Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Italia tersingkir dari Euro 2024 usai kalah dari Swiss dengan skor 0-2 di Olympiastadion, Sabtu (29/6/2024). Kekalahan Italia memperpanjang kutukan yang menimpa juara bertahan di turnamen empat tahunan antarnegara Eropa ini.
Memang, ada sebuah tren negatif yang menyelimuti juara bertahan di Euro. Itu sudah terbukti dalam tiga edisi terakhir, termasuk 2024.
Seluruh juara Euro sejak edisi 2016, selalu tersingkir sejak babak 16 besar. Sebelum Italia, dilansir Opta, Spanyol dan Portugal sudah merasakannya. Pun, Italia untuk pertama kalinya gagal melaju ke perempat final Euro sejak 2004.
1. Pertahanan bobrok, lini depan anjlok
Alessandro Bastoni, bek Italia, menjaga ketat Breel Embolo, penyerang Swiss, di Euro 2024. (uefa.com) Catatan minor ini tak terlepas dari rapuhnya pertahanan dan melempemnya lini serang Italia di Euro 2024. Sepanjang edisi 2024, Italia ternyata sudah kebobolan empat kali hingga babak 16 besar. Jumlah itu ternyata sama dengan yang dialami Italia dalam satu edisi di Euro 2020, ketika menjadi juara.
Sementara, hingga babak 16 besar, Italia hanya mencetak tiga gol. Jumlah ini bahkan gak sampai setengahnya dari yang dicetak Gli Azzurri sepanjang fase grup di edisi 2020. Dengan melempemnya lini depan, Italia cuma bisa menang sekali sepanjang Euro 2024.
Baca Juga: Italia Tak Lagi Jadi Momok bagi Swiss di Laga Internasional
2. Gagal ladeni intensitas Swiss
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Swiss (merah) melawan Italia pada babak 16 besar Euro 2024. (uefa.com) Performa Italia memang begitu buruk dalam duel melawan Swiss. Mereka kewalahan menghadapi strategi high pressing yang diterapkan pelatih Muray Yakin.
Ditambah, para pemain Italia selalu melakukan kesalahan mendasar dengan umpan-umpan yang tak akurat. Imbasnya, mereka cuma bisa melepaskan satu tembakan berbahaya sepanjang 90 menit. Kiper Swiss, Yann Sommer, dilansir Squawka, cuma melakukan satu penyelamatan di laga melawan Italia.
"Kami tak melihat identitas secara fundamental. Itu yang kami dapat sepanjang Euro 2024," ujar pelatih Italia, Luciano Spalletti, dilansir situs resmi UEFA.
Baca Juga: Olympiastadion Berlin Tak Lagi Ramah bagi Timnas Italia