PSS Siap Terima Sanksi PSSI soal Kasus Match Fixing

PSS menanti investigasi dari PSSI

Intinya Sih...

  • PSS siap terima sanksi dari PSSI terkait hukuman ofisial timnya oleh Pengadilan Negeri Sleman.
  • Gusti Randa mempersilakan Badan Yudisial PSSI untuk menginvestigasi PSS terkait potensi sanksi dari football family.
  • Ferry Paulus menanti keputusan Badan Yudisial PSSI dan LIB akan menyesuaikan keputusan mereka dengan kebijakan PSSI.

Jakarta, IDN Times - Presiden Direktur PT PSS, Gusti Randa, mengaku siap jika timnya kelak menerima sanksi dari PSSI terkait beberapa ofisial timnya yang kena hukuman dari Pengadilan Negeri Sleman. Dia sudah bisa memprediksi sanksi yang didapat.

"Kami siap apabila ada sanksi yang PSS terima. Tapi, kami tidak berpikir sanksi yang sangat berat. Kan macam-macam sanksi, bisa itu pengusiran, tanpa penonton, pengurangan poin, denda. Kita lihat lah," kata Gusti di Jakarta, Jumat (21/6/2024).

1. Mempersilakan Badan Yudisial PSSI menginvestigasi

PSS Siap Terima Sanksi PSSI soal Kasus Match FixingPSS Sleman mengamankan posisinya di Liga 1 usai mengalahkan Persib Bandung 1-0 di Stadion Manahan, Surakarta, Selasa (30/4/2024). (instagram.com/pssleman)

Gusti juga mempersilakan Badan Yudisial PSSI untuk menginvestigasi PSS, terkait potensi sanksi dari football family atas keputusan Pengadilan Negeri Sleman yang sudah inkrah. Mereka dalam posisi menunggu saat ini.

"Nanti, Badan Yudisial PSSI akan membuat investigasi, dan bagaimana pandangan tim nantinya, saya kira sah-sah saja (sanksi dari PSSI). Kita lihatlah seperti apa hasil investigasinya. Apalagi, sekarang manajemen klub juga sudah berubah," kata Gusti.

Baca Juga: PSS Sleman Belum Dapat Sanksi, LIB: Tunggu Badan Yudisial PSSI

2. LIB satu sikap dengan PSS

PSS Siap Terima Sanksi PSSI soal Kasus Match FixingJumpa pers transformasi Liga 1 bersama PSSI dan PT LIB. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, turut erkomentar mengenai PSS yang belum kena sanksi, kendati beberapa ofisialnya sudah dapat hukuman dari Pengadilan Negeri Sleman. Dia menanti Badan Yudisial PSSI bergerak.

"Soal PSS, Badan Yudisial PSSI sedang menginvestigasi lebih dalam ya tentang keputusan inkrahnya pengadilan untuk PSS Sleman terhadap match-fixing tadi, kasus-kasus yang lalu," ujar Ferry di Menara Danareksa, Kamis (20/6/2024).

Ferry mengungkapkan, keputusan LIB soal PSS nanti akan menyesuaikan dengan keputusan dari Badan Yudisial PSSI. Mereka tidak akan menabrak aturan yang sudah ditetapkan, berdasarkan Kode Disiplin PSSI.

"Nanti, LIB akan menetapkan berdasarkan keputusan dari Badan Yudisial PSSI. Kami tinggal tunggu seperti apa kebijakan dari PSSI tentang Badan Yudisial. Yang pasti, LIB akan patuh. Kami akan patuhi aturan apa yang menjadi hukuman," kata Ferry.

3. Kasus PSS sempat jadi sorotan Football Institute

PSS Siap Terima Sanksi PSSI soal Kasus Match FixingPSS Sleman mengamankan posisinya di Liga 1 usai mengalahkan Persib Bandung 1-0 di Stadion Manahan, Surakarta, Selasa (30/4/2024). (instagram.com/pssleman)

Founder Football Institute, Budi Setiawan, sempat mempertanyakan kinerja Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dalam perkara match fixing PSS Sleman pada 2018. Padahal, para tersangka sudah dapat hukuman dari Pengadilan Negeri Sleman, Maret 2023.

"Semua dipaksa menjadi setan budeg dalam kasus PSS Sleman vs Madura FC. Sekali lagi, ini fakta hukum Pengadilan Negeri Sleman yang linier dengan Kode Disiplin PSSI Pasal 72 tentang manipulasi hasil pertandingan secara ilegal," ujar Budi.

Baca Juga: Soal Match Fixing PSS, Komdis PSSI Tak Berani Ambil Putusan?

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya