TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pemain Non-Inggris yang Jadi Kapten MU pada Era Premier League

Ada Bruno Fernandes

potret Bruno Fernandes (depan) (twitter.com/B_Fernandes8)

Sebagai salah satu klub yang melegenda, Manchester United menaruh kebanggaan tersendiri terhadap pemain berkebangsaan Inggris. Tidak heran jika kapten tim lebih banyak berasal dari negara tersebut. Namun, Manchester United juga cukup membuka posisi kapten bagi pemain non-Inggris.

Kapten The Red Devils saat ini adalah gelandang andalan Timnas Portugal, Bruno Fernandes. Sepanjang sejarah, kapten non-Inggris di Manchester United juga selalu mampu menghadirkan trofi. Berikut lima pemain non-Inggris yang jadi kapten MU era Premier League.

1. Eric Cantona jadi kapten yang ikonis pada 1996—1997

potret Eric Cantona (premierleague.com)

Masa jabatan Eric Cantona sebagai kapten tergolong singkat. Sir Alex Ferguson hanya memercayainya sebagai pemimpin tim pada 1996—1997. Masa jabatan yang singkat membuat pria asal Prancis tersebut tidak terlalu banyak menyumbang trofi. Namun, semasa Cantona menjabat sebagai kapten, MU berhasil memenangi trofi Community Shield 1996 dan Premier League 1996/1997.

Meski begitu, kontribusi Cantona tidak bisa hanya dihitung dari jumlah trofi yang ada. Kewibawaan Cantona membuatnya dihormati bak seorang raja. Sir Alex Ferguson kerap menyebutnya sebagai kepingan terakhir untuk melengkapi tim impiannya. Ia juga menjadi salah satu pemakai nomor punggung 7 yang legendaris di Manchester United.

Baca Juga: 5 Pemain Manchester United Nihil Gol hingga Pekan Ke-11 EPL 2023/2024

2. Roy Keane segarang The Red Devils pada 1997—2005

potret Roy Keane (manutd.com)

Sosoknya begitu kontroversial, tetapi Roy Keane masih menjadi kapten dengan masa jabatan terlama bersama The Red Devils. Menjabat selama 16 tahun, Keane melihat Manchester United dihuni oleh dua generasi berbeda. Keane memimpin skuad muda MU yang banyak dihuni para lulusan akademi hingga meraih treble winner pada 1998—1999. Pria asal Republik Irlandia tersebut juga menjadi saksi dari lahirnya angkatan baru yang melahirkan pemain-pemain seperti Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo.

Sikap Keane yang keras adalah perwujudan MU yang tidak kenal takut terhadap para lawan. Ia tidak ragu untuk beradu mulut dengan pemain lawan saat melakoni laga panas. Di balik sejumlah kontroversi, Keane membantu timnya meraih sejumlah gelar, seperti 4 trofi English Premier League, 1 Liga Champions Eropa, 1 Piala FA, dan 1 Piala Intercontinental.

3. Nemanja Vidic pemimpin yang kokoh pada 2010—2014

potret Nemanja Vidic (manutd.com)

Nemanja Vidic bukan hanya bek tengah terbaik yang pernah dimiliki Manchester United. Kehebatannya bahkan diakui sebagai salah satu yang terbaik sepanjang sejarah Premier League. Duet Vidic dan Rio Ferdinand terkenal sebagai menara kembar yang ditakuti lawan. Dari lini belakang, Vidic tidak ragu untuk meneriaki pemain-pemain di depannya jika melakukan kesalahan.

Tidak heran jika selepas Gary Neville, Vidic ditunjuk Sir Alex Ferguson untuk menjadi kapten. Bek tengah asal Serbia tersebut melakukan tugas terbaik pada masa jabatannya yang singkat. Dalam 4 tahun, Vidic mengunci 2 gelar juara Premier League dan 3 Community Shield untuk The Red Devils.

4. Antonio Valencia jadi senior yang dihormati pada 2018—2019

potret Antonio Valencia (manutd.com)

Setelah Michael Carrick pensiun, Manchester United menunjuk Antonio Valencia sebagai kapten pada 2018—2019. Penunjukkan Antonio Valencia cukup masuk akal pada saat itu. Pemain Ekuador tersebut sudah 10 tahun berseragam The Red Devils. Senioritas Valencia dibutuhkan untuk memimpin para pemain muda MU.

Meski begitu, Valencia hanya semusim memegang jabatan kapten MU. Semusim setelah ditunjuk sebagai kapten, ia memutuskan meninggalkan klub Premier League tersebut. Waktu menjabat sebagai kapten yang hanya semusim membuat Valencia gagal mempersembahkan gelar.

Baca Juga: MU Permalukan Fulham, Bruno Fernandes Jadi Pahlawan

Verified Writer

Sri Mulyati

Seorang penumpang yang biasa duduk di dekat jendela

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya