3 Pemain Akademi Manchester City yang Pindah ke Liverpool, Flop Semua!
Bobbby Duncan (liverpoolfc.com)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Liverpool dan Manchester City memiliki sistem akademi sepak bola berkualitas. Kedua klub itu sering kali menghasilkan para pemain elite. Liverpool memiliki Trent Alexander Arnold sebagai pemain lokal terbaik, sedangkan Manchester City punya Phil Foden yang kini menjadi ikon klub. Kedua tim pernah beberapa kali saling bertukar pemain di level senior, tetapi jarang ada perpindahan di level junior.
Liverpool hanya dua kali melepas pemain akademi mereka ke tim muda Manchester City. Kedua pemain tersebut adalah Matthew Whittingham dan Louie Moulden. Namun, mereka sudah dilepas ke klub lain sebelum melakukan debut di tim utama.
Di sisi lain, Manchester City pernah melepas tiga pemain akademinya ke tim junior Liverpool. Sayangnya, ketiganya tidak memiliki nasib yang begitu baik bersama The Reds. Lantas, siapa saja mereka?
1. Diego Lattie hanya setahun bermain di akademi Liverpool
Diego Lattie (twitter.com/PrescotCablesFC)Diego Lattie merupakan pemain jebolan akademi Manchester City pertama yang bergabung dengan akademi Liverpool. Ia sudah masuk ke akademi The Citizens sejak usianya masih 9 tahun. Lattie hengkang setelah diberitahu oleh pihak klub bahwa dirinya tidak akan mendapat tawaran kontrak baru.
Pemain kelahiran Stockport, Inggris, itu lalu direkrut secara gratis oleh Liverpool pada musim panas 2016. Sayangnya, ia hanya setahun bermain di Liverpool U-18. Lattie hanya mencatat enam penampilan di Premier League U-18 pada 2016/2017. The Reds akhirnya melepas sang pemain kepada Wolverhampton Wanderers. Lattie kini tidak memiliki kontrak dengan klub mana pun setelah terakhir kali membela Prescot Cables pada Juli 2022.
Baca Juga: 7 Pemain Top Premier League Dipastikan Absen pada Euro 2024
2. Rafael Camacho sempat menjalani debut di tim utama Liverpool
Editor’s picks
Rafael Camacho (liverpoolfc.com)Liverpool merekrut winger berbakat asal Portugal, Rafael Camacho, dari akademi Manchester City pada musim panas 2016. Ia bermain di tim U-18 Liverpool pada periode 2016--2018. Camacho kemudian naik ke level U-23 pada 2018/2019.
Ia sempat bermain untuk tim utama Liverpool sebanyak dua kali. Secara rinci, Camacho tampil sekali masing-masing di English Premier League (EPL) dan FA Cup. Ia memutuskan kembali kepada klub lamanya, Sporting Lisbon, demi mendapatkan menit bermain lebih pada musim panas 2019.
3. Bobby Duncan mengakui sulit bersaing di lini depan Liverpool
Bobbby Duncan (liverpoolfc.com)Bobby Duncan bergabung dengan tim U-18 Liverpool dari akademi Manchester City pada musim panas 2018. Duncan yang merupakan sepupu legenda Liverpool, Steven Gerrard, digadang-gadang akan menjadi tumpuan di lini depan. Sebab, ia mampu menorehkan rekor luar biasa bersama tim U-18 Liverpool dengan mencetak 25 gol dari 36 penampilannya di semua kompetisi.
Akan tetapi, Duncan memutuskan meninggalkan Liverpool menuju Fiorentina pada musim panas 2019. Dilansir Mirror, ia mengungkapkan bahwa sulit bersaing di lini depan The Reds yang diperkuat oleh Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino. Duncan menegaskan bahwa kepindahannya ke Fiorentina bukan atas dasar finansial, tetapi ingin mendapatkan menit bermain lebih di skuad utama.
Sayangnya, kepindahan Duncan ke Fiorentina tidak begitu berhasil bagi kariernya. Ia kemudian hengkang ke Derby County setahun kemudian. Duncan lalu pindah lagi ke luar negeri menuju Real Balompédica Linense. Pemain kelahiran Whinston, Inggris, itu kini belum terikat dengan klub mana pun setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Linense.
Ketiga pemain di atas tidak memiliki karier mentereng usai pindah dari akademi Manchester City ke Liverpool. Mereka kesulitan menembus skuad utama sehingga kerap kali berpindah-pindah klub. Ini membuktikan tidak selamanya pemain yang memiliki performa ciamik di level junior bisa sukses ketika pindah ke klub besar lainnya.
Baca Juga: 5 Pertemuan Terakhir Manchester City dan Liverpool di EPL, Sengit!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
