Pemain Keturunan di Timnas U-20 Belum Tentu Dinaturalisasi
Intinya Sih...
- Pelatih Indra Sjafri berencana membawa tujuh pemain keturunan untuk Timnas Indonesia U-20 di Turnamen Toulon 2024, 3-16 Juni.
- Hanya Raven yang pasti dinaturalisasi setelah bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Jakarta.
- Indra belum bocorkan lima nama lainnya yang ditemuinya di Belanda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pelatih Indra Sjafri berencana membawa tujuh pemain keturunan untuk membela Timnas Indonesia U-20 di Turnamen Toulon 2024, 3-16 Juni mendatang. Namun, enam di antaranya belum tentu dinaturalisasi.
Termasuk Jens Raven, mereka sudah bertemu dengan Indra di Belanda pada pekan lalu. Hanya Raven yang sudah pasti dinaturalisasi karena sudah bertemu Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Jakarta untuk mengurus berkas menjadi WNI.
Baca Juga: 7 Pemain Keturunan Perkuat Timnas U-20 di Turnamen Toulon 2024
1. Indra baru bocorkan empat pemain keturunan
Karena Raven sudah diketahui publik, Indra baru membocorkan lima nama yang ditemuinya di Belanda. Mereka adalah Xavi Woudstra, Mauresmo Hinoe, Kaya Symons, dan Dion Markx. Sisanya akan segera diumumkan.
"Nanti saya akan kasih nama beserta posisinya," kata Indra selepas latihan di Senayan, Rabu (15/5/2024).
2. Belum tentu dinaturalisasi
Editor’s picks
Mereka direncanakan ikut rombongan Garuda Muda ke Prancis agar kualitasnya bisa dinilai di Turnamen Toulon 2024. Sebelum itu, Indra akan lebih dulu meminta izin Erick Thohir.
Symons dan kawan-kawan dituntut membuktikan diri. Sebab, andai kurang meyakinkan, PSSI tak segan untuk tidak melanjutkan proses naturalisasinya.
"Dari tujuh ini, saya minta ke Ketum PSSI untuk diajak ke Toulon Turnamen, berlatih di sana sekitar lima sampai tujuh hari, setelah itu kami upayakan agar mereka bisa main di Toulon. Setelah turnamen, baru kami simpulkan apakah mereka akan dilanjutkan proses naturalisasi," ujar Indra.
3. Indra hati-hati pilih pemain
Siasat itu dilakukan karena Indra tak ingin asal pilih pemain untuk dinaturalisasi. Ini sesuai dengan perintah federasi, yang hanya ingin menggaet pemain keturunan berkualitas.
"Saya sebagai pelatih akan bertanggung jawab soal pemain yang dipilih. Saya juga takut karena ini menyangkut masa depan dari sang pemain. Saya cukup hati-hati dan ingin mendapat banyak informasi untuk ditetapkan nanti," kata Indra.