3 Negara yang Kalah di Final Euro saat Jadi Tuan Rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam sejarahnya, Euro memang tidak terlalu bersahabat dengan tuan rumah. Sejak pertama kali diadakan pada 1960 silam, hanya tiga kali host sukses merebut trofi. Spanyol meraihnya pada 1964, disusul Italia 4 tahun kemudian dan Prancis pada 1984.
Selebihnya, tuan rumah gagal menjadi juara di rumah mereka sendiri. Ada yang sudah terhenti pada fase grup, ada pula yang kalah tragis di partai puncak. Berikut tiga negara tuan rumah Euro yang lolos ke final, tetapi gagal menggapai trofi turnamen antarnegara Eropa tersebut.
1. Portugal kalah dari Yunani di final Euro 2004
Portugal menjadi salah satu unggulan menjelang Euro 2004. Bukan cuma bertindak sebagai tuan rumah. A Selecao das Quinas saat itu dipenuhi pemain-pemain hebat yang disebut Golden Generation. Ada nama Luis Figo, Rui Costa, serta bintang yang baru saja bersinar, Cristiano Ronaldo.
Mengawali turnamen dengan kekalahan mengejutkan dari Yunani, Portugal yang dilatih Luiz Felipe Scolari akhirnya bangkit dengan mengalahkan Rusia dan Spanyol. Inggris lantas ditebas pada perempat final. Setelah itu, mereka menundukkan Belanda untuk lolos ke babak final dan, lagi-lagi, menantang Yunani.
Meski sempat kalah di pembukaan turnamen, Portugal jelas lebih diunggulkan daripada lawannya untuk merebut trofi pertama mereka. Namun, Negeri Para Dewa belum berhenti mengejutkan dunia. Mereka kembali menaklukkan tuan rumah dengan skor 1-0 lewat tandukan Angelos Charisteas, sekaligus meraih gelar mayor pertama.
2. Prancis ditundukkan Portugal lewat babak tambahan
Editor’s picks
Prancis diselimuti ekspektasi tinggi saat ditunjuk menjadi tuan rumah Euro 2016. Pasalnya, ketika menjadi tuan rumah Euro 1984 dan Piala Dunia 1998, Les Bleus sukses merebut trofi. Harapan yang sama tentu saja diletakkan di pundak Hugo Lloris dkk.
Asa tersebut terbuka saat lolos dari Grup A tanpa menderita kekalahan. Mereka kemudian berhasil mengalahkan Irlandia pada babak 16 besar, disusul kemenangan telak 5-2 atas Islandia di 8 besar. Setelah itu, giliran Jerman yang disingkirkan pada babak semifinal lewat brace Antoine Griezmann.
Pada partai final, anak asuh Didier Deschamps ditantang Portugal. Diwarnai cederanya Cristiano Ronaldo, Prancis ternyata harus merelakan trofi kedua mereka di turnamen negara-negara Eropa. Gol Eder pada babak tambahan mengunci kemenangan tim asuhan Fernando Santos sekaligus gelar internasional pertama untuk Portugal.
3. Inggris patah hati saat dikalahkan Italia di Stadion Wembley
Euro 2020, yang menandai 60 tahun kejuaraan ini, sebenarnya diadakan di sebelas negara. Namun, Stadion Wembley terpilih sebagai tuan rumah partai semifinal dan final. Kebetulan, Inggris berhasil lolos ke fase puncak setelah mengalahkan Denmark pada babak empat besar.
Berjumpa Italia pada partai final, Inggris sebenarnya unggul cepat melalui gol Luke Shaw pada menit kedua. Namun, Italia berhasil menyamakan kedudukan lewat Leonardo Bonucci. Tidak ada gol lagi hingga perpanjangan waktu berakhir. Ini membuat laga harus diselesaikan lewat adu penalti.
Sayangnya, Inggris dan fans mereka yang memenuhi Stadion Wembley harus patah hati. The Three Lions takluk 2-3 dalam babak tos-tosan ini. Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal menunaikan tugasnya. Ini membuat Gli Azzurri sukses menggenggam trofi Euro kedua mereka setelah edisi 1968.
Pada Euro 2024 ini, Jerman ditunjuk menjadi tuan rumah. Mereka pernah menjadi penyelenggara pada 1988 ketika masih memakai nama Jerman Barat. Jika kala itu Der Panser gagal menggapai trofi, bagaimana dengan tahun ini?
Baca Juga: 4 Pemain LaLiga yang Memperkuat Jerman di Euro 2024
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.