Berti Vogts, Sosok Tunggal Juara Euro sebagai Pemain dan Pelatih

Rekornya berpeluang pecah di Euro 2024 #EURO2024

Euro 2024 sudah mencatat banyak rekor hingga selesainya babak 16 besar. Beberapa di antaranya adalah pemain termuda (Lamine Yamal, 16 tahun 338 hari), pencetak gol tertua (Luka Modric, 38 tahun 289 hari), dan gol tercepat (Nedim Bajrami/Albania ke gawang Italia, 23 detik).

Masih banyak rekor yang berpeluang terpecahkan hingga pertandingan final pada 14 Juli nanti. Salah satunya adalah Ronald Koeman atau Didier Deschamps yang bisa menahbiskan diri sebagai orang kedua yang menjadi juara Euro sebagai pemain dan pelatih. Saat ini, keduanya memang melatih negara asalnya masing masing (Prancis dan Belanda) dan berhasil lolos ke babak 16 besar. Saat masih bermain, Koeman menjadi juara Euro pada 1988 dan Deschamps pada 2000.

Lantas, siapa orang pertama yang mampu mencatatkan prestasi tersebut? Dia adalah Berti Vogts. Kapan Vogts melakukannya dan seperti apa kisahnya? Berikut ulasannya.

1. Berti Vogts jadi one-club men di Borussia Moenchengladbach

Berti Vogts, Sosok Tunggal Juara Euro sebagai Pemain dan PelatihBerti Vogts (X.com/borussia)

Hans-Hubert Vogts alias Berti Vogts lahir di Buettgen, Jerman, pada 30 Desember 1946. Ia mulai berkarier sebagai pemain profesional pada 1965 bersama Borussia Moenchengladbach. Vogts yang berposisi sebagai seorang bek merupakan one-club men. Jingga pensiun pada 1979, sosok setinggi 1,68 meter ini memang hanya membela Die Fohlen.

Selama bermain untuk Moenchengladbach, Vogts mencatatkan 538 penampilan dan 45 gol. Dari sisi trofi, ia berhasil mempersembahkan 5 gelar juara Bundesliga, 2 gelar juara Piala UEFA (kini Liga Eropa), dan 1 gelar juara DFB-Pokal. Vogts juga memiliki prestasi individu dengan terpilih sebagai pemain terbaik Bundesliga pada 1975 dan 1979. Sementara itu, statusnya sebagai legenda Borussia Moenchengladbach makin mendapat penegasan dengan jabatan kapten yang tersemat mulai pada 1973.

Baca Juga: 6 Pemain Slovenia dengan Performa Terbaik selama Euro 2024

2. Jadi juara Euro sebagai pemain pada 1972

Berti Vogts, Sosok Tunggal Juara Euro sebagai Pemain dan PelatihBerti Vogts (putih) versus Johan Cruyff (oranye) (X.com/DFB_Team)

Kualitas permainan Berti Vogts seperti yang telah dijelaskan di atas membuatnya dengan mudah dilirik tim nasional Jerman Barat (saat itu Jerman masih terpecah). Ia mencatatkan debut untuk negaranya pada 1967. Pada 1970, Vogts merasakan turnamen mayor pertamanya karena masuk skuad Jerman Barat untuk Piala Dunia yang berlangsung di Meksiko. Mereka berakhir sebagai peringkat ketiga.

Dua tahun kemudian, ia kembali dipercaya untuk membela mereka di Euro yang digelar di Belgia. Pada kesempatan inilah Vogts bisa merasakan mengangkat trofi Henri Delaunay. Pada partai final, Jerman Barat sukses mengalahkan Uni Soviet dengan skor 3-0.

Namun, selama turnamen, Vogts sebetulnya tidak mendapatkan kesempatan bermain sama sekali. Salah satu alasannya adalah Euro hanya diikuti empat tim saat itu. Praktis, Jerman pun hanya bertanding dua kali (semifinal dan final) untuk menjadi juara. Dengan jumlah yang begitu sedikit, sang pelatih, Helmut Schoen, tentu tidak perlu banyak mengganti pemain.

Piala Dunia 1974 yang berlangsung di tanah sendiri menjadi turnamen yang lebih bisa menggambarkan puncak karier Vogts bersama tim nasional. Pasalnya, mereka berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Belanda dengan skor 2-1. Bukan hanya selalu bermain penuh, ia juga menjabat sebagai kapten tim. Penampilannya pada partai final bahkan menjadi salah satu folklor paling terkenal dalam dunia sepak bola. Saat itu, Vogts berhasil mematikan pergerakan maestro milik Tim Oranye, Johan Cruyff.

Dua tahun kemudian, di Euro yang digelar di Yugoslavia, Vogts dan Jerman Barat hampir saja menjadi juara secara back-to-back. Namun, mereka dikalahkan Ceko lewat adu penalti yang sekaligus menjadi momen terciptanya tendangan penalti ala Antonin Panenka. Vogts lalu melakoni turnamen mayor terakhirnya di Piala Dunia 1978. Mereka terhenti pada babak grup kedua. Vogts mencatatkan 96 caps dan 1 gol untuk Jerman Barat.

3. Bawa Jerman jadi juara Euro 1996 sebagai pelatih

Berti Vogts, Sosok Tunggal Juara Euro sebagai Pemain dan PelatihBerti Vogts (X.com/DFB_Team)

Usai pensiun sebagai pemain pada 1979, Berti Vogts langsung terjun ke dunia kepelatihan. Ia dipercaya untuk menukangi Jerman Barat U-20 dan U-21. Bersamaan dengan itu, mulai pada 1986, Vogts juga menjadi asisten Franz Beckenbauer di tim nasional senior.

Pada 1990, Beckenbauer mengundurkan diri setelah membawa Jerman menjadi juara Piala Dunia. Vogts pun menjadi sosok yang mewarisi posisi tersebut. Turnamen mayor pertamanya sebagai pelatih tim nasional adalah Euro 1992, yang berakhir dengan menyakitkan karena dikalahkan Denmark di partai final (0-2). Dua tahun berselang, di Piala Dunia yang berlangsung di Amerika Serikat, pencapain mereka bahkan lebih buruk karena terhenti pada babak perempat final usai disingkirkan Bulgaria (1-2).

Kemampuan Vogts sebagai pelatih akhirnya membuahkan hasil dengan gelar juara Euro 1996. Makin manis, di partai final, mereka mengalahkan Ceko (2-1). Ceko adalah negara yang menggagalkan gelar juara Euro kedua Vogts saat masih bermain.

Berti Vogts masih bertahan sebagai pelatih Jerman di Piala Dunia 1998. Namun, sama seperti edisi sebelumnya, ia hanya bisa membawa mereka melaju hingga ke perempat final. Setelah itu, Vogts pun dilepas dari posisinya.

Usai meninggalkan Jerman, karier kepelatihan Vogts tidak begitu mentereng. Bayer Leverkusen menjadi satu-satunya klub yang pernah ia pimpin. Sisanya, Vogts hanya melatih negara-negara semenjana, dari mulai Kuwait, Skotlandia, Nigeria, dan Azerbaijan. Sebagai pelatih, gelar juara Euro bahkan satu-satunya yang berhasil ia raih.

Ronald Koeman dan Didier Deschamps akan segera mengetahui nasib mereka dalam mengikuti jejak Berti Vogts. Pada perempat final Euro 2024, Prancis akan menghadapi Portugal, sedangkan Belanda akan melawan Turki. Mampukah Koeman atau Deschamps memecahkan rekor yang dipegang Berti Vogts?

Baca Juga: 5 Pemain Georgia dengan Catatan Spesial di Euro 2024

Ibnu Gifar Ramzani Photo Verified Writer Ibnu Gifar Ramzani

Penulis buku: Kick off!: Melacak Perkembangan Awal Futsal di Indonesia 1989-2006

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya