3 Manajer yang Dipecat Juventus saat Serie A Italia Belum Usai

Bukan hanya soal performa buruk

Juventus termasuk salah satu klub raksasa Eropa yang jarang memecat manajernya saat Serie A Italia masih bergulir. I Bianconeri sering kali mengganti manajer saat musim telah berakhir. Berbagai alasan menjadi pertimbangan, seperti performa buruk, hubungan kurang baik dengan manajemen, dan keputusan sang manajer yang mengundurkan diri.

Namum, Juventus pernah memecat tiga manajernya saat Serie A Italia masih berlangsung. Hal tersebut cukup jarang terjadi dalam sejarah I Bianconeri dalam 50 tahun terakhir. Maka dari itu, keputusan manajemen Juventus memecat ketiga manajer ini cukup mengejutkan.

1. Claudio Ranieri dipecat setelah gagal menang dalam delapan laga menjelang akhir 2008/2009

3 Manajer yang Dipecat Juventus saat Serie A Italia Belum UsaiClaudio Ranieri (uefa.com)

Claudio Ranieri mulai menangani Juventus ketika baru promosi kembali ke Serie A Italia pada 2007/2008. Ia kala itu diharapkan mampu mengembalikan martabat Juventus sebagai klub besar Italia setelah terdegradasi ke Serie B akibat kasus calciopoli pada 2006. Ranieri awalnya mampu menjawab ekspektasi tersebut dengan finis di peringkat ketiga Serie A Italia pada 2007/2008. Juventus lolos secara otomatis ke Liga Champions Eropa 2008/2009.

Ranieri sebenarnya tampil tidak terlalu buruk pada 2008/2009. I Bianconeri lolos ke babak 16 besar Liga Champions Eropa meskipun akhirnya tersingkir dari Chelsea. Juventus juga masih bersaing di papan atas Serie A Italia dan peluang untuk lolos ke UCL belum tertutup.

Namun, I Bianconeri gagal meraih kemenangan dalam delapan pertandingan beruntun menjelang akhir 2008/2009. Manajemen Juventus khawatir kans untuk lolos ke Liga Champions 2009/2010 akan sirna jika tidak ada perbaikan peforma. Ranieri akhirnya dipecat setelah Juventus seri 2-2 atas Atalanta pada pekan 36 Serie A Italia 2008/2009. Ciro Ferrara ditunjuk sebagai pengganti Ranieri dan sukses membawa Juventus finis sebagai runner-up Serie A Italia dengan perolehan 74 poin.

2. Ciro Ferrara dipecat setelah performa buruk Juventus pada pertengahan 2009/2010

3 Manajer yang Dipecat Juventus saat Serie A Italia Belum UsaiCiro Ferrara (uefa.com)

Juventus memutuskan memberikan kontrak permanen kepada Ciro Ferrara usai kesuksesannya pada Serie A Italia 2008/2009. Ia mampu memperbaiki performa I Bianconeri dan finis sebagai runner-up sehingga lolos otomatis ke Liga Champions Eropa. Akan tetapi, manajemen Juventus dinilai membuat langkah keliru dan terburu-buru.

Ferrara sebelumnya tidak punya pengalaman melatih klub sekelas Juventus selama semusim penuh. Alhasil, I Bianconeri tampil tidak konsisten di Serie A Italia dan gagal lolos dari babak grup Liga Champions Eropa. Juventus berada di peringkat keenam klasemen sementara Serie A Italia dengan selisih empat poin dibelakang Napoli yang menempati posisi keempat pada Januari 2009. Ferrara dipecat usai kekalahan Juventus 1-2 atas Inter Milan di babak perempat final Coppa Italia pada 28 Januari 2010.

3. Massimiliano Allegri dipecat usai ngamuk di final Coppa Italia 2024

3 Manajer yang Dipecat Juventus saat Serie A Italia Belum UsaiMassimiliano Allegri (juventus.com)

Massimiliano Allegri menangani Juventus dalam dua periode pada Juli 2014--Juni 2019 dan Mei 2021--2024. Ia sebenarnya termasuk salah satu manajer tersukses Juventus dengan total 5 kali menjuarai Serie A Italia, 5 kali meraih gelar juara Coppa Italia, dan 2 kali runner-up Liga Champions Eropa. Meskipun gaya permainannya dianggap terlalu pragmatis, Allegri tetap mampu mempersembahkan trofi Coppa Italia 2024.

Namun, ia malah dipecat setelah Juventus menang 1-0 atas Atalanta pada laga final Coppa Italia 2024. Melalui pernyataan resminya, manajemen Juventus menjelaskan alasan di balik pemecatan Allegri, yaitu sikapnya di final Coppa Italia dinilai tidak pantas. Allegri mengamuk kepada wasit dengan berteriak sambil berkata kasar serta membanting jas dan dasinya setelah mendapat kartu merah. Tindakan ini dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Juventus sehingga manajemen memutuskan menghentikan kerja sama dengan sang manajer.

Ketiga manajer di atas diberhentikan Juventus dengan alasan yang beragam. Namun, keputusan manajemen memecat Ranieri dan menggantikannya dengan Ferrara dinilai keliru. Pasalnya, performa Ranieri tidak terlalu buruk selama 1,5 tahun, sedangkan Ferrara yang belum memiliki pengalaman gagal memberikan prestasi kepada I Bianconeri. Sementara itu, Allegri dipecat bukan karena performa buruk, melainkan sikapnya yang kurang pantas dalam laga final Coppa Italia 2024.

Baca Juga: 6 Pemain Juventus Paling Diandalkan pada Era Massimiliano Allegri

Audi Rahmantio Photo Verified Writer Audi Rahmantio

Penggemar berat sepak bola terutama sepak bola Eropa dan sangat passionate dalam menulis konten artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya