Menilik Start Tak Impresif AS Roma di Serie A 2024/2025

Hasil negatif selama 6 musim terakhir bisa berlanjut

Intinya Sih...

  • AS Roma memulai Serie A 2024/2025 dengan kurang maksimal, hanya mengoleksi 2 poin dari 2 seri dan 1 kekalahan.
  • Capaian negatif AS Roma selama 6 musim terakhir di Serie A bisa kembali terulang jika performa tak segera diperbaiki.
  • AS Roma gagal finis di posisi empat besar selama 6 musim terakhir, meski telah merekrut pemain-pemain baru dengan biaya besar.

AS Roma memulai kiprahnya di Serie A 2024/2025 dengan kurang maksimal. Hingga pekan ketiga, mereka baru mengoleksi 2 poin dari hasil 2 seri dan 1 kekalahan. Bahkan, satu-satunya kekalahan tersebut terjadi di kandang sendiri pada pekan kedua. 

I Giallorossi harus segera melupakan start yang buruk dan tampil maksimal pada laga-laga berikutnya. Hadirnya sejumlah pemain baru yang direkrut pada musim panas 2024 mestinya tampil lebih baik dari tiga laga awal yang telah dijalani. Pasalnya, jika tak mampu segera bangkit, capaian negatif mereka selama 6 musim terakhir di Serie A bisa saja kembali terulang pada musim ini.

1. Gagal finis di empat besar selama 6 musim terakhir

Menilik Start Tak Impresif AS Roma di Serie A 2024/2025AS Roma melawan Juventus di Serie A 2023/2024. (legaseriea.it)

Performa AS Roma di Serie A selama 6 musim terakhir tak bisa dibilang baik. Dari 2018/2019 hingga 2023/2024, mereka gagal finis di posisi empat besar. Padahal, selama 5 musim sebelumnya, I Giallorossi selalu mengakhiri musim di posisi tiga besar.

Serie A 2020/2021 menjadi musim terburuk AS Roma selama 6 musim terakhir. Di bawah asuhan Paulo Fonseca, mereka hanya mampu finis di posisi ketujuh. Lorenzo Pellegrini dan kolega bahkan sempat dibantai oleh Napoli dengan skor 0-4 pada pekan kesembilan.

Jose Mourinho kemudian ditunjuk untuk menggantikan Fonseca pada 2021/2022. Sayangnya, kehadiran mantan juru taktik Manchester United itu gagal membawa AS Roma menembus posisi empat besar. Selama 3 musim hingga 2023/2024, AS Roma selalu mengakhiri musim di posisi keenam.

Baca Juga: 3 Pemain yang Didatangkan AS Roma dengan Gratis pada Musim Panas 2024

2. Kedatangan pemain top belum mampu mengangkat prestasi tim

Menilik Start Tak Impresif AS Roma di Serie A 2024/2025AS Roma melawan Torino di Serie A 2023/2024. (legaseriea.it)

AS Roma sejatinya telah melakukan beberapa langkah untuk mampu tampil kompetitif di Serie A selama 6 musim terakhir. Mereka bahkan beberapa kali mengeluarkan dana besar untuk merekrut beberapa pemain. Sayangnya, strategi perekrutan mereka belum mampu mengangkat prestasi tim asal ibu kota tersebut.

Dua pemain termahal yang direkrut AS Roma selama 6 musim terakhir ialah Patrik Schick dan Tammy Abraham. Untuk mendaptakan keduanya, I Giallorossi harus merogoh kocek sebesar 83 juta euro atau Rp1,4 triliun. Sayangnya, kedua pemain tersebut tak mampu membawa AS Roma bersaing di empat besar Serie A. Tammy Abraham bahkan hanya tampil dalam delapan laga di Serie A 2023/2024 karena cedera.

Untuk mampu tampil kompetitif, AS Roma juga mendatangkan seorang penyerang berpengalaman. Pemain asal Argentina, Paulo Dybala, direkrut Secara gratis pada musim panas 2022 usai meraih lima trofi Serie A bersama Juventus. Meski selalu mencetak dua digit gol selama 2 musim di AS Roma, pemain yang kini berusia 30 tahun tersebut hanya mampu membawa I Giallorossi finis di posisi keenam.

3. Menjuarai Liga Konferensi Eropa 2021/2022 meski terseok-seok di Serie A

Menilik Start Tak Impresif AS Roma di Serie A 2024/2025AS Roma menjuarai Liga Konferensi Eropa 2021/2022. (asroma.com)

AS Roma memang terseok-seok selama 6 musim terakhir di Serie A. Meski begitu, mereka tampil cukup baik di kompetisi Eropa dengan selalu mencapai final selama 2 musim beruntun. Setelah mampu menjuarai Liga Konferensi Eropa 2021/2022, mereka melaju ke final Liga Europa pada musim berikutnya.

Jose Mourinho yang menjalani musim pertama di AS Roma berhasil mempersembahkan trofi kompetisi Eropa dalam sejarah klub. Mereka berhasil menjuarai Liga Konferensi Eropa 2021/2022 setelah mampu mengalahkan Feyenord di final. Nicolò Zaniolo menjadi pahlawan I Giallorossi dengan mencetak satu-satunya gol di final.

Mourinho kembali mampu membawa AS Roma ke final kompetisi antarklub Eropa pada 2022/2023. Sayangnya, kali ini Stephan El Shaarawy dan kolega gagal membawa pulang trofi liga Europa lantaran kalah dari Sevilla di final. Pemenang laga yang dilaksanakan di Puskás Aréna tersebut ditentukan lewat adu penalti.

AS Roma harus segera melakukan evaluasi atas hasil kurang maksimal pada tiga laga awal Serie A 2024/2025. Laga melawan Genoa pada pekan keempat harus dijadikan momen untuk bangkit. Jika tak segera bangkit, capaian buruk selama 6 musim terakhir di Serie A berpotensi kembali terulang pada musim ini.

Baca Juga: Menanti Kembalinya Dominasi Juventus di Serie A

Firdaus Ala I Photo Verified Writer Firdaus Ala I

Loving football since 6

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya