Soal Match Fixing PSS, Komdis PSSI Tak Berani Ambil Putusan?

Sikap Komdis PSSI soal PSS dipertanyakan

Jakarta, IDN Times - Founder Football Institute Budi Setiawan mempertanyakan kinerja Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dalam perkara match fixing PSS Sleman pada 2018 silam. Padahal, para tersangka sudah dapat hukuman dari Pengadilan Negeri Sleman, Maret 2023.

"Semua dipaksa menjadi setan budeg dalam kasus PSS Sleman vs Madura FC. Sekali lagi ini fakta hukum Pengadilan Negeri Sleman yang linier dengan Kode Disiplin PSSI Pasal 72 tentang Manipulasi hasil pertandingan secara ilegal," ujar Budi dalam keterangan resminya.

1. Budi heran dengan sikap Komdis PSSI

Soal Match Fixing PSS, Komdis PSSI Tak Berani Ambil Putusan?PSS Sleman mengamankan posisinya di Liga 1 usai mengalahkan Persib Bandung 1-0 di Stadion Manahan, Surakarta, Selasa (30/4/2024). (instagram.com/pssleman)

Budi berujar, dia heran dengan sikap Komdis PSSI yang seakan tutup mata akan kasus match fixing PSS vs Madura FC ini, padahal sudah ada putusan dari pengadilan. Dari segi football family, semestinya Komdis juga sudah harus mengeluarkan putusan.

"Sekarang kasus PSS vs Madura FC sudah ada putusan hukum melalui pengadilan. Komdis tak kunjung mengeluarkan putusan. Menunggu apa? Padahal Ketua Komdis pada 2019 itu adalah Asep Edwin yang saat ini berstatus Wakil Ketua Komdis," kata Budi.

Baca Juga: Dugaan Match Fixing Bhayangkara FC vs Persik, PSSI: Buktikan!

2. Budi memberi contoh kasus calciopoli dan kasus 2019

Soal Match Fixing PSS, Komdis PSSI Tak Berani Ambil Putusan?PSS Sleman kalah 2-3 lawan Dewa United pada Sabtu (20/4/2024) di Stadion Manahan Solo. (Instagram/pssleman)

Budi pun memberi contoh bagaimana semestinya Komdis PSSI bersikap. Pertama, dia mencontohkan skandal calciopoli di Serie A, yang akhirnya membuat Juventus kena hukuman denda dan degradasi.

Tidak cuma itu, Budi juga mencontohkan kasus 2019 silam, ketika Komdis PSSI menghukum Johar Lin Eng dan Dwi Irianto alias Mbah Putih larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia seumur hidup. Kala itu, Komdis begitu tegas.

"Dulu saat skandal calciopoli, Juventus kena hukuman denda dan degradasi. Lalu bagaimana nasib PSS yang pengurus klubnya terbukti bersalah di mata hukum? Berani tidak Komdis menghukum degradasi PSS karena sudah secara hukum, sah dan meyakinkan melakukan match fixing?" kata Budi.

3. Sorotan dari Budi untuk Komdis PSSI

Soal Match Fixing PSS, Komdis PSSI Tak Berani Ambil Putusan?PSS Sleman menang 4-1 lawan Arema FC, di Stadion Manahan Solo, Senin (15/3/2024). (Instagram/pssleman)

Budi pun menyoroti kinerja Komdis yang lambat dalam memutus perkara PSS lawan Madura FC ini. Alhasil, dia tidak heran Komdis PSSI juga lelet dalam menentukan sikap terkait dugaan match fixing di dua laga Persik Kediri lawan Bhayangkara FC dan PSS.

"Wajar juga jika Komdis PSSI tidak berinisiatif untuk menginvestigasi pertandingan yang mencurigakan antara lain seperti Bhayangkara FC vs Persik (7-0) dan pertandingan Persik vs PSS (4-4), di mana tiga gol Persik," kata Budi.

Baca Juga: Kasus Match Fixing: PSS Terancam Degradasi, Persikabo Potensi Sanksi

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya