Siapa Carlos Pena, Pelatih Baru Persija Jakarta?

Carlos Pena harapan baru Persija

Intinya Sih...

  • Carlos Pena diresmikan sebagai pelatih anyar Persija Jakarta, menggantikan Thomas Doll.
  • Pena memiliki pengalaman di Asia, termasuk meraih gelar bersama FC Goa.
  • Pena punya filosofi yang mirip dengan Doll namun lebih menekankan pada kemampuan teknik dan taktis serta penguasaan bola.

Jakarta, IDN Times - Persija Jakarta baru saja memperkenalkan pelatih anyarnya, menggantikan Thomas Doll usai cabut pada pengujung musim 2023/24. Adalah Carlos Pena, yang akan menangani Andritany Ardhiyasa dan kawan-kawan di musim depan.

Manajemen Persija sudah mengumumkan kedatangan Pena pada Sabtu (29/6/2024), lewat keterangan resmi. Namun, manajemen Persija juga akan melakukan perkenalan secara resmi ke publik di kamp Sawangan pada siang nanti.

Kedatangan Pena begitu dinantikan oleh Jakmania, suporter Persija. Sebab, mereka menantikan kehadiran pelatih dengan kaliber yang sepadan dengan Doll. Lantas, apakah Pena memenuhi syarat tersebut?

Baca Juga: Carlos Pena Resmi Jadi Suksesor Thomas Doll di Persija

1. Jadi pelatih senior pertama kali di India

Siapa Carlos Pena, Pelatih Baru Persija Jakarta?Pelatih anyar Persija Jakarta, Carlos Pena (Dokumentasi Ratchaburi FC)

Pena sebenarnya sudah cukup lama berkecimpung di sepak bola Asia. Usai pensiun pada April 2020 dan menangani sejumlah tim muda seperti CF Lorca Deportiva, UCAM Murcia, dan Albacete.

Baru pada 16 April 2022, Pena mendapatkan peran sebagai pelatih di tim utama dengan gabung ke klub Indian Super League, FC Goa. Bersama Goa, karier Pena cukup gemilang dengan memenangkan dua gelar, yakni Super Cup (2019) dan ISL Shield League Winners (2019/20).

2. Musim lalu tangani Ratchaburi

Siapa Carlos Pena, Pelatih Baru Persija Jakarta?Pelatih baru Persija Jakarta, Carlos Pena (Instagram @carlosgnzpe)

Setelah sukses bersama Goa, Pena pindah ke Thailand dengan gabung Ratchaburi pada 2023 lalu. Sayangnya, Pena tak bisa melanjutkan tren positif di Goa bersama Ratchaburi.

Statistiknya terbilang kurang memuaskan dengan persentase kemenangan hanya 40 persen. Dari 35 laga yang dijalani pria 40 tahun itu bersama Ratchaburi, hanya 14 kemenangan yang bisa dipersembahkan. Imbasnya, Ratchaburi di bawah arahan Pena hanya finis di posisi enam klasemen Thai Super League.

3. Filosofinya mirip Doll

Pria asal Spanyol ini sebenarnya punya kemiripan filosofi dengan Doll. Selama menangani Ratchaburi dan Goa, dia selalu mempromosikan dan mengandalkan amunisi muda.

Memang, dari gaya agak berbeda. Ketika Doll memainkan skema progresif dengan menuntut kemampuan fisik ala counterpress, Pena lebih menitikberatkan pada kemampuan teknik dan taktis.

Penguasaan bola jadi fokusnya. Selain itu, skemanya bisa lebih cair. Bukan tak mungkin, Pena menyulap Persija dengan skema high press karena itu juga sering diterapkannya.

Baca Juga: Persija Resmi Pisah dengan Thomas Doll, Segera Umumkan Suksesor

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya