PS Hizbul Wathan, Menggebrak Liga 2 2020 bersama Muhammadiyah!

Muhammadiyah bukan “anak baru” di ranah sepak bola lokal

Jakarta, IDN Times - Siapa sangka, Liga 2 2020 yang rencananya digelar pertengahan Maret 2020 mendatang bakal diikuti salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni Muhammadiyah. Mereka bakal bersaing dengan 24 klub untuk bisa memperebutkan tiga tiket ke kompetisi sepak bola kasta tertinggi Tanah Air.

Belum lama ini, Semeru Lumajang FC sahamnya dibeli oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Klub asal Lumajang itu pun berganti nama menjadi PS Hizbul Wathan FC untuk mengarungi kompetisi musim ini dan memindahkan homebase-nya ke Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Sama layaknya seperti tim lain, PS Hizbul Wathan juga punya ambisi jadi yang terbaik sampai akhirnya bisa tampil di Liga 1 di masa yang akan datang. Namun, lebih dari itu mereka punya misi tersirat untuk melebarkan dakwah kultural melalui sepak bola.

"Usai berdakwah melalui dunia pendidikan dan rumah sakit, kami juga ingin jalankan dakwah di sepak bola. Tapi, itu tak mengurangi profesionalitas kami di dunia sepak bola untuk bisa berprestasi," kata CEO PS Hizbul Wathan Dhimam Abror kepada IDN Times, Senin (2/3).

1. Muhammadiyah sudah aktif di sepak bola Indonesia melalui PS Hizbul Wathan

PS Hizbul Wathan, Menggebrak Liga 2 2020 bersama Muhammadiyah!steemit.com/Soeratin Sosrosoegondo: Menentang Penjajahan Belanda Dengan Sepak Bola

Memoar perjalanan Muhammadiyah dalam perjalanan sepak bola memang tak mudah. Namun, yang pasti mereka bukanlah "anak baru" di dunia sepak bola.

Perjalanan panjangnya dalam olahraga paling masyhur sejagat ini sudah masuk ke Bumi Pertiwi sejak masa penjajahan. Bahkan, sepak bola jadi alat perjuangan mereka untuk memerangi kolonialisme hingga bangsa ini merdeka.

Jauh sebelum Tanah Air lepas dari kolonialisme, jejak Muhammadiyah di ranah bal-balan Indonesia tercatat sejak 1918. Pada medio tersebut, mereka menginisiasi lahirnya Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PS HW) Muhammadiyah, sampai membangun lapangan sepak bola pertama, Lapangan ASRI yang terletak di Jl. HOS Cokroaminoto No.17, Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, yang kini alih fungsi jadi Klinik Utama Asri Medical Center UMY.

Berdirinya federasi sepak bola Indonesia juga tak lepas dari kontribusi Abdul Hamid, salah satu pentolan PS Hizbula Wathan yang dulu bernama Kauman Voetbal Club (KVC) yang notabene adalah santri dari pendiri Muhammadiyah, Kiai Ahmad Dahlan. Bersama warga Muhammadiyah lain, yakni IR. Soeratin Soesrosoegondo, keduanya menggelar pertemuan dengan beberapa perwakilan dari bond pribumi yang berlangsung 19 April 1930.

2. Muhammadiyah juga berjasa dalam berdirinya PSSI

PS Hizbul Wathan, Menggebrak Liga 2 2020 bersama Muhammadiyah!steemit.com/Buku Soeratin Sosrosoegondo: Menentang Penjajahan Belanda dengan Sepakbola

Dilansir dari buku "Persib Undercover: Kisah-kisah yang Terlupakan" yang dilansir dari Majalah Panji Poestaka, bond-bond yang hadir di antaranya Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) yang diwakili R. Atot Soerawinata, Persatuan sepak bola Mataram Yogyakarta (PSM) yang diwakili Daslam Hadiwasito, A. Hamid, dan M. Amir Notopratomo, Soekarno (bukan Bung Karno Presiden pertama RI) dari delegasi Vortenlandsche Voetbal Bond Solo (VVB), Kartodarmoedjo dari Madioensche Voetbal Bond (MVB), Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) diwakilkan kepada E.A. Mangindaan, dan Pamoedji dari Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).

Hasilnya, mereka melahirkan organisasi bernama Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI), menggantikan federasi NIVU (Nederlandsch Indische Voetbal Unie) yang diskriminatif terhadap pribumi untuk menunjang program perjuangan yang beririsan dengan pergerakan nasional. Soeratin yang turut hadir kala itu ditunjuk sebagai Ketua Umum pertama.

"Ada juga keluarga Muhammadiyah yang berkiprah dengan Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Mereka adalah Djamiat Dalhar dan Maulwi Saelan (kiper legendaris). Sejarah itu yang mendasari Muhammadiyah ingin kembali hidupkan tradisi lama dan mengembangkan kembali sepak bola Indonesia," ujar Dhimam.

Baca Juga: Haedar: 107 Tahun, Muhammadiyah Terus Berkiprah Mencerdaskan Bangsa

3. Hizbul Wathan resmi akuisisi Persigo Semeru FC pada akhir Februari kemarin

PS Hizbul Wathan, Menggebrak Liga 2 2020 bersama Muhammadiyah!Flickr/thisisinbalitimur

Geliat Muhammadiyah di sepak bola memang sudah terdeteksi sejak tahun lalu. Mereka kembali menggelar kompetisi bertajuk HW Cup yang lama mati suri.

Padahal, di bawah Ketua PB Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo pada 1940 sampai era kemerdekaan RI, HW Cup sempat mewarnai pasang-surut sepak bola Indonesia saat mulai merdeka.

Tak hanya itu, Muhammadiyah melalui Universitas Muhammadiyah Surabaya pun kedapatan melakukan kerja sama dengan Persebaya sejak tahun ini untuk jadi sponsor dalam mengarungi Liga 1 2020. Nilainya pun tak sedikit, sebab menurut Dhimam, angkanya mencapai dua miliar dan nilainya bakal meningkat pada kerja sama selanjutnya.

Kolaborasi itu memang tak lepas dari romantisme kedekatan Muhammadiyah dengan Persebaya. Bahkan, Hizbul Wathan sendiri sekarang sudah tercatat sebagai salah satu klub internal Persebaya usai mengakuisisi klub lokal.

Keputusan mereka untuk mengakuisisi Persigo Semeru FC pun penjajakannya sudah dilakukan sedari dulu. Dhimam sampai menyebutkan bahwa dirinya terus melakukan komunikasi intens dengan petinggi Persigo Semeru FC, seperti H. Thoriq sampai mencapai kata sepakat. Bahkan, ia juga meminta izin langsung kepada pemilik Persigo Adhan Dambea dan Aven S. Hinelo untuk menyematkan nama Hizbul Wathan.

Proses akuisisi tersebut akhirnya mencapai kata sepakat pada 25 Februari 2020 silam. Sehingga musim ini tim tersebut bertransformasi dengan nama Persigo Semeru (PS) Hizbul Wathan dalam kiprahnya di Liga 2 2020.

4. PS Hizbul Wathan hidup dengan AUM?

PS Hizbul Wathan, Menggebrak Liga 2 2020 bersama Muhammadiyah!Ilustrasi sepak bola Muhamadiyah. muhammadiyah.or.id

Lalu dari mana uang yang digunakan Hizbul Wathan sampai bisa mengakuisisi Persigo Semeru FC?

Dhimam menjelaskan jika dana tersebut didapat melalui Amal Usaha Muhammadiyah seperti sekolah, pondok pesantren, universitas, rumah sakit, koperasi (Baitu Tamwil Muhammadiyah/BTM), travel haji dan umrah, hotel, dan lain-lain.

"Kami kan sudah menjalankan AUM, dari bisa mendapatkan keuntungan dari situ. Jadi kami punya dana sendiri untuk merger dengan Persigo Semeru FC," bebernya.

Namun, dalam debutnya ini, PS Hizbul Wathan tak muluk-muluk, target utamanya adalah tetap bisa bertahan di kompetisi musim ini. Apalagi, tim yang kini diarsiteki legenda Persebaya, Yusuf Ekodono tak akan banyak menggunakan materi pemain mentereng dan lebih memilih pemain-pemain seleksi, termasuk beberapa pemain muda Persebaya.

"Pemain tak akan banyak bintang. Kami melakukan seleksi pemain dan sebagian juga ada beberapa yang bertahan dari Persigo Semeru musim lalu, sebagian juga ada pemain muda Persebaya. Paling kami akan menggunakan 3-4 pemain berpengalaman saja yang dikolaborasikan pemain muda. Tapi kami belum bisa sebut nama, karena belum resmi," ujar Dhimam.

5. PS Hizbul Wathan yakin banyak dicintai suporter

PS Hizbul Wathan, Menggebrak Liga 2 2020 bersama Muhammadiyah!Fanatisme suporter Indonesia acap kali membuat Timnas bisa tampil penuh motivasi. IDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Lebih jauh, manajemen juga sangat hati-hati dalam pemilihan pemain yang akan direkrut. PS Hizbul Wathan disebut Dhimam harus memiliki sikap santun, disiplin, dan sportif saat tampil di lapangan.

Hal itu untuk menjalankan visinya menjalankan dakwah, di mana pemain yang dimiliki harus punya sikap-sikap akhlakul karimah.

Selain itu, peta persaingan di Wilayah Timur nantinya juga cukup berat, karena banyak tim besar yang sudah malang-melintang di kompetisi Indonesia. Bahkan, beberapa di antaranya merupakan klub yang sudah pernah tampil di kompetisi kasta tertinggi Indonesia, seperti Kalteng Putra dan Persiba Balikpapan, lalu ada tim dari timur yang juga diprediksi menyulitkan, yakni Persewar Waropen dan PSBS Biak sehingga Dhimam memilih realistis.

Namun demikian, optimisme tinggi tetap dicanangkan mantan Ketua Asprov Jatim tersebut. Menurutnya, PS Hizbul Wathan tetap memungkinkan untuk bersaing bahkan mengejutkan dalam kiprahnya di Liga 2 musim ini.

Apalagi, mereka yakin bakal memiliki basis suporter yang kuat untuk mendukung, lantaran warga Muhammadiyah dipastikan loyal mencintai almamaternya.

Bahkan, manajemen sudah menyiapkan membership untuk warga Muhammadiyah di kalangan pelajar, mahasiswa sampai umum untuk bisa memadati Gelora Delta nantinya. Sehingga, PS Hizbul Wathan tak akan seperti klub anyar lain yang kesulitan mendapatkan suporter.

6. PS Hizbul Wathan cari sponsor halal

PS Hizbul Wathan, Menggebrak Liga 2 2020 bersama Muhammadiyah!AKY PURNOMO

Dhimam pun menyebut jika PS Hizbul Wathan nantinya bakal jadi bagian dari AUM. Mereka bakal jadi badan usaha yang mandiri dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan melalui bisnis yang dijalankan dari sepak bola. Namun, tak lupa hal itu dibarengi dengan prestasi yang siap ditorehkan mereka ke depan.

Mereka pun terus belajar untuk menjalankan roda perusahaan sebagai klub sepak bola profesional kepada Persebaya. Walau masih jauh dari manajemen Bajul Ijo, PS Hizbul Wathan terus berusaha menerapkan sistem yang sudah dijalankan dengan baik oleh Persebaya sebagai sebuah tim mandiri. Sehingga, pada saatnya nanti mereka benar-benar jadi klub profesional pertama Indonesia yang lahir dari organisasi agama cukup besar.

Perlahan, PS Hizbul Wathan juga terus mencari sponsor di luar AUM dan sponsor internal. Namun, mereka tak sembarangan memilihnya karena punya sarat khusus, di mana perusahaan yang siap bekerja sama harus memiliki usaha yang halal dan tak bertentangan dengan hukum Islam.

Terlepas dari misi keren mereka, mesti diingat, cara bermain sepak bola belum berubah. Apa pun afiliasinya, profesionalisme dan fanatisme harus berbaur agar nilai dalam sepak bola tetap hidup, berlaku pula untuk PS Hizbul Wathan. Pada akhirnya target PS Hizbul Wathan tetaplah meraih yang terbaik dalam sebuah kompetisi.

Baca Juga: Gedung Mirip Allianz Arena di Solo Inilah Lokasi Muktamar Muhammadiyah

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya