Erik Ten Hag Pusing MU Keok Lagi di Old Trafford
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Manajer Manchester United, Erik ten Hag, tak habis pikir anak-anak asuhnya bisa kalah dari Crystal Palace di Old Trafford, Sabtu (30/9/2023). Setan Merah keok dengan skor 0-1 meski mendominasi sepanjang laga.
MU mencatat 78 persen penguasaan bola dan melepaskan 19 tembakan. Namun, tak ada satu pun gol yang berhasil mereka ceploskan. Padahal, pertemuan sebelumnya, mereka sukses menggilas Palace tiga gol tanpa balas.
Menurut pandangan Ten Hag, ada sejumlah faktor yang membuat Setan Merah menyerah dari Palace. Apa sajakah itu?
1. MU minim kreasi
Minimnya kreasi Bruno Fernandes dan kolega menjadi faktor utama kekalahan MU. Mereka begitu kesulitan dalam membongkar pertahanan Palace yang tampil solid dan rapat sepanjang babak.
Serangan yang dibangun MU tidak efektif. Itu yang membuat mereka selalu kehilangan momentum di sepertiga akhir daerah Palace.
"Kami tidak memberikan dampak di laga ini, kualitasnya tak cukup bagus di aspek itu. Kami harus tajam dan efektif," kata Ten Hag dilansir laman resmi MU.
Baca Juga: Crystal Palace Permalukan Manchester United di Kandangnya
2. Keputusan yang tidak matang
MU juga sering salah dalam mengambil keputusan. Di saat mendapat momen untuk memberikan umpan, tim asuhan Ten Hag justru melepaskan tembakan. Begitu juga sebaliknya. Ini yang membuat MU hanya mampu mencatat empat tembakan tepat sasaran.
"Kami sering mencapai ke titik nyaris (membuat gol). Ini soal pengambilan keputusan. Kami masuk ke posisi yang ideal, tapi malah membuat keputusan-keputusan buruk," ujar Ten Hag.
3. MU layak kalah
Ten Hag pun merasa anak-anak asuhnya memang layak kalah. Mereka kekurangan determinasi untuk mencetak gol.
"Jika kebobolan, Anda tetap harus mencetak gol untuk menang. Anda harus menemukan cara untuk menang dan itu yang kami tidak lakukan. Kekalahan ini adalah kesalahan kami," kata Ten Hag.
Baca Juga: 3 Pemain MU Jadi Juru Damai Ten Hag dan Sancho