Harapan Italia Atas Tuah Juara Dunia 2006 di Olympiastadion

Italia harus menyerap energi Olympiastadion

Intinya Sih...

  • Olympiastadion menjadi tempat bersejarah bagi Italia, di situlah mereka juara Piala Dunia 2006.
  • Italia belum menunjukkan performa terbaiknya di Euro 2024, pelatih Spalletti ingin pemain menyerap aura sukses 2006.
  • Italia memiliki rekor pertemuan yang bagus dengan Swiss, namun harus waspada karena Swiss mengusung misi khusus.

Jakarta, IDN Times - Olympiastadion akan menjadi arena tempur antara Swiss kontra Italia dalam babak 16 besar Euro, Sabtu malam WIB (29/6/2024). Duel ini menjadi salah satu yang monumental buat Italia karena kembali berlaga di Olympiastadion dalam turnamen mayor.

Memang, stadion yang terletak di Berlin tersebut punya tuah tersendiri buat Italia. Di sinilah, Italia berhasil menggenggam gelar juara Piala Dunia pada edisi 2006 lalu.

Mereka berhasil menang atas Prancis kala itu lewat adu penalti dengan skor 5-3 (1-1). Menariknya, keberhasilan Italia juara diselimuti pula dengan skandal Catenaccio yang mendera Serie A di musim 2005/06.

1. Belum bisa membuktikan identitasnya

Harapan Italia Atas Tuah Juara Dunia 2006 di OlympiastadionGianluigi Donnarumma (uefa.com)

Jalan Italia di Euro 2024 berbeda. Justru, kompetisi domestiknya sedang berjaya dan pada level Eropa mereka mampu mencapai koefisien tertinggi, hingga berhak mengirim lima wakil ke Liga Champions.

Sayangnya, performa Italia di Euro 2024 belum terbukti sebagai salah satu calon juara. Mereka justru terseok di fase grup dan hanya finis sebagai runner up Grup B.

Pelatih Italia, Luciano Spalletti, mengakui anak-anak asuhnya belum tampil di level terbaiknya. Bahkan, Spalletti menyatakan Italia masih harus membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu raksasa Eropa.

"Kami belum menunjukkan seluruh potensi, sejauh ini. Kami layak buat lolos meski baru mencetak gol di menit-menit akhir," ujar Spalletti dilansir BBC Sport.

Baca Juga: Ancaman Swiss ke Italia: Menang Tanpa Adu Penalti

2. Berharap ada tuah yang datang

Harapan Italia Atas Tuah Juara Dunia 2006 di OlympiastadionJerman kalah 0-2 dari Italia pada semifinal Piala Dunia 2006. (uefa.com)

Spalletti menyatakan, Italia belum menemukan identitas permainannya. Makanya, saat main di Olympiastadion, eks pelatih Napoli tersebut berharap para pemain Italia bisa menyerap aura suksesornya kala jadi juara dunia di 2006 dan memainkan filosofi khasnya kala jumpa Swiss.

"Faktanya, semua orang ingat momen kami berpesta di Berlin ketika juara di final. Dalam tim kepelatihan kami, ada Gianluigi Buffon, yang bercerita soal itu. Kami harus menghidupkan suka cita itu, seperti menonton dari rumah di 2006 silam," kata Spalletti.

Baca Juga: Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024: Panggung Italia dan Jerman

3. Waspada ancaman Swiss

Harapan Italia Atas Tuah Juara Dunia 2006 di OlympiastadionPelatih Swiss, Murat Yakin dalam jumpa pers jelang melawan Italia. (uefa.com).

Modal Italia sebenarnya kuat, karena rekor pertemuan dengan Swiss begitu bagus. Mereka sudah menumbangkan tim berjuluk Nati itu 29 kali dengan 24 imbang dan baru merasakan tujuh kekalahan. Tapi, Italia harus waspada karena Swiss mengusung misi khusus, memperbaiki rekor sekaligus lolos perempat final.

"Kami tahu tentang kualitas, taktik, dan temperamen, mereka. Jadi, ini pasti akan menjadi pertandingan istimewa dan kami berharap akan berjalan seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya," ujar pelatih Swiss, Murat Yakin.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya