Sponsor Utama Liverpool Diduga Mendanai Kelompok Teroris

Apa dampaknya buat Liverpool?

Jakarta, IDN Times - Sponsor utama Liverpool, Standard Chartered diduga mendanai sejumlah kelompok teroris. Dugaan itu sudah dilaporkan lewat pengadilan internasional di New York.

Dilansir BBC, Bank Inggris itu mendanai kelompok teroris selama lima tahun, tepatnya pada 2008 hingga 2013. Kelompok yang diduga menerima aliran dananya adalah Hizbullah, Al-Qaeda, Taliban dan Pejuang Hamas, yang kini masih dicap sebagai teroris.

1. Ribuan transaksi sudah terlacak

Sponsor Utama Liverpool Diduga Mendanai Kelompok TerorisLogo Standard Chartered (Dok ANTARA)

Dalam kurun waktu tersebut, Standard Chartered diduga melakukan ribuan transaksi yang nilainya lebih dari 100 miliar dolar, atau setera Rp1.630 triliun.

Namun, itu baru transaksi yang tercatat. Sponsor utama Liverpool itu diduga melakukan transaksi yang lebih besar, tetapi disembunyikan pihak berwenang Amerika Serikat.

Baca Juga: Perpisahan dan Diksi Beban Juergen Klopp di Liverpool

2. Standard Chartered juga pernah dituduh melakukan pencucian uang

Sponsor Utama Liverpool Diduga Mendanai Kelompok TerorisIlustrasi pencucian uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Standard Chartered juga sempat dituduh melakukan pencucian uang pada 2012 lalu oleh Departemen Kehakiman Amerika. Mereka berhasil menghindari tuduhan tersebut setelah adanya intervensi dari Pemerintah Inggris.

Namun, Standard Chartered tetap membayar denda imbas sanksi dan kegagalan uji kelayakan. Nilainya mencapat dua miliar dolar, atau setara Rp32,6 triliun.

3. Standard Chartered jadi sponsor utama Liverpool hingga 2026/27

Sponsor Utama Liverpool Diduga Mendanai Kelompok TerorisLiverpool menjuarai Carabao Cup 2023/2024. (liverpoolfc.com)

Bank yang didirikan di London pada 1969 itu telah menjadi sponsor Liverpool sejak 2010 lalu. Kontraknya dengan The Reds pun masih panjang, yaitu hingga musim 2026/27 mendatang.

Nilai kontraknya cukup besar. Sebagai sponsor utama, Standard Chartered memberikan suntikan dana sebesar 50 juta euro per musim, setara Rp886 miliar.

Baca Juga: Tangis Juergen Klopp Pecah di Pesta Perpisahan Liverpool

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya