LIB Berlakukan Financial Control di Liga 1 2024/25, Apa Itu?
Intinya Sih...
- PSSI dan PT LIB menerapkan aturan financial control di Liga 1 2024/25 untuk menyehatkan klub secara finansial.
- Klub Liga 1 hanya boleh menghabiskan dana sebesar Rp50 miliar di musim 2024/25, berbeda dengan salary cap.
- Financial control akan diawasi oleh Financial Control Body (FCB) dan klub yang melanggar akan dikenai sanksi sesuai besaran pelanggaran.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menerapkan aturan baru bernama financial control di Liga 1 2024/25. Upaya ini memiliki tujuan untuk menyehatkan klub secara finansial.
"LIB memaparkan aturan menyehatkan klub, financial control, bagian dari club licensing. Kita punya cita-cita yang sama, supaya klub Indonesia sehat," kata Erick di Menara Danareksa, Kamis (20/6/2024).
Lalu, seperti apa financial control ini? Apakah dia akan sama seperti salary cap yang diterapkan di beberapa liga luar negeri?
1. Berbeda dengan salary cap
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, berujar bahwa financial control berbeda dengan salary cap. Berdasarkan aturan ini, klub Liga 1 hanya boleh menghabiskan dana sebesar Rp50 miliar di musim 2024/25.
"Jadi [gaji semua] pemain enggak boleh dari Rp50 miliar satu musim. Nah, kemudian kalau hanya dikasih cap saja sementara enggak dikontrol, betul enggak pemanfaatan Rp50 miliar tadi?" kata Ferry.
Baca Juga: PSIS Semarang Tolak Putusan LIB untuk Liga 1 2024/2025, Ini Alasannya
2. Di bawah pengawasan Financial Control Body
Editor’s picks
Ferry menjelaskan, nantinya financial control di Liga 1 ini, selain di bawah pengawasan LIB, juga akan berada di bawah pengawasan Financial Control Body (FCB). Badan ini akan melibatkan beberapa unsur, termasuk auditor independen di luar LIB dan PSSI.
"Kita bentuk yang namanya Financial Control Body. Ada unsur dari auditor independen, ada unsur dari PSSI, dan unsur liga [LIB], untuk memastikan kita bisa masuk ke ranah finansialnya klub," ujar Ferry.
Baca Juga: Ketum PSSI: Mudah-mudahan Timnas Indonesia Bisa ke Piala Dunia
3. Sanksi menanti bagi yang melanggar
Lebih lanjut, Ferry mengungkapkan ada sanksi menanti bagi klub yang melanggar financial control ini. Sanksi akan menyesuaikan besaran pelanggaran yang dilakukan. Dia mencontohkan seperti ini.
"Misalnya dia melebihi Rp20 miliar, ya kena Rp20 miliar sanksinya. Harus diberikan, bukan subsidi ke klub, bukan untuk PSSI, kita bagikan kepada klub yang tidak melanggar," ujar Ferry.
Financial control ini jadi sebuah warna baru di Liga 1 2024/25. Di tengah transformasi liga yang digaungkan PSSI dan LIB, aturan baru ini memberikan kesegaran tersendiri, tentu jika akhirnya diterapkan dengan maksimal.
Baca Juga: Liga 1 2024/25 Kick Off 9 Agustus 2024, Persib Vs PSBS Biak