Rapor Jeblok Juara Bertahan Euro dalam 3 Edisi Terakhir

Selalu tersingkir di babak 16 besar

Intinya Sih...

  • Italia tersingkir di babak 16 besar Euro 2024 setelah takluk dari Swiss dengan skor 0-2.
  • Sebagai juara bertahan, Italia mengalami hasil tidak konsisten selama fase grup dan kesulitan saat berhadapan dengan Swiss.
  • Spanyol juga mengalami kesulitan sebagai juara bertahan pada Euro sebelumnya, sedangkan Portugal juga gagal mempertahankan gelar juara setelah kalah dari Belgia.

Italia harus gigit jari usai takluk dari Swiss di babak 16 besar Euro 2024. Berlaga di Olympiastadion, Sabtu (29/6/2024) malam WIB, Gli Azzurri takluk dengan skor 0-2 dari La Nati.

Kegagalan pasukan Luciano Spalletti ini memperpanjang tren buruk bagi para juara bertahan. Dalam tiga edisi Euro terakhir, para juara bertahan selalu kesulitan bersaing di fase gugur.

Italia menjadi korban terbaru usai gagal meladeni intensitas permainan Swiss. Sebelumnya, Spanyol dan Portugal telah merasakan kegagalan ini. Lantas, bagaimana kiprah mereka sehingga bisa gagal mempertahankan gelar juara Euro? Yuk kita simak

1. Trennya dimulai dari Spanyol

Rapor Jeblok Juara Bertahan Euro dalam 3 Edisi TerakhirSpanyol disingkirkan Italia di babak 16 besar Euro 2016. (uefa.com)

Sebagai juara bertahan, Spanyol memulai Euro 2016 dengan optimistis. Maklum saja, La Furia Roja merupakan juara Euro dua edisi beruntun pada 2008 dan 2012. Hanya saja, langkah mereka tak terlalu mulus di fase grup.

Tergabung di Grup D bersama Ceko, Kroasia, dan Turki, Spanyol bisa menang dua laga pembukanya. Melawan Ceko, mereka menang 1-0 dan membantai Turki tiga gol tanpa balas. Tapi, di laga pamungkas mereka kalah dengan skor Kroasia dengan skor 1-2 dan harus finis sebagai runner up.

Di sisi lain, Italia menjadi pemuncak klasemen Grup E. Mereka juga mengalami hal serupa dengan Spanyol pada fase grup, kalah sekali dari Irlandia.

Hal tersebut membuat Spanyol berjumpa Italia di babak 16 besar. Pertemuan ini merupakan ulangan final Euro 2012. Saat itu, Spanyol juara usai mengalahkan Italia empat gol tanpa balas. Bentrokan ini menjadi ajang balas dendam Italia. Benar saja, Italia berhasil membalas kekalahan di final dengan menyingkirkan Spanyol dengan skor 2-0.

Permainan kedua tim sejatinya berjalan dengan intensitas tinggi dan jual-beli serangan kerap tersaji. Spanyol mampu membuat 13 percobaan dengan lima peluang tepat sasaran. Solidnya lini pertahanan Italia membuat mereka kesulitan mencetak gol. Sementara, Italia juga menghasilkan 11 peluang dengan tujuh yang tepat sasaran. Namun, tetap saja pembeda di laga ini adalah gol dari Giorgio Chiellini dan Graziano Pelle yang berbuah kemenangan bagi Italia. 

Baca Juga: Swiss yang Masih Membumi Usai Singkirkan Italia di Euro 2024

2. Belgia jadi mimpi buruk Portugal di Euro 2020

Rapor Jeblok Juara Bertahan Euro dalam 3 Edisi TerakhirPortugal disingkirkan Belgia di babak 16 besar Euro 2020. (uefa.com)

Langkah Portugal untuk mempertahankan gelar juara Euro sudah sulit sedari awal. Di Euro 2020, mereka tergabung di Grup F bersama Hungaria, Jerman, dan Prancis. Tiga laga yang dilakoni di fase grup juga tidak konsisten. Portugal memang memulai turnamen dengan meyakinkan usai mengalahkan Hungaria (3-0). Namun, mereka takluk dari Jerman (2-4) dan imbang kontra Prancis (2-2). Portugal bisa lolos ke fase gugur berkat jalur peringkat ketiga terbaik. 

Pada babak 16 besar, Portugal menghadapi Belgia yang merupakan juara Grup B. Secara permainan, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan sejatinya tampil dominan. Ini dibuktikan dengan penguasaan bola yang mencapai 58 persen. Dari segi ofensif, sebanyak 23 percobaan berhasil dibuat. Namun, mereka tidak bermain efektif dengan hanya empat peluang yang tepat sasaran.

Sebaliknya, Belgia bermain klinis meski kesulitan melancarkan serangan ke lini pertahanan Portugal. Mereka berhasil membuat enam peluang dengan hanya satu yang tepat sasaran. Namun, satu peluang tersebut mampu berbuah gol yang dicetak oleh Thorgan Hazard. Gol ini memupuskan harapan Portugal mempertahankan trofi setelah kalah 0-1 dari Belgia.

3. Giliran Italia merasakannya

Rapor Jeblok Juara Bertahan Euro dalam 3 Edisi TerakhirEkspresi kekecewaan para pemain Italia usai tersingkir di babak 16 besar Euro 2024. (uefa.com)

Jalan Italia di Euro 2024 terhenti di tangan Swiss pada babak 16 besar. Gianluigi Donnarumma dan kolega takluk dengan skor 0-2. Gol dari Remo Freuler dan Ruben Vargas mengubur mimpi Gli Azzurri mempertahankan gelar juara di Jerman. 

Langkah Italia sejatinya tidak konsisten dan kesulitan selama fase grup. Mereka berada di Grup B yang berisikan Albania, Kroasia, dan Spanyol. Italia susah payah mengalahkan Albania dengan skor 2-1 pada laga perdana. Selepas itu, mereka dikalahkan Spanyol (0-1). Saat laga penentuan melawan Kroasia, mereka harus menunggu hingga pengujung laga untuk memaksakan hasil seri 1-1. Italia lolos ke fase gugur setelah finis sebagai runner up. 

Hasil tidak konsisten di fase grup itu pun berlanjut di babak 16 besar. Permainan Italia memang jeblok saat menghadapi Swiss. Dari 11 peluang, hanya satu yang membahayakan. Sementara, Swiss bermain gemilang dengan 16 kali percobaan dan empat di antaranya tepat sasaran. Tumpulnya lini serang dan rapuhnya pertahanan Italia merupakan kombinasi buruk yang membuatnya tersingkir dari Euro 2024. 

Kiprah para juara bertahan di atas bisa dibilang sangat berbeda saat meraih trofi. Banyak faktor yang mendasari kegagalan tersebut, seperti pergantian pelatih, komposisi skuad, hingga ketangguhan lawan. Kini, di Euro 2024 masih menyisakan sejumlah negara unggulan yang akan berkompetisi memperebutkan trofi. Menurutmu, siapa yang bakal juara?

Baca Juga: Kutukan Juara Bertahan Euro Menimpa Italia

Khasan Rochmad Photo Verified Writer Khasan Rochmad

Ad meliora

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya