Coach Timo Sebut Sepak Bola Wanita di Kudus Semakin Berkembang

Memupuk kecintaan pada dunia sepak bola

Jakarta, IDN Times - Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Coach Timo Scheunemann menilai, potensi maupun skill para pemain wanita yang mentas di MilkLife Soccer Challenge Series 2 di Kudus, cukup berkembang.

Menurutnya, lantaran turnamen putri kelompok umur sudah digelar lima kali di kota tersebut, para siswi sudah mulai terbiasa dengan pertandingan sepak bola sehingga mereka rutin menjalani latihan secara intensif.

“Kalau di kota-kota lain masih Series 1, jadi para siswi juga masih berkenalan dengan dunia sepak bola, mungkin pertama kali merasakan ikut turnamen. Tetapi di Kudus turnamen sepak bola putri sudah diselenggarakan dari tahun 2023 sebanyak tiga kali,” kata Timo.

1. Semakin cinta sepak bola

Coach Timo Sebut Sepak Bola Wanita di Kudus Semakin BerkembangPenghargaan Best Player KU 10 diraih oleh Alisha Khaira Wilda dan Best Player KU 12 diraih oleh Nathania Marshaniswah keduanya dari SDIT Al Islam Kudus. (Dok. Istimewa)

Tak hanya itu, Timo merasa perkembangan para pemain yang tampil dalam ajang ini terus meningkat.

“Jadi secara kemampuan para wanita Kudus juga semakin berkembang karena sudah lebih sering latihan. Bahkan peningkatannya sangat signifikan, mereka semakin cinta dengan sepak bola ini sudah sangat terlihat,” ujar Timo.

2. Momentum membentuk ekosistem pembinaan sepak bola wanita

Coach Timo Sebut Sepak Bola Wanita di Kudus Semakin BerkembangCoach Timo Scheunemann, Direktur Marketing Global Dairi Alami Soegiono, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin, Head of Women’s Football PSSI Dr. Papat Yunisal, M.Pd, Wakil Ketua Umum ASBWI Monica Desideria. (Dok. MilkLife Soccer Challenge)

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengapresiasi 1.050 siswi dari 62 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) asal Kudus, Jepara, dan Pati yang telah berjuang meraih kemenangan di turnamen ini. Ia berharap animo serta peningkatan kualitas ini juga dialami para peserta di kota-kota berikutnya.

“Selamat kepada para pemenang dan tetap semangat bagi yang belum berhasil. Kami berharap euforia di Kudus menular ke kota lain dan akhirnya membentuk ekosistem pembinaan sepak bola wanita yang berkesinambungan. Untuk para peserta di kota lain, terus berlatih demi meraih asa menjadi pesepak bola putri profesional,” beber Yoppy.

3. Gelar juara yang memberikan motivasi

Coach Timo Sebut Sepak Bola Wanita di Kudus Semakin BerkembangAksi Rara Zenita Fain, pemain tim KU 12 SDUT Bumi Kartini Jepara saat merebut bola untuk melesakkan tendangan ke gawang SDIT Al Islam Kudus di partai final. (Dok. Istimewa)

Di series 2 ini, ada 37 kontestan KU-10 dan 57 tim KU-12 yang terlibat dalam turnamen ini. SD Muhammadiyah Birrul Walidain jadi kampiun di level KU-10 dan SDUT Bumi Kartini Jepara juara KU-12.

“Pertandingan tadi sangat seru. Seneng banget tim SDUT Bumi Kartini bisa kompak main di final dan banyak peluang gol tercipta meski susah karena pertahanan belakang mereka kuat,” kata Rara Zenita Fain.

“Tapi akhirnya bisa dua gol dan menang. Ini jadi motivasi aku dan teman-teman untuk terus jadi juara,” lanjut peraih gelar Top Scorer KU-12 dengan total 18 gol itu.

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya