AS Roma Terpuruk di Papan Bawah Serie A 2023/2024, Apa Penyebabnya?

I Giallorossi catatkan awal musim terburuk

AS Roma memulai kampanye Serie A 2023/2024 dengan mengecewakan. Dari 6 laga yang sudah dilakoni, I Giallorossi hanya menang sekali. Skuad asuhan Jose Mourinho sudah menderita 3 kekalahan dan 2 hasil imbang.

Performa buruk tersebut membuat AS Roma terperosok ke papan bawah Serie A. Tim Serigala Ibu Kota berada di peringkat 16 dengan hanya mengoleksi 5 poin. Hasil minor ini menjadi awal musim terburuk bagi tim yang bermarkas di Olimpico ini.

Lantas apa penyebab AS Roma bisa terpuruk? Berikut sederet alasan yang membuat I Giallorossi mengawali Serie A 2023/2024 dengan kurang baik.

1. Kehilangan sejumlah pemain penting pada musim panas 2023

AS Roma Terpuruk di Papan Bawah Serie A 2023/2024, Apa Penyebabnya?Nemanja Matic (asroma.com)

Bursa transfer musim panas 2023 menjadi salah satu alasan mengapa performa AS Roma buruk di awal musim. Banyak pemain andalan I Giallorossi hengkang dari Olimpico. Sebut saja seperti Nemanja Matic dan Roger Ibanez. Keduanya merupakan andalan pelatih Jose Mourinho.

Dalam 2 musim terakhir, AS Roma sejatinya terbilang sukses. Meski kesulitan bersaing di papan atas Serie A, tim Serigala Ibu Kota menunjukkan kualitasnya di kompetisi Eropa. Mereka sukses menjuarai UEFA Europa Conference League 2021/2022 dan runner up UEFA Europa League 2022/2023.

Sayangnya, perginya sejumlah nama membuat beban berat berada di pemain baru. Mereka masih memerlukan adaptasi agar bisa bermain dengan padu. Lini tengah dan pertahanan menjadi sorotan atas merosotnya performa AS Roma. Dari 6 laga, mereka sudah kebobolan 11 kali akibat rapuhnya permainan pada posisi tersebut.

2. Krisis kepercayaan diri pemain

AS Roma Terpuruk di Papan Bawah Serie A 2023/2024, Apa Penyebabnya?AS Roma (twitter.com/OfficialASRoma)

Permulaan musim yang buruk memengaruhi kepercayaan diri para pemain AS Roma. Pasukan Jose Mourinho melakoni laga perdana dengan hasil imbang. Namun, dua laga setelahnya mereka menderita kekalahan.

AS Roma sempat bangkit tatkala mempecundangi Empoli dengan kemenangan 7-0. Namun, hal itu tidak bertahan lama. Alih-alih menunjukkan konsistensi, mereka justru kembali menampilkan performa buruk dan berujung menderita kekalahan dalam dua laga setelahnya.

Krisis kepercayaan diri tersebut juga diperparah dengan absennya banyak pemain akibat cedera. Hal itu membuat permainan yang diterapkan Jose Mourinho tidak berjalan dengan baik. Meski diisi oleh pemain-pemain baru yang berpengalaman, faktor kondisi tim yang tidak lengkap juga memengaruhi performa di atas lapangan.

Baca Juga: 5 Pemain Non-Eropa di Skuad AS Roma 2023/2024

3. Banyaknya pemain cedera yang menyulitkan kondisi tim

AS Roma Terpuruk di Papan Bawah Serie A 2023/2024, Apa Penyebabnya?Chris Smalling (instagram.com/smalling)

Kekalahan AS Roma dari Genoa tak hanya memperburuk kampanye awal musim di Serie A, I Giallorossi juga harus kehilangan salah satu pemainnya, Diego Llorente. Pemain asal Spanyol itu mengalami masalah otot dan hanya bermain selama 24 menit.

Llorente bukanlah pemain pertama yang mengalami masalah cedera pada awal musim ini. Ia merupakan pemain kelima yang harus menepi untuk menjalani pemulihan. Hal itu menambah daftar panjang pemain AS Roma yang absen karena cedera.

Sebelumnya, AS Roma sudah kehilangan empat pemain andalan akibat cedera. Dua pemain menderita cedera anterior cruciate ligament (ACL) sejak musim lalu, yakni Tammy Abraham dan Marash Kumbulla. Sementara dua pemain lainnya, Chris Smalling dan Renato Sanches, belum diketahui kapan bisa tersedia kembali dalam skuad.

4. Sindrom musim ketiga Jose Mourinho

AS Roma Terpuruk di Papan Bawah Serie A 2023/2024, Apa Penyebabnya?Jose Mourinho (twitter.com/OfficialASRoma)

Jose Mourinho menjalani musim ketiganya bersama AS Roma pada 2023/2024. Performa inkonsisten yang ditunjukkan sejauh ini membuatnya mendapatkan istilah sindrom musim ketiga. Sepanjang kariernya, ia kerap kesulitan jika memasuki tahun ketiga bersama klub. 

Bukti pertama kesulitan Mourinho pada tahun ketiga ketika menukangi Real Madrid pada 2012/2013. Datang dari Inter Milan pada musim panas 2010, ia tercatat memimpin Los Blancos selama 3 musim. Sayangnya, ia hanya bisa menghadirkan satu trofi sehingga pada akhir musim meninggalkan Santiago Bernabeu.

Hal itu berlanjut ketika ia menangani Chelsea pada periode keduanya. Kembali ke Stamford Bridge pada 2013, ia dipecat pada Desember 2015 akibat performa buruk di awal musim. Hal sama juga terulang ketika ia ditunjuk menangani Manchester United pada 2016. Memasuki musim ketiganya, ia didepak pada Desember 2018 oleh manajemen Setan Merah.

Jose Mourinho kini mempunyai beban berat mengembalikan AS Roma ke jalur kemenangan. Pelatih berjuluk The Special One itu dalam tekanan akibat performa buruk dan inkonsisten I Giallorossi. Mampukah ia membawa tim Serigala Ibu Kota bangkit di Serie A 2023/2024?

Baca Juga: AS Roma Awal Musim Terburuk, Kutukan Musim Ketiga Jose Mourinho?

Khasan Rochmad Photo Verified Writer Khasan Rochmad

Be curious

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya