Alasan Paris Saint-Germain Ingin Datangkan Matvey Safonov

Sedang moncer bersama klubnya

Walau terkucil dari sepak bola dunia, dua pemain Rusia, Daler Kuzyaev dan Arsen Zakharyan, berhasil mentas di Eropa. Mereka menyusul Alexander Golovin dan Aleksey Miranchuk yang sudah lebih dahulu merantau ke luar negeri. Jelang bergulirnya musim 2024/2025, giliran kiper Krasnodar Matvey Safonov yang dikabarkan bakal mengicip liga top Eropa.

Jurnalis olahraga, Fabrizio Romano, jadi yang pertama kali membocorkan kabar kepindahan Safonov ke Paris Saint-Germain (PSG) lewat akun X (dahulu Twitter) miliknya. Lantas, mengapa PSG memilih Safonov? Apa pula dampaknya buat kiper langganan Timnas Rusia itu? Berikut secuplik kisah Matvey Safonov.

1. PSG butuh kiper pelapis seiring berakhirnya kontrak Keylor Navas

Alasan Paris Saint-Germain Ingin Datangkan Matvey SafonovMatvey Safonov (instagram.com/motya_39)

Kabar ketertarikan manajemen PSG untuk mendatangkan Matvey Safonov sepertinya dipicu dinamika skuad jelang musim baru. Selain Kylian Mbappe, kiper Keylor Navas juga akan habis masa kontraknya pada Juni 2024 ini. Mengingat Navas sudah berusiap cukup sepuh untuk ukuran atlet sepak bola, ditambah menit bermainnya yang minim karena kalah saing dengan Gianluigi Donnarumma, ada kemungkinan PSG akan melepasnya sebagai pemain bebas.

Kepergian Navas berarti menyisakan satu kiper di bangku cadangan, yakni Arnau Tenas yang sayangnya minim pengalaman profesional, karena diboyong langsung dari klub kasta ketiga Spanyol, FC Barça Atlètic. Guna mengisi kekosongan itu, PSG sepertinya mencari kiper pelapis yang berusia relatif muda, tetapi punya pengalaman profesional mumpuni. Kiper Krasnodar sekaligus langganan Timnas Rusia, Matvey Safonov, memenuhi dua kriteria tersebut.

Baca Juga: 6 Pemain Terpenting yang Membawa PSG Juara Coupe de France 2023/2024

2. Matvey Safonov adalah kiper andalan di klub dan timnas

Alasan Paris Saint-Germain Ingin Datangkan Matvey SafonovMatvey Safonov (instagram.com/fckrasnodar)

Lulus dari akademi sepak bola FC Krasnodar, Matvey Safonov berhasil promosi ke tim utama pada Januari 2019. Sempat jadi kiper pelapis selama beberapa minggu, ia diuntungkan oleh cedera bahu yang melanda kiper utama Krasnodar saat itu, Stanislav Kritsyuk. Pada paruh kedua musim 2018/2019, Safonov berhasil mengumpulkan 14 pertandingan. Musim berikutnya, ia langsung merebut posisi kiper utama dan ban kapten sekaligus, padahal usianya baru 21 tahun. Bersamaan dengan itu, Safonov debut di UEFA Champions League 2020/2021 bersama klub masa kecilnya. 

Tak pelak, pelatih Timnas Rusia kala itu, Stanislav Cherchesov, meliriknya untuk masuk ke daftar skuad yang dibawanya ke UEFA Nations League 2020/2021. Meski tak dapat jatah bermain di turnamen itu, Safonov diturunkan Cherchesov pada dua laga fase grup Euro 2020 melawan Finlandia dan Denmark. Seiring buruknya performa Timnas Rusia, penampilan Safonov pun tak dianggap spesial saat itu.

Semua berubah saat Kualifikasi Piala Dunia 2022. Federasi Sepak Bola Rusia (RFU) menunjuk Valery Karpin untuk mengisi pos pelatih utama setelah memecat Cherchesov. Sempat kalah saing dengan Guillerme Marinato, Safonov kembali dipanggil dan berhasil dapat pos kiper utama setelah rekan sejawatnya itu didera cedera. Ia berkontribusi besar dalam kemenangan tipis Rusia atas Slovakia dan Slovenia. Ia juga sempat membantu timnya mengimbangi Kroasia pada laga terakhir meski akhirnya kebobolan juga karena gol bunuh diri. 

Saat Rusia dinyatakan tak berhak ikut pertandingan play-off memperebutkan tiket terakhir ke Piala Dunia 2022 Qatar karena sanksi FIFA dan UEFA, timnas sepak bola mereka masih bisa melakoni beberapa laga persahabatan. Safonov masih jadi andalan Karpin di bawah mistar gawang. Per Mei 2024, Safonov sudah mengantongi 13 caps.

3. Sedang moncer bersama klubnya, FC Krasnodar

Alasan Paris Saint-Germain Ingin Datangkan Matvey SafonovMatvey Safonov (instagram.com/fckrasnodar)

Di klub, pemain yang kerap disapa Motya itu tak tergantikan. Ia rata-rata melakoni 30 pertandingan per musim dan hanya diistirahatkan pada laga-laga nonkrusial seperti Russian Cup. Krasnodar sendiri punya catatan menarik di Liga Primer Rusia (RPL) beberapa tahun terakhir. Setelah bertahun-tahun jadi langganan 5 besar RPL, Krasnodar sempat terpuruk di liga domestik pada 2020/2021 dengan berakhir di peringkat 10. Setahun kemudian, kemelut kembali melanda usai hampir semua pemain asing mereka hengkang ketika sanksi FIFA dan UEFA berlaku per Februari 2022. 

Klub terpaksa mengambil pemain-pemain jebolan akademi untuk mengisi pos kosong di tim utama. Pada usia 23, Matvey Safonov sudah jadi salah satu pemain veteran di FC Krasnodar. Sempat diragukan, skuad penuh pemain muda ternyata tak seburuk bayangan. Mereka finis di posisi 6 pada 2022/2023, turun 2 peringkat saja dari musim sebelumnya. Semusim kemudian, mereka mengejutkan publik dengan menggeser juara bertahan, Zenit St Petersburg, dari klasemen sementara RPL 2023/2024 selama beberapa bulan. Hampir saja mematahkan dominasi Zenit sebagai juara RPL, Krasnodar harus puas jadi runner-up dengan selisih satu poin. 

Sedang moncer di klub, punya pengalaman yang lumayan mumpuni di kompetisi Eropa dan timnas, Safonov bisa jadi opsi ideal buat PSG. Lantas, apa dampaknya untuk karier sang pemain? Kemungkinan besar ia akan kehilangan banyak menit bermain seiring dominannya Donnarumma. PSG mungkin saja akan melepasnya kepada klub lain dengan skema pinjaman setelah beberapa waktu untuk memastikan sang kiper dapat jam terbang yang cukup.

Ini bakal jadi perjalanan penuh risiko sekaligus kesempatan mengembangkan diri bagi Matey Safonov. Namun, harus diakui, bayang-bayang riwayat kegagalan rekan-rekan sebangsanya di luar negeri bisa jadi lampu kuning. Salah satunya kiper Andrey Lunev yang dilepas begitu saja oleh Bayer 04 Leverkusen setelah kontrak 2 musimnya habis dengan catatan 2 laga saja di Bundesliga Jerman.

Baca Juga: 5 Top Skor PSG Sepanjang Masa, Kylian Mbappe Kokoh di Puncak

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya