Turki Layak Sandang Gelar Tim Terkaos di Euro 2024, Mengapa?

Calon tim kuda hitam terbaik, nih #EURO2024

Intinya Sih...

  • Penampilan dinamis Turki di Euro 2024 menarik perhatian banyak orang
  • Pendekatan Montella membuat Turki menjadi tim yang sulit ditebak dan paling menarik ditonton
  • Turki berhasil menjadi salah satu dari 8 tim tersisa di perempat final Euro 2024

Sejak Vincenzo Montella ditunjuk menggantikan Stefan Kuntz di timnas sepak bola pria Turki, perbaikan performa mulai terlihat. Menariknya, peningkatan itu tidak terlihat secara teknikal. Turki bisa dibilang tim paling kaos di Euro 2024. Montella seolah membiarkan pemainnya bermain selepas mungkin. 

Meski terdengar tak biasa, pendekatan Montella justru bikin Turki jadi tim yang susah ditebak sekaligus paling menarik ditonton. Apalagi, kini mereka berhasil jadi 1 dari 8 tim tersisa di perempat final Euro 2024. Belum percaya? Mari kupas bersama! 

1. Laga Turki vs Georgia dianggap yang terbaik selama fase grup

Turki Layak Sandang Gelar Tim Terkaos di Euro 2024, Mengapa?Pemain Turki merayakan gol Muhammed Kerem Aktürkoğlu pada laga lawan Georgia di Euro 2024. (instagram.com/millitakimlar)

Turki mengawali Euro 2024 dengan melakoni pertandingan lawan Georgia pada matchday 1 Grup F. Sebagai tim debutan, tak ada yang menyangka Georgia bakal bisa mengimbangi Turki yang sudah berpengalaman. Sesuai dugaan Turki mendominasi penguasaan bola dan melontarkan lebih banyak tendangan ke gawang. Mereka pula yang memenangi pertandingan. Namun, Georgia ternyata bukan tipe tim yang mudah menyerah. Dengan skema serangan balik, mereka sempat merepotkan area pertahanan Turki. 

Sama-sama bukan tim yang saklek pada aspek teknikal dan taktik, laga ini jadi salah satu yang paling kaos dan tak tertebak di Euro 2024. Salah satu bukti ketidakteraturan itu bisa dilihat dari kecenderungan pemain tengah seperti Arda Guler melontarkan tembakan jarak jauh ke gawang lawan. Ini menandakan tak adanya ball progression yang dipikir masak-masak dan tertata. Pemain Turki benar-benar dibebaskan memanfaatkan celah terbuka yang lalai dijaga oleh lawan.

Baca Juga: 5 Museum di Dortmund—Jerman yang Bisa Kamu Kunjungi saat Euro 2024

2. Giliran Austria yang rasakan kekaosan Turki pada babak 16 besar

Turki Layak Sandang Gelar Tim Terkaos di Euro 2024, Mengapa?Merih Demiral (kiri) melakukan selebrasi usai cetak gol pertama Turki pada babak 16 besar Euro 2024 lawan Austria. (instagram.com/millitakimlar)

Permainan dinamis Turki kembali terlihat jelas saat mereka bertemu tim kuda hitam lain, Austria. Sama dengan Turki, Austria mengejutkan penikmat sepak bola dengan memuncaki Grup D. Mereka mengantongi 2 kemenangan, yakni atas Belanda dan Polandia dan hanya sekali kalah dari Prancis. Berlangsung di Red Bull Arena yang merupakan markas RB Leipzig dan rumah untuk beberapa penggawa Timnas Austria, pertandingan berlangsung dengan penuh gemuruh pendukung kedua tim. 

Turki berhasil unggul lebih dulu lewat gol awal Merih Demiral. Kemudian, disusul dengan gol keduanya pada babak kedua. Setelah mencetak brace, Demiral melakukan selebrasi kontroversial dengan gestur tangan berbentuk serigala yang identik dengan kelompok nasionalis ekstrim Turki, Grey Wolves. Kelompok itu terbukti terlibat dalam aksi kekerasan di Turki sepanjang 1960--1970-an dan secara strategis menyasar etnik minoritas (Kurdi, Yunani, dan Armenia) serta kelompok sayap kiri di negeri itu. Atas dugaan tersebut, Demiral bisa dijatuhi sanksi oleh UEFA dan terancam absen pada pertandingan perempat final Euro 2024. 

Di sisi lain, Austria yang mendominasi penguasaan bola melontarkan puluhan tembakan ke gawang, tetapi hanya berhasil sekali menembus gawang Mert Gunok. Mereka punya kesempatan menyamakan kedudukan pada menit ke-84 lewat tandukan Christoph Baumgartner. Namun, Gunok berhasil menepisnya. Penyelamatan krusial itu jadi setidaknya jadi highlight positif untuk Turki di laga tersebut karena amat sulit dilakukan. 

3. Didukung suporter mereka yang berjibun di Jerman

Turki Layak Sandang Gelar Tim Terkaos di Euro 2024, Mengapa?Suporter Timnas Turki di Euro 2024. (instagram.com/millitakimlar)

Tak cuma dinamisme permainan Turki yang membuat mereka amat menarik ditonton. Keberadaan pemain ke-12 alias suporter setia mereka juga jadi sorotan. Pada laga lawan Georgia, beberapa suporter mereka sempat terlibat ricuh dengan pendukung lawan di salah satu sudut tribun. Saat bersua Austria, ketidaktertiban juga terlihat dari tribun penonton. Arda Guler dan Marcel Sabitzer jadi korban lemparan gelas plastik penggemar lawan masing-masing. 

Menariknya, Leipzig bukanlah basis diaspora Turki di Jerman layaknya Hamburg, Frankfurt, dan Dortmund. Berlokasi di Jerman Timur, Leipzig adalah salah satu region yang tercatat didominasi pendukung partai sayap kanan Jerman, AfD, pada pemilu parlemen Uni Eropa 2024. Namun, ini tak membuat diaspora Turki ragu untuk datang dan memberikan dukungan langsung pada tim nasional sepak bola mereka. Seperti ditahui jika AfD adalah salah satu partai yang cukup vokal menolak kebijakan imigrasi Jerman yang permisif, bahkan cenderung melontarkan pandangan negatif soal keberagaman di Timnas Jerman. 

Dianggap sebagian orang sebagai edisi paling anyep, Euro 2024 diselamatkan kekaosan Timnas Turki. Gaya permainan mereka yang dinamis ditambah intrik di luar lapangan memang bikin Turki jadi bahan perbincangan hangat. Pantaskah mereka dapat gelar tim kuda hitam terbaik di Euro 2024?

Baca Juga: Rapor Keikutsertaan Rumania di 4 Edisi Euro Terakhir, Tak Konsisten

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya