italia di Europotret Riccardo Calafiori (x.com/OfficialASRoma)

Karier Riccardo Calafiori bagaikan roller coaster. Pada usia 16 tahun, saat masih di akademi AS Roma, bakatnya terancam pudar karena cedera lutut parah di turnamen junior. Seluruh ligamen lututnya robek, begitu pula meniscus dan kapsul sendinya.

Agennya saat itu, mendiang Mino Raiola, menyadari Calafiori membutuhkan penanganan terbaik. Oleh karena itu, Raiola membawa Calafiori terbang ke Amerika Serikat untuk mendapat penanganan terbaik. Di sana, ia dioperasi oleh dokter bedah ortopedi terkenal yang juga menangani cedera Zlatan Ibrahimovic.

Calafiori berhasil pulih dari cederanya dalam kurun waktu hampir setahun. Namun, peluangnya bermain di tim senior AS Roma semakin tipis karena Aleksandar Kolarov belum pensiun dan Leonardo Spinazzola menunjukkan performa gemilang di posisi bek sayap. Spinazzola bahkan tampil gemilang bersama Italia di Euro 2020 sebelum tendon Achillesnya robek pada perempat final.

2. Tersingkir dari AS Roma, Riccardo Calafiori menemukan performanya bersama Bologna

Riccardo Calafiori, Perpaduan Bek Klasik dan Modern Italia di Europotret Riccardo Calafiori (x.com/BolognaFC1909en )

Pascapulih dari cedera lutut parah, Riccardo Calafiori melakoni debut seniornya di AS Roma kala melawan CFR Cluj di Europa League musim 2020/2021. Namun, ia hanya tampil sebanyak 18 kali. Dirinya lalu menjalani masa peminjaman ke Genoa pada bursa transfer musim dingin 2022.

Setelah masa peminjamannya di Genoa selesai, Calafiori dijual ke FC Basel seharga 2,6 juta euro. Daniele De Rossi yang saat itu menjabat di posisi manajerial klub mengaku menyesal menjualnya. De Rossi yang kini menjadi Pelatih AS Roma menganggap klub tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dengan tidak menyertakan klausul pembelian kembali.

Di bawah arahan Alex Frei dan Heiko Vogel, ia mulai didorong untuk bermain sebagai pemain bertahan. Penampilan gemilangnya di Basel menarik perhatian klub-klub Serie A. Pada musim panas 2023, Calafiori pun resmi kembali ke Italia dengan menerima tawaran Bologna.

Kejelian Pelatih Thiago Motta dalam melihat bakat Calafiori membuka peluang baru bagi sang pemain. Ia dipercaya tampil reguler sebagai bek tengah sukses menunjukkan konsistensi performa dan diakui sebagai salah satu bek tengah terbaik Serie A Italia. Penampilan ciamiknya ini mampu membantu Bologna lolos ke Liga Champions Eropa untuk pertama kalinya dalam 60 tahun.

Baca Juga: 3 Bek Termuda Italia yang Melakoni Debut Euro, Calafiori Memikat!

3. Riccardo Calafiori mematahkan stereotip bek jangkung yang kerap dianggap lambat

Riccardo Calafiori, Perpaduan Bek Klasik dan Modern Italia di Europotret Riccardo Calafiori (x.com/Azzurri )

Di bawah juru taktik Thiago Motta, Calafiori lebih sering dimainkan sebagai bek tengah kiri dalam formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3. Dengan tinggi 188 cm, ia mematahkan stereotip bek tinggi yang kerap dianggap tidak memiliki kecepatan dan kelincahan. Kemampuannya ini memungkinkannya untuk melakukan serangan ke depan, melakukan penetrasi, dan memberikan umpan-umpan matang.

Calafiori juga memiliki kemampuan dribel yang luar biasa. Ia mampu melewati lawan dengan kekuatan dan kecepatannya. Berdasarkan statistik Fotmob, ia berhasil melakukan 13 dribel di Serie A Italia 2023/2024. Kemampuannya ini menjadikannya bek modern yang ideal, perpaduan sempurna antara bek sayap, bek tengah, dan gelandang.

Kemampuan Calafiori tidak hanya terbatas pada kemampuan fisiknya. Ia memiliki visi dan teknik mengumpan yang mumpuni. Ini terbukti dengan 1602 umpan, 76 umpan panjang akurat, 17 peluang tercipta, dan 5 assist di Serie A musim ini. Calafiori mampu bermain sebagai bek sayap, bek tengah, dan bahkan gelandang, menjadikannya bek modern yang ideal.

4. Riccardo Calafiori menebus dosanya saat Italia melawan Kroasia

Riccardo Calafiori, Perpaduan Bek Klasik dan Modern Italia di Europotret Riccardo Calafiori (x.com/Azzurri)

Riccardo Calafiori telah menjadi bagian dari Timnas Italia sejak level U-15. Meskipun terbilang memulai karier internasionalnya sejak dini, ia belum banyak mendapatkan kesempatan bermain. Debutnya di level senior baru terjadi pada 4 Juni 2024 saat melawan Turkiye dalam pertandingan persahabatan pra-Euro 2024.

Meski baru tampil di dua laga persahabatan, Calafiori langsung dipercaya sebagai starter pada matchday pertama Euro 2024 melawan Albania dan berhasil membawa Italia menang dengan skor 2-1. Namun, nasib sial menimpanya saat berhadapan dengan Spanyol di laga kedua penyisihan Grup B. Ia mencetak gol bunuh diri yang membuat Gli Azzurri kalah dengan skor tipis 0-1.

Kekecewaannya terbayar lunas di laga penentuan melawan Kroasia. Calafiori mencatatkan assist gemilang dengan melakukan solo dribbling menembus pertahanan Kroasia hingga operannya mampu dikonversi menjadi gol oleh Mattia Zaccagni pada menit ke-98 waktu tambahan. Kontribusi ini mengantarkan Italia lolos ke babak 16 besar untuk menghadapi Swiss.

Sayangnya, Riccardo Calafiori tak bisa dimainkan di babak 16 besar akibat akumulasi kartu kuning yang diterimanya. Meskipun demikian, Calafiori telah menunjukkan potensinya sebagai bek masa depan Italia.

Baca Juga: Calafiori, Pencetak Gol Bunuh Diri Perdana Italia di Euro

Widyo Andana Pradiptha Photo Verified Writer Widyo Andana Pradiptha

Seringnya nulis tentang sepak bola dan Formula 1

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya