TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jatuh Bangun Karier Jannik Vestergaard hingga Bersinar di Euro 2024

Jadi turnamen perdananya di level senior #EURO2024

potret Jannik Vestergaard (lcfc.com)

Denmark menuai hasil imbang kala melawan Inggris pada matchday kedua dengan skor 1-1 pada Kamis (20/6/2024) WIB. Ini jadi kedua kalinya Denmark memperoleh hasil imbang di Euro 2024. Denmark sendiri masih memiliki peluang lolos ke babak 16 besar jika mampu menang melawan Serbia.

Salah satu pemain Denmark yang patut menjadi sorotan yaitu Jannik Vestergaard. Di usianya yang kini menginjak 31 tahun, ia menjadi andalan bagi jantung pertahanan Denmark. Padahal, sebelumnya Vestergaard sempat terpuruk di Leicester City dan hampir tak pernah dimainkan.

1. Jannik Vestergaard tak pernah dimainkan Leicester City di liga pada 2022/2023

potret Jannik Vestergaard (lcfc.com)

Jannik Vestergaard didatangkan Leicester City dari Southampton pada musim panas 2021 dengan harga 17,6 juta euro atau setara Rp370 miliar. Namun, transisi Vestergaard di King Power Stadium tidak berjalan mulus. Pada musim perdananya, ia kesulitan beradaptasi dan bersaing dengan bek-bek lain, seperti Jonny Evans, Caglar Soyuncu, dan Wesley Fofana.

Musim 2022/2023 menjadi musim terburuk bagi Vestergaard. Kedatangan Wout Faes dari Stade Reims semakin mempersulit posisinya di tim. Dirinya kalah bersaing dan hanya tampil sebanyak lima kali di semua kompetisi. Bahkan, ia tidak sekalipun diturunkan di English Premier League (EPL). Masa kelam Vestergaard semakin memburuk ketika Leicester City terdegradasi ke Championship.

Baca Juga: Waldemar Anton dan Sejarah Migrasi Warga Rusia ke Jerman

2. Jannik Vestergaard mulai bangkit kala tampil di Championship di bawah asuhan Enzo Maresca

potret Jannik Vestergaard (lcfc.com)

Musim 2023/2024 menjadi masa transisi bagi Leicester City. Setelah sembilan tahun berlaga di Premier League, mereka harus terdegradasi ke Championship. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan dalam tim, saat beberapa pemain andalan, seperti James Maddison, Wesley Fofana, Youri Tielemans, dan masih banyak lagi memilih untuk hengkang.

Di tengah situasi sulit, ini menjadi berkah tersendiri bagi Jannik Vestergaard. Ia mulai mendapatkan tempat reguler di jantung pertahanan Leicester. Kepergian pemain-pemain pilar membuka peluang bagi Vestergaard untuk menunjukkan kemampuannya.

Pergantian Enzo Maresca sebagai pelatih baru juga menjadi faktor penting bagi kebangkitan Vestergaard. Mantan pelatih akademi Manchester City ini menerapkan strategi ball possession dan umpan pendek yang sangat cocok dengan gaya bermain Vestergaard. Ini terbukti dengan jumlah penampilannya di 42 laga sebagai starter dari 46 laga di Championship. Tak hanya itu, Vestergaard menjadi pemain dengan sentuhan bola terbanyak di antara seluruh pemain di Championship.

Verified Writer

Widyo Andana Pradiptha

Seringnya nulis tentang sepak bola dan Formula 1

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya