5 Klub Sepak Bola yang Hanya Merekrut Pemain Lokal

Homegrown policy istilahnya

Merekrut pemain asing adalah kebiasaan wajar sebuah klub sepak bola. Tujuannya apalagi kalau bukan mengoptimalkan skuad dengan mendatangkan pemain-pemain terbaik tanpa batas negara. Namun, tampaknya ini tidak berlaku untuk beberapa klub.

Mereka memilih untuk berkomitmen pada homegrown policy, sebuah peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang mengharuskan mereka hanya merekrut talenta-talenta lokal. Bisa dari latar belakang etnik tertentu atau orang-orang yang lahir dan besar di satu teritori tertentu.

Terdengar idealis dan bertolak belakang dengan tren globalisasi, ternyata lima klub berikut bertahan dengan kebijakan ini. Siapa saja klub sepak bola yang hanya merekrut pemain lokal?

1. Athletic Bilbao (Spanyol)

5 Klub Sepak Bola yang Hanya Merekrut Pemain LokalAthletic Bilbao (instagram.com/athleticclub)

Salah satu klub populer yang menganut kebijakan homegrown adalah Athletic Bilbao. Statusnya sebagai klub sepak bola yang berlaga di salah satu liga elite dunia membuat kebijakan ini terdengar amat idealis dan hampir tidak masuk akal.

Klub-klub pesaingnya di LaLiga dengan santai merekrut pemain-pemain asal Amerika Latin, Uni Eropa, bahkan Asia. Namun, Bilbao secara tegas hanya bersedia merekrut pemain asal region Basque, salah satu komunitas otonom yang berada di teritori Kerajaan Spanyol.

Melansir Optus Sport, peraturan ini tidak tertulis alias informal, tetapi dengan komitmen penuh dijalankan segenap jajaran klub dan didukung oleh penggemar mereka. Tidak hanya pemain, para pejabat dan pegawai klub diutamakan memiliki latar belakang Basque.

2. CD Guadalajara (Meksiko)

5 Klub Sepak Bola yang Hanya Merekrut Pemain LokalCD Guadalajara (instagram.com/chivas)

Sama dengan Bilbao, CD Guadalajara yang berakar di Meksiko juga memilih untuk memprioritaskan kebijakan homegrown policy ketimbang mengejar prestasi. Kebijakan idealis salah satu klub terpopuler dan tersukses di Meksiko tersebut berkebalikan dengan rival tersengit mereka, Club America. 

Melansir liputan Los Angeles Times, klub berjuluk Chivas ini belum menunjukkan tanda-tanda akan mengubah peraturan tersebut. Bahkan, saat ini, kepemilikannya dipegang Amaury Vergara, pria Meksiko yang mengenyam pendidikan tinggi di Amerika Serikat. 

Peraturan homegrown didukung penuh oleh penggemar. Ini jadi daya tarik tersendiri untuk para penggemar yang menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme.

Baca Juga: 5 Pemain Alternatif jika Chelsea Gagal Merekrut Enzo Fernandez

3. Altinordu FK (Turki)

5 Klub Sepak Bola yang Hanya Merekrut Pemain LokalAltinordu FK (instagram.com/altinordufk)

Turki punya Altinordu FK, sebuah klub sepak bola yang juga menganut kebijakan homegrown. Klub ini lebih sering berada di papan tengah dan bawah TFF 1. League, liga kasta kedua Turki. 

Tidak seperti Athletic Bilbao dan Guadalajara, peraturan homegrown di Altinordu tidak diberlakukan sejak awal pendirian, melainkan beberapa tahun ke belakang. Pada musim 2017/2018, misalnya, tidak semua pemain mereka merupakan jebolan akademi.

Presiden klub Altinordu FK, Seyit Mehmet Ozkan menegaskan kepada The Guardian, ia menargetkan musim 2019/2020 klubnya sudah diisi pemain lokal jebolan akademi dengan persentase 100 persen. Keputusan klub asal Izmir tersebut disambut baik banyak pihak mengingat Turki kesulitan untuk berkompetisi di Euro dan Piala Dunia. Penampilan terakhir mereka di Piala Dunia terjadi pada 2002.

4. CD El Nacional (Ekuador)

5 Klub Sepak Bola yang Hanya Merekrut Pemain LokalCD El Nacional (instagram.com/elnacionalec)

Melansir laman resminya, klub ini diinisiasi oleh sekelompok tentara nasional Ekuador. Mereka juga menganut homegrown policy sejak berdiri. Hanya pemain berkebangsaan Ekuador yang bisa bergabung dengan mereka. 

Saat debut pada 1960, mereka masih menggunakan nama Club Mariscal Sucre. Barulah pada 1964 usai melakoni beberapa musim gemilang, mereka mendaftarkan diri di asosiasi sepak bola amatir setempat (AFNA) dengan nama resmi baru Club Deportivo El Nacional.

Sejak awal, mereka mengusung slogan el equipo de los puros criollos yang bila diartikan 'tim criollo tulen'. Criollo sendiri merupakan istilah bahasa Spanyol untuk orang-orang lokal. Mereka baru saja memenangi liga kasta kedua Ekuador pada paruh musim kedua 2022 dan promosi ke liga kasta pertama paruh pertama, LigaPro Serie A Primera Etapa, pada 2023 ini.

5. Petaling Jaya City FC (Malaysia)

5 Klub Sepak Bola yang Hanya Merekrut Pemain Lokalpemain Petaling Jaya City FC (instagram.com/pjcityfc)

Melansir publikasi resmi mereka di media sosial, Petaling Jaya City FC debut di Malaysian Super League pada 2019 dan berhasil menjadi satu-satunya klub dengan seluruh pemain lokal pada 2021. Namun, pada akhir musim 2022, pihak manajemen memilih untuk keluar dari Malaysian Super League dan fokus pada pemberdayaan talenta lokal Malaysia. 

Melansir liputan Tony Mariadass untuk New Straits Times, Datuk Seri Vijay Eswaran selaku pemilik klub membocorkan bahwa ia hendak fokus membina sepak bola di level kampung dan telah menjalin kerja sama dengan Manchester City. Sepertinya, mereka hendak meniru gaya Vietnam yang juga sukses melahirkan talenta-talenta lokal muda potensial dengan bekerja sama bareng klub-klub elite Inggris. 

Kebijakan homegrown belum terlihat diberlakukan di klub-klub sepak bola lokal Indonesia. Apakah menurutmu kita juga perlu membuat skema sama untuk pengembangan sepak bola domestik?

Baca Juga: 6 Bintang Sepak Bola yang Berstatus Tanpa Klub per Januari 2023

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya