Apakah Sudah Waktunya Xabi Alonso Menukangi Real Madrid?

Xabi Alonso tengah jadi buah bibir

Jakarta, IDN Times - Sebuah harapan unik ditelurkan oleh pelatih Real Madrid musim ini, Carlo Ancelotti. Dia berharap, suatu saat nanti, Xabi Alonso bakal menukangi Los Blancos.

"Saya rasa, bagi pemain-pemain seperti Raul, Alvaro Arbeloa, dan Xabi Alonso, menukangi Real Madrid tentu jadi keinginan besar mereka. Mari berharap suatu saat nanti, mereka bisa menjadi pelatih Real Madrid," ujar Ancelotti, dilansir ESPN FC.

Alonso memang tengah menjadi buah bibir saat ini. Sepak terjangnya sebagai pelatih Bayer Leverkusen benar-benar memantik perhatian. Alhasil, dia dianggap layak untuk menangani Real Madrid. Benarkah seperti itu?

1. Alonso sudah punya pengalaman di Real Madrid

Apakah Sudah Waktunya Xabi Alonso Menukangi Real Madrid?instagram.com/xabialonso

Sebelum diisukan melatih Real Madrid senior, Alonso memang sempat berada di staf kepelatihan. Namun, bukan Madrid senior. Dia menjadi pelatih Real Madrid U-14, sembari menyelesaikan kursus UEFA Elite Pro bersama Raul Gonzalez dan Xavi Hernandez.

Tidak lama di Madrid junior, Alonso diangkat menjadi pelatih Real Sociedad B, yang mentas di Segunda Division B. Bersama Sociedad B, Alonso menunjukkan kemampuannya sebagai pelatih jempolan.

Alonso sukses membawa Sociedad B promosi ke Segunda Division, pertama kalinya setelah 1961/62. Sampai akhirnya, pada musim dingin 2022, takdir membawanya kembali ke Jerman, menjadi arsitek Leverkusen.

Baca Juga: Real Madrid Lirik Xabi Alonso Jadi Suksesor Carlo Ancelotti

2. Membawa Leverkusen bangkit

Apakah Sudah Waktunya Xabi Alonso Menukangi Real Madrid?Xabi Alonso (https://www.bayer04.de/)

Bersama Leverkusen, Alonso kembali memamerkan kemampuannya sebagai pelatih. Datang saat Leverkusen kacau balau, dia membawa timnya bangkit. Debutnya lawan Schalke 04 berakhir manis dengan kemenangan 4-0.

Alonso pernah membawa Leverkusen meraih lima kemenangan beruntun, mulai spieltag 13 hingga 17 Bundesliga 2022/23. Dia juga sempat membawa Leverkusen tak terkalahkan mulai spieltag 22 hingga 30.

Tidak cuma di Bundesliga, Alonso juga membawa Leverkusen melaju hingga semifinal Liga Europa 2022/23. Sayang, dia tumbang dari sosok yang pernah jadi mentornya pula, Jose Mourinho. Namun, pencapaian apik ini membuat Leverkusen terkesan.

Leverkusen pun memagari Alonso dengan kontrak baru hingga 2026. Akan tetapi, semua bergantung dengan situasi karena sekarang, karena Real Madrid berminat mendatangkannya.

3. Kemampuan taktik Alonso mumpuni

Apakah Sudah Waktunya Xabi Alonso Menukangi Real Madrid?https://www.bundesliga.com/

Mourinho pernah memprediksi Alonso bakal jadi pelatih hebat. Pengalamannya bekerja bersama sederet pelatih beken semasa jadi pemain, plus kemampuannya sebagai metronom di lini tengah, jari bekal bagi Alonso.

Ucapan Mourinho terbukti. Saat bertemu kembali di semifinal Liga Europa 2022/23, Alonso sebagai pelatih Leverkusen mampu merepotkannya. Hal tersebut tak lepas dari kecerdasan taktikal yang dimiliki oleh Alonso.

Sebagai pelatih, Alonso cenderung menggunakan sistem tiga bek, yang bisa dimodifikasi menjadi empat bek. Dia juga senang dengan penguasaan bola, tetapi tidak ekstrem seperti Pep Guardiola. Alonsio lebih fleksibel. Ada kalanya mereka akan menunggu lawan.

Alonso juga fasih memainkan sepak bola langsung, lewat transisi bertahan ke menyerang yang cepat. Para pemainnya bisa langsung menemukan ruang saat transisi terjadi, memudahkan untuk melakukan serangan balik kepada lawan.

Dengan pendekatan macam ini, Alonso menyulap Leverkusen menjadi tangguh. Tak pelak, hal ini membuat namanya harum, bahkan hingga Santiago Bernabeu.

4. Haruskah Alonso segera ke Real Madrid?

Apakah Sudah Waktunya Xabi Alonso Menukangi Real Madrid?Xabi Alonso (twitter.com/XabiAlonso)

Di Barcelona, sekarang ada Xavi yang tengah mereguk momen manis. Dia sukses mengantarkan Barcelona mengakhiri dahaga gelar LaLiga di musim 2022/23. Padahal, dia sempat diragukan ketika Barcelona merekrutnya dari Al-Sadd.

Dengan pengetahuan budaya Barcelona, ditambah kemampuan taktikal yang mendalam, Xavi menyulap Barcelona jadi tim tangguh lagi. Musim ini, mereka juga berpeluang mempertahankan gelar juara LaLiga.

Nah, Alonso memiliki potensi sama seperti Xavi. Pengetahuannya tentang budaya Real Madrid, ditambah kemampuan taktikalnya, bisa membawa pada kesuksesan lagi. Apalagi, dia juga pernah menangani tim muda Madrid.

Akan tetapi, baiknya Alonso menambah pengalaman lagi di Leverkusen dan tidak terburu-buru ke Real Madrid. Dia harus mencari pengalaman lebih banyak di kompetisi level tertinggi, agar tidak kaget saat jadi manajer tim sebesar Madrid kelak.

Baca Juga: Real Madrid Lawan Tradisi Demi Striker Ganas Iran

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya